AbstrakPetugas kepolisian memegang peranan sangat penting dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan jika terdapat keterbatasan petugas medis untuk memberikan pertolongan. Tentunya polisi memiliki pengalaman tersendiri yang perlu digali untuk mengetahui tindakan pertolongan pertama apa saja yang selama ini dilakukan ketika menolong korban kecelakaan selain tugas utamanya sebagai polisi. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif fenomenologi hermeneutic untuk mengeksplorasi dan menginterpretasikan makna pengalaman petugas kepolisian dalam memberikan tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas. Jumlah partisipan sebanyak 5 orang yang bertugas di Pos Lantas Purwodadi Wilayah Polres Pasuruan. Instrumen dalam penelitian ini yaitu peneliti sebagai instrumen inti dan alat penunjang lainnya yaitu berupa netbook yang dilengkapi dengan program perekam suara (camtasia studio), bolpoin, dan kertas untuk field note. Data dikumpulkan melalu in depth interview diolah menjadi tranksrip dan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Dikelmann et al. Hasil penelitian didapatkan dua tema besar yaitu segera menolong sesuai dengan kemampuan dan peralatan yang ada serta menolong dengan cara apapun demi keselamatan korban. Kesimpulannya yaitu polisi berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dalam memberikan tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan demi keselamatan korban. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kemampuan polisi dalam memberikan tindakan pertolongan pertama untuk meningkatkan angka keselamatan korban kecelakaan ditengah keterbatasan pelayanan medis di luar rumah sakit.Kata kunci : kecelakaan lalu lintas, pertolongan pertama, polisi PHENOMENOLOGICAL STUDY: THE POLICE EXPERIENCE ON PROVISION OF FIRST AID FOR TRAFFIC CRASH VICTIMS AbstractPolice officer holds a very important role in giving first aid to the traffic crash victim if there are limitations of medical officer to provide help. They certainly have special experience in giving first aid to traffic crash victims besides their main duties as police officer. This research was used qualitative phenomenological hermeneutic design to explore and to elucidate in-depth about the experience of police officers in providing first aid for traffic crash victims. There are 5 participants who served in Purwodadi police station district of Pasuruan. This study Instruments are including researcher as core instruments and netbook with voice recording application (camtasia studio), ballpoint, and paper. Data collected through a comprehensive interview and processed into transcript then analyzed using Dikelmann et al. method. The research results obtained by two major themes, the police officer give immediate help to the victims with their ability and minimum equipment, secondly they help in any way to save the victim. The conclusion is that the police officer to provide help to the victims to save their lives. Therefore, it is necessary to improve the ability of the police in providing first aid in or...
Anak-anak merupakan usia yang rentan mengalami kecelakaan atau cedera karena keingintahuan tentang hal disekitarnya, terutama anak usia pra sekolah. Kecelakaan tersebut bisa dicegah, jika di sekolah atau dipenitipan anak hal ini bisa di cegah oleh guru atau pengasuh anak, jika di rumah bisa dicegah oleh orang tua. Pencegahan dan pertolongan pertama pada kecelakaan sangat penting dilakukan di sekolah dan di penitipan anak untuk menciptakan lingkungan yang aman untuk anak-anak. Pada program ini dilakukan program safe community pada sekolah bertujuan untuk mengetahui praktik pencegahan dan P3K,serta melatih guru dalam P3K. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu diskusi kelompok terfokus, penyuluhan dan pelatihan P3K. Hasil yang didapatkan yaitu para guru telah melakukan praktik pencegahan dan terdapat peningkatan pengetahuan penanganan kegawatdaruratan di lingkungan sekolahnya. Adanya program ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan diri mereka serta memotivasi mereka untuk terus belajar tentang P3K dan menyamakan persepsi dengan orang tua siswa tentang pertolongan pertama pada kecelakaan di sekolah. kata kunci : Pertolongan pertama pada kegawatdaruratan, guru TK, pencegahan kecelakaan, sekolah
Bencana merupakan kejadian atau peristiwa yang dapat mengancam atau mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat. Malang merupakan daerah yang sangat aktif secara seismik, sehingga potensi terjadinya gempa bumi sangat tinggi. Sehingga perlu ditingkatkan kegiatan mitigasi bencana untuk mengurangi resiko atau dampak bencana dengan metode tabletop exercise. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode tabletop execise dalam meningkatkan kesiapan menghadapi bencana gempa bumi. Desain yang digunakan adalah quasi experimental. Sampel didapatkan dengan teknik purposive sampling sejumlah 24 responden karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang yang dibagi menjadi kelompok kontrol (n=12) dan perlakuan (n=12). Kesiapan diukur dari dua subvariabel yaitu pengetahuan dan sikap. Pengukuran pengetahuan dan sikap dilakukan sebelum dan sesudah pemberian intervensi berupa tabletop exercise dalam manajemen bencana. Hasil analisis menggunakan uji statistik Wilcoxon terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah pelakuan baik pada kelompok kontrol (p value= 0.033) maupun intervensi (p value = 0.005). Hasil analisis dependent T-Test variabel sikap pada kelompok kontrol menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan (p value= 0.376). Sedangkan pada kelompok intervensi terdapat pengaruh yang signifikan (p value= 0.001). Hasil analisis independent t-test pada variable sikap menunjukkan tidak ada perbedaan antara kelompok kontrol dan perlakuan setelah dilakukan intervensi (p value= 0.318). Sedangkan untuk variabel pengetahuan hasil tes mann whitney menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan perlakuan (p value= 0.680). Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa metode tabletop exercise for disaster management mempengaruhi kesiapan karyawan FKUB dalam menghadapi bencana. Namun tidak ada perbedaan yang siginifikan antara metode tabletop exercise dengan kuliah klasikal dalam mempengaruhi pengetahuan dan sikap. Kata kunci : bencana, simulasi table top
AbstrakPetugas kepolisian memegang peranan sangat penting dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan jika terdapat keterbatasan petugas medis untuk memberikan pertolongan. Tentunya polisi memiliki pengalaman tersendiri yang perlu digali untuk mengetahui tindakan pertolongan pertama apa saja yang selama ini dilakukan ketika menolong korban kecelakaan selain tugas utamanya sebagai polisi. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif fenomenologi hermeneutic untuk mengeksplorasi dan menginterpretasikan makna pengalaman petugas kepolisian dalam memberikan tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas. Jumlah partisipan sebanyak 5 orang yang bertugas di Pos Lantas Purwodadi Wilayah Polres Pasuruan. Instrumen dalam penelitian ini yaitu peneliti sebagai instrumen inti dan alat penunjang lainnya yaitu berupa netbook yang dilengkapi dengan program perekam suara (camtasia studio), bolpoin, dan kertas untuk field note. Data dikumpulkan melalu in depth interview diolah menjadi tranksrip dan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Dikelmann et al. Hasil penelitian didapatkan dua tema besar yaitu segera menolong sesuai dengan kemampuan dan peralatan yang ada serta menolong dengan cara apapun demi keselamatan korban. Kesimpulannya yaitu polisi berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dalam memberikan tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan demi keselamatan korban. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kemampuan polisi dalam memberikan tindakan pertolongan pertama untuk meningkatkan angka keselamatan korban kecelakaan ditengah keterbatasan pelayanan medis di luar rumah sakit.Kata kunci : kecelakaan lalu lintas, pertolongan pertama, polisi PHENOMENOLOGICAL STUDY: THE POLICE EXPERIENCE ON PROVISION OF FIRST AID FOR TRAFFIC CRASH VICTIMS AbstractPolice officer holds a very important role in giving first aid to the traffic crash victim if there are limitations of medical officer to provide help. They certainly have special experience in giving first aid to traffic crash victims besides their main duties as police officer. This research was used qualitative phenomenological hermeneutic design to explore and to elucidate in-depth about the experience of police officers in providing first aid for traffic crash victims. There are 5 participants who served in Purwodadi police station district of Pasuruan. This study Instruments are including researcher as core instruments and netbook with voice recording application (camtasia studio), ballpoint, and paper. Data collected through a comprehensive interview and processed into transcript then analyzed using Dikelmann et al. method. The research results obtained by two major themes, the police officer give immediate help to the victims with their ability and minimum equipment, secondly they help in any way to save the victim. The conclusion is that the police officer to provide help to the victims to save their lives. Therefore, it is necessary to improve the ability of the police in providing first aid in or...
Pencegahan penyebaran Covid-19 ini tidak bisa hanya dengan tenaga kesehatan saja yang berperan, namun dibutuhkan kerjasama lintas sector. Unsur yang terlibat adalah pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media. Agar pencegahan di masyarakat dapat berjalan dengan baik maka harus ada tokoh atau kader kesehatan yang aktif melakukan promosi kesehatan pencegahan Covid-19. Program pengabdian masyarakat kampong tangguh ini bertujuan untuk memberikan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan COVID-19 kepada kader kesehatan di masyarakat. Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah pemberian intervensi pada masyarakat dengan pendekatan post tes only terhadap 76 partisipan kader kesehatan di 8 kelurahan di Kota Malang. Media yang digunakan untuk edukasi adalah poster PHBS dan praktik langsung. Hasil yang didapatkan yaitu skor pengetahuan PHBS 74,21 dari skor maksimal 100dan skor observasi perilaku 26,53 dari skor maksimal 30. Sebagian besar sudah ada sarana untuk PHBS namun dalam pelaksanaan protocol kesehatan masih kurang. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini membawa dampak positif bagi kader dan masyarakat luas karena akademisi turun langsung memberikan contoh PHBS.
Introduction: In-Hospital Cardiac Arrest (IHCA) is a frequent occurrence that necessitates prompt and appropriate assistance to improve survival rates. Nurses in public care rooms and outpatients are expected to be first responders to IHCA until an activated hospital code blue team arrives. Therefore, this study aims to analyze the implementation of code blue response by nurses in outpatient and hospital inpatient rooms in Malang. Design and Methods: This is a quantitative study that uses observational methods with a cross-sectional approach comprising of 109 inpatient and outpatient care room nurses from 9 hospitals in Malang. The implementation of code blue was measured by a simulated case of adult cardiac arrest in a hospital inpatient room. Results: The nurses involved were 67.0% female, where the majority have a D3 education qualification (57.7%), with more than ten years working experience (45%). Furthermore, 83.5% of nurses work in regular care rooms and 16.5% come from outpatient rooms. The results showed that the implementation of code blue by nurses in regular care and inpatient rooms was 66.7% and 65.9%, respectively in the insufficient categories. In addition, the Mann-Whitney U test obtained a p-value of 0.929. Conclusions: In conclusion, there was no significant difference in the implementation of code blue that occurred in the inpatient and outpatient rooms. Further studies were recommended to observe code blue events directly and take samples with balanced proportions.
Luka bakar merupakan kasus yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari karena penggunaan sumber panas oleh masyarakat.Luka bakar derajat 2 merupakan kasus terbanyak di seluruh dunia.Penatalaksanaan luka bakar dengan menggunakan dressing atau obat topikal saat ini memiliki biaya yang relatif mahal.Daun melati memiliki kandungan saponin, tannin, dan flavonoid yang dapat membantu dalam penyembuhan luka.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian krim ekstrak daun melati terhadap jumlah fibroblas kulit dalam penyembuhan luka bakar derajat II A pada tikus putih galur wistar.Jumlah fibroblas luka bakar derajat II A dihitung pada hari ke-15 dari perawatan luka. Penelitian ini menggunakan desain True-experiment dengan metode Post test Only Control Group Design. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok yaitu NS 0,9%, SSD 1%, ekstrak daun melati konsentrasi 15%, 30%, dan 45%. Uji One Way ANOVA menunjukkan hasil adanya perbedaan yang signifikan terhadap jumlah fibroblas antara kelompok NS 0,9%, SSD 1%, dosis ekstrak daun melati 15%, 30%, dan 45% dengan p-value (0,000) < α (0,05). Hasil uji Post Hoc menunjukkan perbedaan yang signifikan antara NS 0,9% dengan ekstrak daun melati 45% dengan p-value (0,000) < α (0,05). Namun tidak ada perbedaan signifikan antara ekstrak daun melati 30% dengan ekstrak daun melati 45%. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun melati 45% mempunyai pengaruh yang lebih optimal pada luka dibandingkan NS 0,9%, SSD 1%, ekstrak daun melati 15% dan 30%. Diharapkan penelitian lebih lanjut terhadap uji toksisitas ekstrak daun melati.
Police officers are first responder with special lay category. Police have an additional duty to provide first aid to victims of accidents because medical personnel are still limited to provide help. Certainly the police have their own experience that needs to be explored to find out what expectations are for their daily activities in helping victims of current traffic accidents. This study used a qualitative design of hermeneutic phenomenology to explore and interpret police officers' expectations as first responder in traffic accident victims. The number of participants as many as 5 people who served at the Post Purwodadi Lands Area Pasuruan Police. Instruments in this study that researchers as a core instrument and other supporting tools that is in the form of a netbook equipped with a camtasia studio voice recorder program, ballpoint pen, and paper for field notes. Data collected through indepth interview processed into tranksrip and then analyzed by using method Dikelmann et al (1989). The results of the research are two cross-sectoral cooperation and the need for an award. The theme of cross-sector cooperation is built on two sub themes, namely cooperation with hospitals and cooperation with the community. The theme of need for an award is built by a sub theme that needs rewards. The conclusion of this research is that police officers have big expectation to the related parties to give the best first aid for the safety of traffic accident victims. Thus, it is hoped that the cooperation will be strengthened to support police officers in helping victims of traffic accidents to reduce the mortality and morbidity of traffic accident victims.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.