Perawat adalah tenaga kesehatan yang secara langsung kontak dengan manusia. Kontak secara langsung ini dapat meningkatkan resiko infeksi penyakit menular sehingga kecemasan perawat dapat meningkat seiring dengan resiko penularan penyakit. Data awal yang didapatkan pada Juli 2017 menyatakan bahwa enam perawat yang berdinas di Rumah Sakit X mengatakan cemas saat kontak dengan pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecemasan perawat tentang resiko infeksi penyakit menular. Desain penelitian yang digunakan ialah kuantitatif deskriptif. Instrumen yang digunakan ialah kuisoner yang diadopsi dari Hamilton Anxiety Rating Scale. Populasi dalam penelitian ini ialah perawat berjumlah 41 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa 70.73% tidak cemas, 17.10% cemas ringan, 9.75% cemas sedang, 2.42% cemas berat. Selain itu perawat dapat mengurangi resiko infeksi penyakit menular dengan menggunakan alat pelindung diri sebelum melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit menular. Penelitian ini diharapkan dengan mengetahui faktor resiko infeksi maka perawat dapat merancang suatu program edukasi sebagai tindakan preventif.
Background: The effects of hypertension during pregnancy have caused health problems serious to mother and fetus. Hypertension can affect fetal development, and sudden fetal and maternal death. One source of plant nutrients that can optimize the number of blood cells is coconut sprout. Purpose: Coconut sprouts are high in carbohydrates, fiber, and antioxidants that can help optimize maternal health during pregnancy and reduce the risk of hypertension during pregnancy, however, not many women are aware of this information. Methods: This study attempts to inform pregnant women of the benefit of coconut sprout using lectures and demonstration along with primary health centre activities. A pretest and a posttest were conducted to assess improvement in knowledge. The total number of participants who participated in the activities was 50 people. The age range of pregnant women was 23-38 years old. Result: Knowledge of participants before the presentation of the material were low, with an average score of 35.41%, compared to 64.55% after the explanation. The comparison of participants' knowledge before and after education was 29.14%. The educational activities and dissemination conducted in the Binong Public Health Center area was to add, expand, and improve participants' knowledge of the impact of hypertension during pregnancy. Conclusion: Activities that needed to be continued was checking up urine, protein during pregnancy, direct application of coconut sprouts with controlling laboratory results, and increasing socialization, health promotion about the impact of hypertension, and the use of coconut sprouts to the general public.
Lembaga Pembinaan Khusus Anak klas I (LPKA) merupakan lembaga yang memiliki program pembinaan, pengasuhan dan pendampingan pada anak-anak yang mendapat sanksi hukuman, namun pada program tersebut tidak terdapat komponen yang berkaitan dengan pemenuhan kesehatan. Sekitar 50% dari 283 anak di LPKA Provinsi X mengalami scabies, beberapa kasus diare dan typhus abdominalis yang menggambarkan pemenuhan kebersihan yang kurang terpenuhi. Padahal dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang-Nasional tahun 2005 - 2025 dicantumkan bahwa: Pembangunan bidang kesehatan diarahkan pada kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya dapat terwujud (Undang - undang Nomor 17 Tahun 2007). Upaya untuk mewujudkan hal tersebut maka dilakukan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan jumlah peserta 62 peserta. Materi diberikan melalui ceramah dan demonstrasi tentang cara melakukan cuci tangan secara benar. Hasil yang didapatkan sekitar 95% peserta menunjukkan kemampuannya melakukan demonstrasi cara melakukan cuci tangan dengan benar.
<p><em>Admission or early assessment is an early stage in the nursing process. Assessment should be done systematically by collecting individual data comprehensively and holistically including assessment of biological, psychological, social, and spiritual. This assessment is important for both patients’ condition and nurses’ performance. The assessment should be completed within 24 hours after the patient admitted in the room. A complete and proper admission assessment will help and facilitate the nurse to determine nursing diagnosis, planning, implementation, and evaluation. The purpose of this research was to describe nursing perception in completing admission or early assessment of new patients. Data was collected using the interview method using a handphone for recording. The participant of this research was all nurses at the inpatient ward in one private hospital in Indonesia. The sample of this study used a purposive sampling with inclusion criteria such as a bachelor education background and at least one- year work experience. This study was recruited, twelve nurses. Data analysis was applied by the reduction of the data using the thematic analytical process. Two themes emerged in this study including assessment implementation by nurses and the importance of conducting the assessment. </em><em></em></p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRAK: </strong>Pengkajian awal merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Pengkajian harus dilakukan secara sistematis dengan mengumpulkan data individu secara komprehensif dan holistik yang meliputi biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Pengkajian awal merupakan hal yang penting dilakukan perawat dan harus selesai dalam 24 jam setelah pasien masuk ke ruangan. Dengan pengkajian awal yang lengkap dan dilakukan dengan benar akan membantu dan mempermudah perawat untuk menentukan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan persepsi perawat melengkapi pengkajian awal pasien baru. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara secara semi-struktur yang direkam menggunakan <em>handphone</em>. Partisipan adalah perawat rawat inap di satu rumah sakit swasta di Indonesia dengan latar pendidikan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal satu tahun di Rumah Sakit Swasta di Indonesia Tengah. Sampel penelitian ini diambil menggunakan <em>purposive sampling</em> dengan kriteria inklusi perawat dengan latar belakang pendididikan sarjana dan mempunyai pengalaman kerja minimal satu tahun. Penelian ini merekruit 12 orang perawat. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data dengan menggunakan proses analisis tematik. Hasil penelitian ini diperoleh dua tema yaitu pelaksanaan pengkajian awal oleh perawat dan pentingnya melakukan pengkajian awal. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggali lagi tentang pentingnya ketersediaan penerjemah dalam mendukung pengkajian awal di ruang rawat inap.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.