Studi Pembuatan Kompos Padat Dari Sampah Daun Kering TPST Undip Dengan Variasi Bahan Mikroorganisme Lokal (Mol) Daun

Abstract

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Universitas Diponegoro (TPST Undip) merupakan sarana pengelolaan sampah mandiri yang dibangun pada tahun 2015 oleh pihak institusi Universitas Diponegoro. TPST Undip melakukan kegiatan pengelolaan sampah mulai dari pengangkutan hingga pengolahan sampah untuk wilayah pelayanan yang mencakup seluruh area yang ada di kampus Undip. Pihak TPST Undip sudah melakukan upaya untuk mengolah timbulan sampah tersebut, yaitu dengan melakukan komposting untuk sampah organik biodegradable dan melakukan recycle untuk sampah anorganik. Pengomposan tersebut dilakukan selama 3 – 5 minggu dengan menggunakan bantuan aktivator EM4. Dalam penelitian ini, akan dibuat bioaktivator berupa larutan mikroorganisme lokal (MOL) dari berbagai macam daun yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar kampus, seperti daun ketapang (Terminalia catappa), daun angsana (Pterocarpus indicus) dan daun mahoni (Switenia mahagony). Bioaktivator ini akan menggantikan aktivator komersial EM4 untuk digunakan dalam pengomposan sampah daun kering. Proses pengomposan dilakukan secara aerobik dengan bak bersekat dan dilakukan selama 28 hari. Hasilnya kandungan unsur hara makro yaitu COrganik, N-Total, dan K-Total dalam kompos ini telah memenuhi standar kualitas kompos di Indonesia yang diatur dalam SNI 19-7030-2004

Proposed solutions on waste issues in Kulon Progo regency through society 5.0 community service

“…It is natural fertilizer made from natural ingredients and additional organic constituents to accelerate decomposition process. In the case of siwalan waste from cigarette factory, the leaves can be processed into compost by mixing with EM4 solution as activator [7,8]. The process only requires household tools, such as knives, shovel, bucket, plastic bag, woods, and tarpaulin.…”

“…The composting process may take around 2 months. The EM4 activator, alternatively, can be substituted by natural bioactivator made from leaves such as those form ketapang (Terminalia catappa), angsana (Pterocarpus indicus) dan daun mahoni (Switenia mahagony) [7]. Banana stem, which is abundantly available, is also raw material for compost.…”

“…It can be processed into compost fertilizer using mud-like solution that contains microbes as activator [6]. The activators can be commercial one, such as EM4, or bioactivator processed from leaves or cow dung [7,8].…”

Pembuatan Kompos Sampah Dapur dan Taman dengan Bantuan Aktivator EM4

“…Hasilnya menunjukkan bahwa kompos telah terbentuk pada waktu 4 minggu. Pembuatan kompos dari daun kering dengan bantuan MOL [5], hasilnya sesuai standart kompos Indonesia dengan SNI-19-7030-2004 [6]. Kompos dari limbah rumah tangga dengan activator EM4 [7], hasilnya juga sesuai standart kompos Indonesia dengan SNI-19-7030-2004.…”

“…Fosfor dalam tanaman berfungsi merangsang pertumbuhan tanaman, akar dan biji. Bahan organik yang mengandung senyawa phospholipid akan di urai menjadi fosfat [5]. Kadar kalium berguna untuk membantu pembentukan protein dan karbohidrat serta untuk daya tahan suatu tanaman.…”