Penggunaan kembali material limbah dengan cara mendaur ulang merupakan salah satu cara efektif untuk menghindari pencemaran lingkungan dan mengurangi volume timbulannya di Tempat Pembuangan Akhir. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi ekonomi kegiatan daur ulang sampah plastik oleh sektor informal di Kecamatan Purwodadi. Penelitian dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner terhadap 29 pelaku daur ulang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi ekonomi yang terdapat dalam usaha daur ulang sampah plastik pada tiap tingkatan pelaku daur ulang berbeda-beda. Berdasarkan analisis kelayakan ekonomi menggunakan nilai Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR) dapat disimpulkan bahwa usaha daur ulang tingkat penggiling layak secara ekonomi dengan nilai NPV Rp 923.395.260 (NPV > 1), nilai BCR 1,58 (BCR > 1), dan nilai IRR 56,82. Benefit (manfaat) dari implementasi program 3R sampah plastik pada sektor informal secara umum dapat digolongkan menjadi dua manfaat, yaitu manfaat langsung (direct benefit) dan manfaat tidak langsung (indirect benefit). Manfaat langsung (direct benefit) berupa keuntungan penjualan sampah plastik. Keuntungan bersih tiap jenis sampah plastik pada tingkat pemulung antara Rp 500-Rp 2.600, tingkat bank sampah berkisar antara Rp 100-Rp 400, tingkat pengepul I berkisar antara Rp 91,67-Rp 391,67, tingkat pengepul II berkisar antara Rp 173,46-Rp 473,46, tingkat bandar berkisar antara Rp 186,94-Rp 686,94, dan tingkat penggiling berkisar antara Rp 136,23-Rp 1.136,32. Manfaat tidak langsung (indirect benefit) adanya pengelolaan sampah plastik oleh sektor informal yaitu tereduksinya sampah plastik di Kecamatan Purwodadi sebesar 10,08%.
Abstrak--Peningkatan Kata kunci: RDF (Refused Derived Fuel), material sampah combustible, bom kalorimeter, Nilai Kalor Tinggi Abstract--The increase of waste dump also causes the need of landfill in Jatibarang Landfil. In order to avoid land deficiency, the waste dump needs to be handled by converting waste into energy sources such as RDF (Refused Derived Fuel
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Universitas Diponegoro (TPST Undip) merupakan sarana pengelolaan sampah mandiri yang dibangun pada tahun 2015 oleh pihak institusi Universitas Diponegoro. TPST Undip melakukan kegiatan pengelolaan sampah mulai dari pengangkutan hingga pengolahan sampah untuk wilayah pelayanan yang mencakup seluruh area yang ada di kampus Undip. Pihak TPST Undip sudah melakukan upaya untuk mengolah timbulan sampah tersebut, yaitu dengan melakukan komposting untuk sampah organik biodegradable dan melakukan recycle untuk sampah anorganik. Pengomposan tersebut dilakukan selama 3 – 5 minggu dengan menggunakan bantuan aktivator EM4. Dalam penelitian ini, akan dibuat bioaktivator berupa larutan mikroorganisme lokal (MOL) dari berbagai macam daun yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar kampus, seperti daun ketapang (Terminalia catappa), daun angsana (Pterocarpus indicus) dan daun mahoni (Switenia mahagony). Bioaktivator ini akan menggantikan aktivator komersial EM4 untuk digunakan dalam pengomposan sampah daun kering. Proses pengomposan dilakukan secara aerobik dengan bak bersekat dan dilakukan selama 28 hari. Hasilnya kandungan unsur hara makro yaitu COrganik, N-Total, dan K-Total dalam kompos ini telah memenuhi standar kualitas kompos di Indonesia yang diatur dalam SNI 19-7030-2004
Domestic wastewater is the primary source of river pollution. Every human activity in the house must produce waste. Domestic wastewater from the kitchen, bathing, and washing activities contains organic pollutants. The parameter tested was ammonia. In this study, Multi Soil Layering (MSL) was used as a processing method. This treatment serves to reduce ammonia levels in wastewater. This study aims to determine the removal of ammonia in greywater using the Multi Soil Layering System. Wastewater samples were taken in a residential area of Semarang. In this study, there are 2 stages, namely the preparation and implementation stages. In the seeding and acclimatization process, a batch reactor was used for 14-24 days running. The next stage is the process of running for 20 days with intermittent flow. Soil Mixture Box (SMB) is a mixture of andosol soil and activated charcoal (reactor A), andosol soil and apus bamboo (reactor B), and andosol soil, activated charcoal, and apus bamboo (reactor C). The results of domestic wastewater treatment using the MSL method respectively in the three reactors can remove ammonia by 49%, 51%, and 52%.
The generation of solid waste around the world creates problems if not properly managed. The method of processing solid waste by burning or landfill is currently not optimal. The availability of land where the final processing (TPA) is critical, looking for a new TPA alternative will be difficult and expensive, especially in big cities. The processing of solid waste using bio drying technology has the potential to produce renewable energy and prevention of climate change. Solid waste processing products can serve as Refuse Derived Fuel (RDF), reduce water content of solid waste, meningkatkan kualitas lindi and increase the amount of recycled solid waste that is not completely separated from home. Biodrying technology is capable of enhancing the partial disintegration and hydrolysis of macromolecule organic compounds (such as C-Organic, cellulose, hemicellulose, lignin, total nitrogen). The application of biodrying has the potential to reduce greenhouse gas emissions such as carbon dioxide (CO2), methane (CH4), and dinitrooksida (N2O). These gases cause global warming.
Jumlah penduduk yang meningkat juga meningkatkan jumlah kebutuhan energi. Namun, sumber daya yang tersedia juga semakin berkurang. Sehingga perlu digantikan dengan energi yang baru. Sampah yang meningkat dan pengolahan yang sangat sedikit dapat dijadikan sumber energi yang baru bagi masyarakat dengan konsep waste to energy (WTE). Salah satunya yaitu dengan mengubah sampah menjadi bahan baku RDF (refuse-derived fuel). RDF merupakan salah satu teknik penanganan sampah dengan mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat yaitu bahan bakar. Sampah sangat berpotensi menjadi bahan baku RDF terutama organik dan plastik sebagai sampah yang mudah terbakar (combustible). Sampah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku RDF dengan cara menganalisis nilai kalor yang dihasilkan. Untuk menganalisis nilai kalor pada sampah combustible zona aktif II TPA Jatibarang dapat dilakukan dengan cara pengujian sampel sebanyak 100 gram dengan alat bom kalorimeter. Sampel tersebut diambil pada kedalaman 0-3 m dengan metode random sampling. Kemudian akan didapat nilai kalor tinggi yang dihasilkan sampel tersebut. Nilai Kalor Tinggi yang dihasilkan sampel tersebut sebesar 5,69 kkal/ton pada kedalaman 0-1 m, 6,07 kkal/ton pada kedalaman 1-2 m dan 5,94 kkal/ton pada kedalaman 2-3 m. Nilai kalor tinggi yang dihasilkan sampah combustible tersebut menunjukkan bahwa semakin rendah kedalaman sampah maka akan semakin tinggi nilai kalor yang dihasilkan dan sampah tersebut berpotensi sebagai bahan baku RDF.
Sampah sayuran di Pasar Jati Banyumanik biasa dibuang tanpa dilakukan pemanfaatan dan pengolahan. Sampah sayuran dimanfaatkan sebagai bahan baku pengomposan karena memiliki kandungan karbon, nitrogen, fosfor dan kalium yang dibutuhkan oleh tanaman dan kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi gula pasir terhadap waktu pengomposan ditinjau dari rasio c/n pada sampah sayuran di Pasar Jati Banyumanik dengan penambahan bioaktivator lingkungan. Variasi gula pasir yang digunakan yaitu 0 gram, 20 gram, 30 gram, 40 gram, 50 gram, dan 60 gram. Proses pengomposan dilakukan selama 14 hari. Kompos yang diperoleh dianalisis suhu, pH, kadar air, C-Organik, N-Total, P-Total, K-Total, penyusutan kompos, warna dan bau. Hasil analisis dibandingkan dengan SNI 19-7030-2004. Analisis kompos dilakukan pada hari ke 0, 3, 7, 10, dan 14. Waktu kematangan kompos optimum ditinjau dari rasio c/n yang dapat dicapai kompos dengan variasi gula pasir sebanyak 40 gram pada reaktor G3. Seluruh parameter yang diuji telah memenuhi standar kompos matang SNI 19-7030-2004.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.