Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan peran yang ditunjukkan oleh kelompok teman sebaya dalam mempengaruhi keputusan karier; 2) mengidentifikasi faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi pengambilan keputusan karier. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui secara mendalam terkait peran teman sebaya dalam pengambilan keputusan karier siswa. Dalam mengumpulkan data, peneliti melakukan wawancara terstruktur kepada keenam orang siswa kelas XII. Wawancara yang dilakukan dengan pedoman wawancara peran teman sebaya dan faktor pengambilan keputusan karier yang telah diuji melalui uji validitas konstruksi (judgement experts). Kemudian, data hasil penelitian dianalisis menggunakan model Miles and Huberman yang terdiri dari data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan: 1) peran kelompok teman sebaya terlihat pada aspek dukungan sosial, moral dan emosional; kebebasan berpendapat, bertindak atau menemukan identitas diri. Sedangkan aspek sebagai agen sosialisasi dan mengembangkan keterampilan tidak terlalu ditemukan pada teman sebaya. 2) Faktor kondisi lingkungan sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan karier. Sedangkan untuk faktor belajar tidak terlalu berpengaruh dalam pengambilan keputusan karier. Berdasarkan hasil penelitian, hendaknya teman sebaya bisa memilih teman yang dapat dijadikan sebagai role model dan Guru BK dapat memfasilitasi pembentukan kelompok teman sebaya yang membahas terkait permasalahan karier agar siswa bisa secara mandiri mengambil keputusan karier.<br /><br /><br /><strong>Abstract:</strong> This study aims to: 1) describe the role shown by peer groups in influencing career decisions; 2) identify the causal factors that influence career decision making. This study uses a qualitative approach to know in-depth the role of peers in students' career decision-making. In collecting data, the researcher conducted structured interviews with the six students of class XII. Interviews were conducted using peer role interview guidelines and career decision-making factors that have been tested through construction validity tests (expert judgment). Then, the research data were analyzed using themodel Miles and Huberman consisting of data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The results showed: 1) the role of peer groups was seen in aspects of social, moral and emotional support; freedom of opinion, action or self-identity. While the aspects as agents of socialization and developing skills are not found in peers. 2) Environmental conditions are very influential in making career decisions. Meanwhile, the learning factor is not very influential in making career decisions. Based on the results of the study, peers should be able to choose friends who can be used as role models and guidance and counseling teachers can facilitate the formation of peer groups that discuss career issues so that students can independently make career decisions.
Penggunaan e-learning diyakini dapat mengatasi keterbatasan perkuliahan di kelas dan menyediakan layanan belajar yang dapat diakses darimana saja dan kapan saja. Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan pendidik dalam menggunakan e-learning. Pelatihan ini dilaksanakan selama satu hari di melalui aplikasi webex dan didampingi oleh Gelora jatim . Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk simulasi, latihan, dan pemecahan masalah. Materi pelatihan adalah pedoman penggunaan e-learning berbasis Moodle untuk dosen, yang terdiri dari pengaturan mata kuliah, penambahan sumber belajar, membuat grup, memantau progress belajar mahasiswa, dan penggunaan fitur forum, chatting, penugasan, kuis, dan laporan nilai. Kegiatan pelatihan dapat dikatakan berhasil berdasarkan kemampuan peserta dalam memperagakan materi dan dibuktikan dengan hasil karya mereka pada laman e-learning. Peserta merasa pelatihan ini penting karena dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam mengelola pembelajaran melalui e-learning
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open ended yang baik untuk topik segitiga di kelas VII SMP Negeri 6 Pematangsiantar, mendeskripsikan efektifitas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open ended untuk topik segitiga di kelas VII SMP Negeri Pematangsiantar, dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Bahan ajar dikatakan baik jika setelah divalidasi dan dilakukan uji coba, memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan, yaitu untuk tiap pertemuan harus memenuhi: aktivitas siswa dalam pembelajaran berada pada batas toleransi waktu ideal, kemampuan guru mengelola pembelajaran minimal cukup baik, respon siswa terhadap perangkat pembelajaran positif, dan tes hasil belajar valid, reliabel, dan sensitif. Selanjutnya, pendekatan open ended efektif jika hasil belajar siswa tuntas, kemampuan guru mengelola pembelajaran minimal cukup baik, aktivitas siswa dalam pembelajaran efektif, dan respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran positif.Pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model 4-D Thiagarajan, dkk yang telah dimodifikasi. Proses pengembangan tersebut terdiri dari tiga tahap, yaitu: pendefinisisian, perancangan, dan pengembangan. Hasil analisis data yang telah diperoleh menunjukkan bahwa bahan ajar menggunakan pendekatan open ended berdasarkan validasi dari para validator dengan nilai rata-rata untuk buku guru 4,15 untuk RPP dengan rata-rata 4,26 pengelolahan pembelajaran dengan skor rata-rata 3,94 dikatakan praktis, aktivitas siswa telah memenuhi kriteria efektif dan dikatakan praktis, ketuntasan belajar siswa mencapai 80% dan dikatakan efektif, respon siswa mencapai 90% dan dikatakan efektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan ajar dengan menggunakan pendekatan open ended pada materi segitiga kelas VII SMP Negeri 6 Pematangsiantar adalah valid, praktis dan efektif. Untuk kemampuan pemecahan masalah matematis telah terjadi peningkatan dengan persentase gain 61%.
Hard work is one of the character education contained in the 2013 curriculum. The implementation of the character of hard work in detailed learning in various indicators that cover all aspects in detail so that the observation of the character of hard work will be clearer. This research is a mixed research (qualitative and quantitative) with a mixture of unbalanced (Concurred Embedded) which aims to observe the character of students’ hard work in the process of solving literacy problems. The steps in the research process are that the researcher conducts preliminary observations of 5 sample students who have been grouped into upper, middle and lower groups with variable hard work characteristics and literacy abilities. Early research using questionnaires showed that hard work in mathematics learning showed moderate results. While student literacy shows less results on various indicators of literacy skills. The results showed an increase in the character of hard work and mathematical literacy skills in selected subjects.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.