AbstrakUmat Hindu memiliki kitab suci Weda yang sangat terkenal.Kitab suci ini terbagi dalam dua golongan besar yakni kitab Sruti dan Smerti.Keduanya masing-masing dibagi-bagi lagi menurut kumpulan isinya.Kitab Ayurweda yang merupakan upaweda dari Kitab Rg Weda mengandung banyak tentang sistem pengobatan yang sangat mendasar.Sistem pengobatan ini dibagi lagi menjadi 8 (delapan) sub sistem yang dikenal dengan Astangga Ayurweda.Konsep sehat secara ayurweda memberikan tuntunan untuk mencapai sehat jasmani maupun rohani yang dikenal dengan sehat secara holistik.Konsep sehat dalam ayurweda identik dengan konsep sehat menurut WHO (World Health Organisation). Hal pokok yang membuat kedua konsep ini sama ialah bahwa sehat itu tidak hanya melibatkan komponen fisik namun juga sosial dan spiritual. Untuk memelihara hidup agar tetap sehat, perlu diketahui konsep sehat dalam ayurweda serta upaya pemeliharaannya dengan konsep Tri Upasthamba :Ahara (tentang diet), Nidra (tentang pola tidur) dan Brahmacharya (pengendalian energi seksual). Orang akan senantiasa sehat (swasthya)bilamanamemahami konsep sehat dan dapat mengatur pola makanan, pola istirahat dan pengendalian energi seksual yang benar. Kesehatan adalah modal utama mencapai cita-cita hidup oleh karenanyapengetahuan tentang konsep sehat dalam ayurweda dan upaya memelihara kesehatan perlu senantiasa diketahui untukkemudian dipraktekkan dalam upaya menghidari diri dari gangguan penyakit. AbstractHindus have a very famous Vedic scripture. This holy book is divided into two major groups namely Sruti and Smerti. Both of them are divided again according to the collection of contents. The book of Ayurvedic which is the upaweda of the Reda Weda Book contains a lot of very basic medical systems. This treatment system is further divided into 8 (eight) sub-systems known as Astangga Ayurvedic. The concept of healthy in ayurweda provides guidance to achieve physical and spiritual health which is known as a holistic health. The concept of health in ayurweda is identical to the healthy concept according to the WHO (World Health Organization). The main thing that makes these two concepts the same is that health does not only involve the physical component but also social and spiritual. To maintain life to stay healthy, it is necessary to know the healthy concept of relaxation and maintenance efforts with the concept of Tri Upasthamba: Ahara (about diet), Nidra (about sleep patterns) and Brahmacharya (sexual energy control). People will always be healthy when they understand healthy concepts and can regulate food patterns, patterns of rest and control of sexual energy properly. Health is the main capital to achieve the ideals of life, therefore the knowledge of healthy concepts in a sustainable manner and efforts to maintain health need to always be known to be practiced in an effort to avoid the disease.
Tujuan: Artikel ini bertujuan untuk mengkaji pengobatan tradisional Bali, dengan mengambil fokus kajian pada pengobatan yang tertuang dalam lontar Usadha Tiwang. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (Library Research). Unit analisis berupa naskah lontar Usadha Tiwang, yang telah ditransliterasi dari aksara Bali ke aksara Latin. Temuan: Hasil penelitian diketahui bahwa tiwang adalah penyakit yang mempunyai gejala badan terasa meluang, sakit dan ngilu, gelisah, mata mendelik, otot kaku bahkan sampai pingsan. Jenis tiwang dicirikan berdasarkan gejala yang muncul. Pengobatan dilaksanakan secara holistik oleh pengusada sesuai tatalaksana pengusada, dengan menggunakan ramuan obat-obatan yang terbuat dari campuran berbagai jenis tumbuh-tumbuhan atau bahan lainnya seperti arak, lengis tanusan, garam, gula, kapur, maupun santen, bahkan tain seksek serta iduh bang. Penggunaannya dengan cara dimakan, diminum, ditutuhkan, disemburkan, diuapkan atau dilulurkan, maupun ditempelkan. Takaran, cara pengolahan, serta cara pemakaian masih belum jelas. Implikasi: Masyarakat Bali tetap percaya terhadap sistim pengobatan tradisional Bali. Namun demikian, masyarakat Bali yang berobat ke tempat praktik pengobatan tradisional sangat sedikit. Simpulannya adalah pengobatan tradisional Bali dilakukan secara holistik untuk mencapai keseimbangan antara shtula sarira-suksma sarira-antahkarana sarira.
Menjaga keseimbangan tubuh selama masa kehamilan sangat penting dari awal sampai akhir kehamilan, agar tidak terjadi gangguan yang tidak diinginkan salah satunya spasme otot. Gangguan spasme otot yang menimbulkan rasa nyeri dapat mengganggu ibu hamil dalam beraktifitas. Salah satu cara untuk mengurangi spasme otot adalah dengan terapi pijat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan memahami terapi pijat ibu hamil dapat mengurangi spasme otot, mengetahui tata cara yang digunakan dalam terapi pijat ibu hamil untuk mengurangi spasme otot, dan implikasi terapi pijat ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode snow ball sampling, jenis penelitian kualitatif. Menggunakan teori fungsionalisme struktural serta pendekatan ayurweda khususnya snehana. Penelitian ini dilakukan di Kota Denpasar pada tempat terapi pijat ibu hamil dengan objek penelitian praktisi pijat dan ibu hamil trimester akhir. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, terapi pijat dapat mengurangi spasme otot karena pijat dapat mengurangi tekanan dari saraf dan otot, melancarkan peredaran darah keseluruh tubuh, dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil. Tata cara pijat yang digunakan sama dengan pijat pada umumnya tetapi berbeda dalam teknik pengambilan dengan tiga teknik yaitu mengusap, memutar, dan meremas (effleurage, friksi, dan petrisage), dengan melakukan pemijatan secara rutin didapatkan Implikasi yaitu: Mengurangi rasa nyeri punggung ibu hamil, meningkatkan kualitas tidur, dan menimbulkan perasaan bahagia pada ibu hamil.
Sangging is someone who performs a tooth-cutting ceremony. Sangging tools are used come into contact with saliva. If it is not carried out according to health rules, it can have a detrimental impact. The intended detrimental impact is that people can contract hepatitis, HIV/AIDS, sexually transmitted diseases such as syphilis, tuberculosis, herpes and fungal infections. The following problems are known: lack of tool sterility, Sangging has not paid attention to personal protective equipment, there is a tendency for HIV / AIDS sufferers to increase in Bali, the Covid-19 pandemic. The solutions offered are: education on disease transmission that can occur through dental cutting, personal protective equipment, sterilization of the tools, use of disposable tools.The test results with Mann Whitney obtained sig. 0.308 indicates that there is no significant difference between the results of the self-assessment of Sangging behavior between pretest and posttest. This can happen considering that most of Sangging's behavior is very good, except for the ability to sterilize tools because Sangging needs a companion to sterilize tools, the success of socialization about Health Programs during a pandemic. The implementation of community service activities in North Kuta District is going well and it can be concluded that: Sangging behavior is increasing.
Populasi penduduk berusia lanjut (lansia) yang meningkat seiring dengan bertambahnya usia dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia, pada sisi lain dalam Ayurweda disebutkan bahwa membuat semua orang sehat dan berumur panjang. Dalam meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot, dan kebugaran tubuh lansia memilih mengikuti latihan yoga, Taman Jepun Denpasar merupakan salah satu tempat strategis yang digunakan untuk berlatih yoga oleh para lansia. Pada penelitian ini dirumuskan masalah mengapa lansia beryoga, jenis dan tata cara latihan yoga apa saja yang dilakukan oleh lansia serta manfaat yang dirasakan lansia selama mengikuti latihan yoga. Jenis penelitian adalah kualitatif yang didapatkan melalui teknik pengumpulan data dengan metode purposive sampling, data diperoleh dengan cara melakukan wawancara kepada 15 (lima belas) orang responden lansia. Pembahasan dilakukan dengan pendekatan ayurweda menggunakan teori yoga dan teori kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Yoga Lansia Perspektif Ayurweda Di Taman Jepun Denpasar sangat diperlukan oleh para lansia untuk mengatasi keluhan yang dialami, menjaga keseimbangan tubuh, berolahraga sesuai dengan usia, merasakan ada rasa kekeluargaan di dalam komunitas Bali Happy. Adapun 3 (tiga) jenis latihan yoga yaitu Yoga Tertawa, Yoga Suryanamaskara, dan Yoga Jagadhita. Latihan yoga dirasakan bermanfaat untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dengan tetap menjaga pola makanan, minuman (ahara), merasakan ketenangan, tubuh lebih sehat, rutin berolahraga (vihara), memperbaiki kualitas tidur menjadi lebih baik (nidra).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.