Kreativitas perlu dimiliki oleh siswa SMK, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan di dunia kerja. Oleh karena itu, perlu dikembangkan e-Modul Project Based Learning berintegrasi STEM yang mampu meningkatkan kreativitas siswa SMK. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas e-modul Project Based Learning berintegrasi STEM terhadap kreativitas siswa dalam materi fisika suhu dan kalor. Penelitian dilaksanakan di kelas X Multimedia 1 SMKN Wonoasri, dengan sampel penelitian yang digunakan sebanyak 20 orang siswa yang dipilih secara random. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar yang berjumlah 5 buah soal essay. Data dianalisis menggunakan uji N-gain. Indikator kreativitas adalah berpikir lancar, berpikir luwes, elaborasi, dan berpikir orisinil. Dari analisis data, diperoleh hasil kemampuan berpikir lancar siswa memperoleh nilai n-gain sebesar 0,11, berpikir luwes n-gain sebesar 0,49, elaborasi memperoleh n-gain sebesar 0,21 dan berpikir orsinil memperoleh n-gain 0,44. Dengan demikian, disimpulkan bahwa bahwa efektivitas e-modul Project Based Learning berintegrasi STEM berkategori sedang. Creativity needs to be owned by vocational students, especially in facing various challenges in the world of work. Therefore, STEM integrated Project Based Learning E-Module needs to be developed that can improve the creativity of vocational students. This study aims to describe the effectiveness of the STEM integrated Project Based Learning e-module on student creativity in temperature and heat physics material. The study was conducted in Multimedia X class 1 Wonoasri Vocational School, with a sample of 20 students selected randomly. The instrument used was a learning achievement test which consisted of 5 essay questions. Data were analyzed using the N-gain test. Indicators of creativity are fluent thinking, flexible thinking, elaboration and original thinking. From the data analysis, the result of students' ability to think smoothly obtained an n-gain value of 0.11, flexible thinking of n-gain of 0.49, elaboration obtained n-gain of 0.21 and original thinking obtained n-gain of 0.44. Thus, it was concluded that the effectiveness of the Project Based Learning e-module integrated with STEM was of medium category.
<p>Penerapan modul dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas VII SMPN 14 Madiun pada pokok bahasan kinematika gerak lurus dengan menggunakan modul ilustratif berbasais inkuiri terbimbing. Pembelajaran dilaksanakan dalam 3 siklus pembelajaran. Penggunaan modul ilutratif berbasis inkuiri terbimbing dalam memberlajarkan materi kinematika gerak lurus pada siswa SMP efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan kemandirian siswa. Peningkatan hasil belajar tercermin dari rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal saat mengikuti pembelajaran pada siklus I 60%, siklus II 80% dan siklus III 96%. Kemandirian siswa tercermin dari antusiasme siswa dalam megikuti pembelajaran dengan menggunakan modul ilustrtatif hal ini berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara dilakukan kepada siswa. Seluruh isian aktifitas siswa maupun latihan-latihan yang ada dalam modul baik itu merupakan tugas individu maupun tugas kelompok mampu diselesaikan dengan baik oleh siswa.</p><p><strong> </strong></p>
Research aims to implement and develop the shape of the natural science /physics as device learning to enhance science process skills and the results of learning through constructivist approach with (5E) stages of material objects and the learning cycle to its elementary school students of classes V. This research includes Research and Developmental research (R&D Keywords: Method Five E (5E) Learning Cycle, Results Learning, Science Process Skills AbstrakPenelitian ini bertujuan menerapkan dan mengembangkan bentuk perangkat pembelajaran IPA /Fisika untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar melalui pendekatan konstruktivistik dengan metode (5E) learning cycle materi benda dan sifatnya siswa SD kelas V. Penelitian ini termasuk penelitian Research and Developmental (R&D). Dalam mengembangkan bentuk perangkat pembelajaran digunakan tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), tahap penyebaran (d isseminate). Bentuk perangkat pembelajaran yang berhasil dikembangkan didiseminasikan satu kali untuk tiga kali pembelajaran, subjek penelitian siswa kelas V SD Kanigoro. Setiap bentuk perangkat pembelajaran yang dikembangkan divalidasi oleh peneliti dengan triangulasi. Aktivitas yang dilakukan oleh siswa dan hasil belajar siswa selama pembelajaran dicatat sebagai data kuantitatif dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Bentuk perangkat pembelajaran yang berhasil dikembangkan melalui metode 5E learning cycle adalah LKS, RPP, lembar evaluasi produk. Berdasarkan analisis deskriptif diperoleh kesimpulan bahwa perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan berhasil meningkatakan keterampilan proses siswa dan hasil belajar siswa. Peningkatan keterampilan proses sains siswa setiap pembelajaran I, II, dan III yaitu 70.79%, 73.97%, 78.10% serta analisis hasil nilai rata-rata pre test dan post test siswa mengalami peningkatan yaitu 31 poin dari nilai rata-rata pretes sebesar 33 dan nilai rata-rata postes sebesar 64.
This research aimed at identifying the influence of active involvement on blended learning for Statistics course on the learning outcomes of Physics pre-service teacher. This research also attempted to depict the benefits and challenges during the implementation of blended learning in the higher education context, particularly the implementation of blended learning for Statistics course among Physics pre-service teachers. The sample of this research was the entire students of Physics education department who attended Statistics course in the Fifth semester. Based on the results of the research, the active involvement of Physics pre-service teachers during blended learning session on Statistics course contributes as much as 56.5%. While the correlation equation obtained was Y= 44.509 + 0.503 X. The average responses of blended learning given by the Physics pre-service teacher on Statistics course was 81.5%. The implementation of blended learning for Statistics course improves the active involvement of Physics pre-service teachers.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada materi koefisien gesek kinetik melalui media pembelajaran koefisien gesek kinetik berbasis mikrokontroler Atmega. Penelitian ini dilakukan di SMANJiwan Kabupaten Madiun dengan jumlah 21 siswa di kelas X MIA II. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development dengan model ADDIE dengan tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tidak terstruktur, lembar validasi ahli, angket respon siswa, dan observasi keterampilan proses sains. Hasil menunjukkan bahwa ahli media memberikan nilai CVR dan CVI sebesar 1 yang artinya media layak dan sangat sesuai untuk uji coba lapangan, respon siswa sangat baik pada kelas terbatas yang ditunjukkan dengan rata-rata sebesar 3,42, media pembelajaran memberikan pengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa dibuktikan dengan hasil N-gain 0,67 dan masuk dalam kategori sedang. Kesimpulannya media layak digunakan dengan hasil respon siswa yang sangat baik dan mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
<p>Penelitian ini bertujuan: 1) mengembangkan perangkat pembelajaran fisika kuantum pokok bahasan persamaan Max Planck, Schrodinger, dan ketidakpastian Hiesenberg dengan model pembelajaran kooperati jigsaw yang berorientasi pada keterampilan komunikasi ilmiah mahasiswa, 2) memperoleh gambaran kualitas produk dan kualitas proses belajar mahasiswa dengan mengimplementasikan perangkat pembelajaran dalam pembelajaran kooperatif jigsaw, 3) mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif jigsaw terhadap keterampilan komunikasi ilmiah mahasiswa. Perangkat pembelajaran tersebut diimplikasikan oleh dosen model pada matakuliah fisika kuantum dan dengan terpenuhinya tujuan tersebut diharapkan keterampilan komunikasi ilmiah mahasiswa dan hasil belajar meningkat melalui model pembelajaran kooperatif jigsaw.<br />Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian pengembangan (Developmental Research). Dalam mengembangkan perangkat pembelajaran digunakan Four-D Model, yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), tahap ujicoba terbatas (disseminate). Perangkat pembelajaran yang telah berhasil dikembangkan didiseminasikan satu kali untuk tiga kali pembelajaran pada mahasiswa fisika kelas VIB IKIP PGRI Madiun. Setiap perangkat pembelajaran yang dikembangkan divalidasi oleh pakar, di samping itu untuk data pengamatan dilakukan iterasi (perulangan). Setiap komunikasi dan hasil belajar siswa selama pembelajaran dicatat sebagai data kuantitatif dan dianalisis secara deskriptif kualitatif.<br />Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran model kooperati jigsaw yang berorientasi keterampilan komunikasi ilmiah mahasiswa pada matakuliah fisika kuantum, mengikuti pola 4-D Model : Define, Design, Develop, Disseminate. Tahap Define ditandai dengan dihasilkannya kebutuhan-kebutuhan di dalam proses pembelajaran, Design ditandai dengan hasil akhir berupa Draft awal perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan, sedangkan tahap Develop berupa pengembangan perangkat pembelajaran lebih lanjut, dan sebagai akhir tahapan yaitu Disseminate dengan pengujian perangkat pembelajaran. Analisis deskriptif data aktivitas mahasiswa menunjukan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan mampu meningkatkan kecenderungan mahasiswa untuk melakukan komunikasi berkaitan dengan materi adalah 75,1%, Analisis keterampilan komunikasi ilmiah mahasiswa menunjukan bahwa keterampilan komunikasi ilmiah mahasiswa sedang pada pembelajaran kooperatif jigsaw adalah 2,67 dan hasil belajar mahasiswa tuntas.</p>
Penelitian ini memaparkan pengembangan modul elektronik berbasis real life learning dengan tujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas modul elektronik berbasis real life learning untuk meningkatkan kemampuan analisis dan untuk mengetahui seberapa besar pendapat siswa terhadap penerapan modul elektronik berbasis real life learning. Metode penelitian mengunakan research dan development dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Modul diujicobakan pada 25 siswa untuk mengetahui efektifitas modul dalam meningkatkan kemampuan analisis siswa. Instrumen yang digunakan diantaranya lembar validasi ahli, tes tulis kemampuan analisis, dan angket respon siswa. Analisis data berupa uji beda N-gain untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir analisis siswa, CVR dan CVI untuk mengetahui hasil validasi ahli, dan hasil respon siswa mengunakan rumus persentase. Hasil CVI pada validasi ahli sebesar 1 dengan kategori layak dan N-gain tes soal kemampuan berpikir analisis menunjukkan 0,57 dengan kategori sedang, dan hasil respon siswa menunjukkan 80,17 % dengan kategori sangat layak. Simpulan adalah penerapan modul elektronik berbasis real life learning efektif meningkatkan kemampuan berpikir analisis pada materi usaha dan energi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.