Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan solusi dalam meningkatkan kinerja guru Sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber, latar, dan beragam cara pada penelitian ini adalah melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi Kepala Sekolah dalam meningkatkan kinerja guru Sekolah dasar, yaitu dalam perencanaan Kepala sekolah membuat rencana kerja tahunan sekolah (RKTS) yang menyangkut 8 standar pendidikan, memberikan kriteria SKP (sasaran kinerja pegawai) pada awal tahun sebagai pedoman penilaian guru oleh kepala sekolah dan DP3 yang menyangkut penilaian perilaku guru, dalam pelaksanaannya mengadakan dan mengikutsertakan guru dalam forum ilmiah seperti pendidikan dan pelatihan (upgrading/inservice training, workshop, dan seminar), dalam evaluasi Kepala Sekolah melakukan supervisi pendidikan terhadap para guru (teknik kunjungan kelas, pembicaraan pribadi, dan diskusi kelompok), serta upaya yang dilakukan Kepala Sekolah sebagai manajer dalam meningkatkan kinerja adalah membangun komunikasi yang baik dengan semua guru dalam membangun budaya kerja yang produktif.
Penelitian ini dilatarbelakangi karena dampak yang nyata kehilangan pembelajaran bagi peserta didik secara khusus kurang mampu dan daerah terpencil, akibat penutupan sekolah dan pembelajaran jarak jauh. Di sisi lain menjaga peserta didik agar tetap aman dari bahaya virus COVID-19 adalah hal yang utama. Pembelajaran jarak jauh merupakan solusi dari dilema ini, namun sangat sulit diterapkan oleh peserta didik kurang mampu dan daerah terpencil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk learning loss, penyebab learning loss, upaya penanggulangan learning loss dan mutu pembelajaran pada Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk learning loss utama yang terjadi adalah bahwa peserta didik merasakan belajar lebih sedikit dibandingkan saat pembelajaran tatap muka di kelas berlangsung. Kebiasaan belajar bergantung kepada guru ini menyebabkan anak kurang mampu untuk belajar sendiri dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di sekitarnya. Program BDR (Belajar Dari Rumah) dicanangkan agar menghindari terjadinya learning loss. Upaya guru sebagai garda terdepan dalam meminimalisir learning loss, yakni merancang pembelajaran yang bervariasi, sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat peserta didik (Pembelajaran Berdasarkan Kebutuhan Peserta didik). Untuk mengatasi learning loss, pembuat kebijakan harus mempertimbangkan program yang ditargetkan untuk pemulihan yang dipercepat dan menggunakan metode pelatihan dan komunikasi berbiaya rendah untuk mendukung guru dan melibatkan orangtua.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat supervisi akademik dalam meningkatkan motivasi kerja guru dalam membuat perangkat pembelajaran, dan mengembangkan kurikulum, serta mengembangkan kelompok kerja guru dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari hasil penelitian rata-rata hasil penilaian pada siklus 1 (satu) dari 15 orang guru yang menjadi responden dan dari 13 komponen perangkat pembelajaran yang menjadi pekerjaan guru sehari-hari di sekolah adalah 1206,77 atau sebesar 80,45%, berarti ada peningkatan sebesar 3492,77 point atau sebesar 23,28%. Sedangkan pada siklus 2 (dua) dari 15 orang guru yang menjadi responden dan dari 13 komponen perangkat pembelajaran yang menjadi pekerjaan guru sehari-hari di sekolah adalah 1376,54 atau sebesar 91,67%, berarti ada peningkatan sebesar 169,77 point atau sebesar 11,22%. Dengan demikian dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan motivasi kerja guru dalam membuat perangkat pembelajaran yang cukup signifikan setelah dilakukan supervisi akademik.
Penelitian ini membahas terkait dengan upaya meningkatkan kompetensi profesional guru melalui supervisi klinis kepala Sekolah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dan observasi. Penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Dasar. Subjek dari penelitian ini adalah Guru. Dari hasil pengolahan data maka diperoleh kesimpulan bahwa upaya yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru melalui supervisi klinis diantaranya yakni membuat perencanaan, membuat instrumen penilaian, membuat jadwal pertemuan, mempersiapkan alat dan bahan supervisi. Pada tahap pelaksanaan yakni dengan melakukan pertemuan dengan guru, memberikan arahan awal dalam bentuk klasikal dan wawancara kepada seluruh guru, kemudian dibagi menjadi dua kelompok kerja yang pertama guru-guru kelompok A dan guru-guru kelompok B. Tahap selanjutnya yakni dengan melakukan observasi setelah melakukan supervisi, dan melakukan refleksi lebih mengarah evaluasi dan menentukan langkah selanjutnya.
Noble moral education for Islamic Senior High School (MAN) is closely related to school management. Management refers to how the formation of noble character is planned, implemented, and controlled by empowering all school resources and educational activities in schools. However, the implementation of noble education for MAN students has not been fully realized. This study aims to analyze the noble character education program for MAN students. In addition, it also examines the implementation and impact of the program for strengthening noble character education for MAN students. This research uses qualitative research methods with case studies. The methods used to collect data are observation, interviews, and documentation. The instrument used to collect data is a questionnaire. The technique used to analyze the data is descriptive qualitative analysis. The results of the study were. First, the program for strengthening the noble character education of MAN students through scout extracurricular activities was carried out well. Second, the character education program implementation for MAN students through scout extracurricular activities has not achieved good service quality because of the assessment system. Third, the impact of strengthening the noble character of the MAN student character education program through Scout extracurricular activities has achieved its objectives; However, it can only be monitored when students are in school. Therefore, Madrasah Ibtidaiyah needs to develop SOPs to form noble character by supporting extracurricular activities.
The performance of lecturers in a university is measured through Tri Darma namely education, research, and community service. This research is a quantitative study using regression analysis. The research sample was 186 lecturers at Samudra Langsa University determined using tablesKrejcie. The questionnaire is a data collection tool used in this study. Data analysis using EViews.10 The results showed that partially; (1) work motivation (X1) influences lecturer performance; (2) job satisfaction has an effect onlecturer performance; and simultaneously obtained that; (3) work motivation and job satisfaction have a positive and significant effect on lecturer performance. The magnitude of the contribution of independent variables to the dependent variable is 27.86% and the rest 72.14% is influenced by variables not observed in this study. So it can be concluded thatfor one of the efforts that can be done to improve the performance of lecturers at Samudra Langsa University is to increase the motivation and job satisfaction of lecturers.
This study aims to determine the academic supervision of Principals in Vocational High Schools in improving the performance of vocational teachers, specifically this study wants to find out the problems and efforts of the academic division in improving teacher performance in terms of planning, organizing, implementing, evaluating, following up, and problems and solutions. The method used in this research is a qualitative approach with a case study method of data collection and analysis techniques, namely interviews, observation and documentation study with trianguals. As a source of research data refers to the principal, teachers, students, education staff, people parents and supervisor of the Vocational High School of Bekasi city. The results of the study are a mapping of the performance of vocational teachers from the implementation of the school principal's academic supervision program, which has a clear direction towards positive change for all vocational teacher activities in learning that have a simultaneous impact on teacher performance and improvement of the quality of vocational high school education in Bekasi city. Thus the researcher recommends that the principal as a leader in the school can continue to develop teacher competencies given the rapid changes in science and technology followed by the labor market in the business and industrial world. And the output is the concept of the principal's academic supervision model for vocational teachers.
Penelitian ini bertujuan untuk menganilis sejauh mana pengaruh penilaian kinerja, kompensasi terhadap produktivitas kerja serta sejauh mana pengaruh penilaian kerja dan kompensasi secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dalam bentuk kuisioner dengan menggunakan sampel sebanyak 25 orang atau 35% dari jumlah populasi yang diteliti sebanyak 70 orang. Hasil analisis diketahui hubungan antara variable penilaian kerja dengan produktivitas kerja karyawan berdasarkan hasil kuisioner diperoleh nilai r (korelasi) = 0,647, artinya kedua variabel memiliki hubungan positif dan kuat. Hubungan antara variabel kompensasi dengan produktifitas kerja karyawan berdasarkan hasil kuisioner diperoleh nilai r ( Korelasi ) = 0,876, artinya kedua variabel memiliki hubungan positif dan sangat kuat. Besarnya pengaruh kedua variabel X2 (Kompensasi) secara bersama-sama terhadap Y (produktivitas kerja) dapat dilihat dari nilai R2 (koefisien determinasi) sebesar 0,889. Dari hasil uji F, nilai F hitung = 88,319 > F table (0,05) = 3,443, artinya kedua variabel X1 (Penilaian Kinerja) dan X2 (Kompensasi) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variable Y (Produktivitas Kerja). Sedangkan dari hasil uji t diperoleh t hitung X1 = 9,675 dan t hitung X2 = 4,92 > t tabel (0,05) = 1,71, artinya terdapat pengaruh signifikan antara Penilaian Kinerja dan Kompensasi terhadap Produktivitas Kerja.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
334 Leonard St
Brooklyn, NY 11211
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.