Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi keragaman gen FSH beta-subunit dengan metode PCR-RFLP sebagai penanda kualitas sperma pada sapi Bali. Pengambilan sampel darah untuk ekstraksi DNA dari berbagai populasi sebanyak 470 sampel dan 127 sampel yang berasal dari Balai Nasional Inseminasi Buatan dan Balai Inseminasi Buatan Regional beserta data sperma. Frekuensi alel pada sapi Bali adalah alel A (0,000) dan alel B (1,000). Tidak ditemukannya alel A menunjukkan gen FSH betasubunit pada sapi Bali bersifat monomorfik. Hasil yang berbeda pada sapi Brahman, FH, Simmental dan Limousin yang bersifat polimorfik dengan adanya alel A dan B. Heterozigositas pengamatan tertinggi pada sapi Limousin (0,318) dan heterozigositas harapan tertinggi pada sapi Simmental (0,420). Nilai chi-square tidak berpengaruh nyata pada sapi Bali dan Simmental, namun pada sapi Brahman, FH dan Limousin berpengaruh nyata. Pada bangsa sapi yang dianalisis persentase abnormalitas sperma lebih tinggi ditemukan pada sapi Simmental, Limousin, Brahman dibandingkan pada sapi Bali dan FH. Persentase abnormalitas sperma tipe abaxial lebih tinggi ditemukan pada sapi Brahman, Simmental dibandingkan pada sapi FH. Dari semua tipe abnormalitas sperma, persentase tipe abaxial dan microcephalus paling tinggi.
Peran Penyuluh Pertanian sangat ditentukan oleh situasi yang dihadapi di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Penyuluh Pertanian dalam mendukung ketahanan pangan pada saat wabah pandemi covid 19. Data dikumpulkan dari hasil penelusuran informasi berita media online sejak bulan Maret – Juli 2020. Informasi yang dikumpulkan berupa konten kegiatan penyuluhan yang terkait dengan ketahanan pangan dari sumber media online yaitu situs berita online dan situs pemerintah tentang peran penyuluh dalam mendukung ketahanan pangan pada saat wabah pandemi covid 19. Informasi yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukan bahwa peran penyuluh dalam melakukan kegiatan Penyuluhan pada saat wabah pandemi covid 19 yaitu peran penyuluh sebagai pendukung kebijakan program pemerintah, motivator bagi petani dan fasilitator dalam mendukung kegiatan usahatani. Secara khusus, peran penyuluh lebih banyak di arahkan pada upaya dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan (71.15%) terutama untuk komoditas padi yakni sebesar 54 % dengan cara metode penyuluhan langsung menggunakan protokol covid 19 sebanyak 79 %. Kata kunci : peran penyuluh, ketahanan pangan, pandemi covid 19, media online.
Ayam Cemani is a local Indonesian chicken with heavy pigmentation in plumage colour, skin, eyes, and inner body organs. This trait with dermal hyperpigmentation is identical to Fibromelanosis (Fm) mutation in a Silkie chicken. The causal mutation of the Fm trait is due to an inverted duplication and junction of two genomic regions involving the Endothelin3 (EDN3) gene on chromosome 20. There are two duplication boundaries; one is specific to the Fm allele, the other is common for both Fm and fm+ allele. Determining birds that are homozygous or heterozygous at this locus is useful for unifying the Fm trait of Cemani populations. This study develops a method for determining the presence or absence of Fm mutation by PCR amplification using the inverted sequences specific to the Fm allele. Further, it develops the restriction fragment length polymorphism (RFLP) method in regions common to the Fm and wild-type fm+ allele. We aim to establish a simple method for detecting homozygous (Fm/Fm) and heterozygous (Fm/fm+) individuals with Fm mutation and to clarify the degree of fixation of the Fm trait in the Ayam Cemani populations and the association between the phenotype and genotype. The result showed that mostly, the phenotype for Cemani with Fm/ fm+ genotype is reddish black in their comb; meanwhile, the Cemani with (Fm/Fm) genotype showed heavy black pigmentation. Our study concluded that using the PCR-RFLP method. We can discriminate between Fm homozygous and heterozygous birds in the Cemani population. Thus, this briefly genotyping method effectively maintains and protects the pure line of Cemani chicken.
The availability of corn seed at the farm level with reachable price plays an important role in the productivity of corn farming. However the sustainability of this agribusiness mostly depends on how its marketing exists. This paper investigates barriers to entry and feasibility in based community seed corn agribusiness to get sustainable business. The study used a survey to 20 member of based community corn seed breeder and the evaluation of other breeder groups under the supervision of the Field School Seed Independent Program hat have been carried out in the period of 2015 to 2018. The study also has survey in market structure of seed corn in Central Sulawesi especially Sigi District. The data were descriptively analysed. The result shows that corn seed agribusiness was feasible with Benefit Cost Ratio 1, 06 in partnership system. While an assessment identifies some activities with negligible entry barriers, a notable cost of entry is associated with most activities including promotion cost. Other concern barriers are economies of scale, distribution network, high competitive market with incumbent producer based on quality product, differentiation product, and promotion systems. Based on direct superior seed distribution or BLBU procurement policy, market opportunities especially for Research and Development hybrid corn varieties are still promising considering there is 26% gap between corn seed production and demand in Sigi Regency and wider in Central Sulawesi.
Peternakan adalah salah satu sektor yang berkontribusi dalam peningkatan pemanasan global yang berasal dari kotoran dan ekstraksi hewan. Sektor peternakan menyumbang gas metana (CH 4), dinitrogen oksida (N 2 O), karbon dioksida (CO 2), dan amonia yang dapat menimbulkan hujan asam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sumbangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor peternakan tahun 2016 di provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian kajian ini mengunakan metodenya survei lapang dan study literatur untuk memperoleh data sekunder serta data primer tentang populasi ternak di provinsi Sulawesi Tengah yang selanjutnya data ditabulasi dengan mengunakan Sofware ALU Tool untuk menghitung emisi GRK dari sektor peternakan. Data yang digunakan yaitu data populasi ternak dan nilai Faktor Emisi (FE) gas CH 4 dan N 2 O dari setiap jenis ternak. Hasil penelitian menujukkan bahwa provinsi Sulawesi Tengah memberikan sumbangan emisi GRK sebesar 633,178 CO2-e Gg/tahun. Kesimpulan dari kajian ini yaitu diantara semua jenis ternak, sapi potong merupakan kontributor utama dalam penyumbang emisi GRK dalam bentuk Fermentasi Enterik CH 4 483,9 (Gg CO 2 e) yaitu sebanyak 76,42%, diikuti oleh kambing dalam bentuk N 2 O sebesar 108,428 (Gg CO 2 e) atau setara dengan 17,12 %. Kata kunci: ALU tools, dinitrogen oksida (N 2 O), emisi, gas rumah kaca, metana (CH 4
Aren (Arenga pinnata Merr.)merupakan salah satu jenis tumbuhan multifungi yang bagian-bagiannya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia. Tanaman ini banyak disadap untuk diambil nira yang dapat diolah menjadi gula aren. Usaha pengolahan gula aren skala rumah tangga dilakukan untuk meningkatkan nilai tambahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tambah pengolahan gula aren skala rumah tanggadi Desa GunungKembang,KecamatanManna, KabupatenBengkuluSelatan. Penelitian dilakukan pada bulan November 2019. Data yang dikumpulkan adalah input dan output pengolahan gula aren melalui wawancara dengan pengolah dan pengamatan proses produksi gula aren. Data dianalisis menggunakan analisis nilai tambah mengikuti metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa marjin pemasaran gula aren sebesar Rp. 3.600/kg dengan nilai tambah Rp. 2.700/kg. Rasio nilai tambah pengolahan gula aren sebesar 41%.Kata kunci: nira, gula aren, margin, nilai tambah.
Anggapan bahwa jenis tumbuhan bawah sebagai gulma pada kelapa sawit tidaklah sepenuhnya benar karena tumbuhan bawah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi potong. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan bawah pada tegakan kelapa sawit, menentukan dominasi jenis, dan menghitung biomassa tumbuhan bawah yang berpotensi sebagai pakan ternak sapi potong. Penelitian dilakukan di Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu pada bulan Juli sampai dengan September 2018. Pengumpulan data dilakukan metode kuadrat ukuran 1m x 1m. Sampel tumbuhan bawah diambil sebanyak 26 plot pada umur tegakan 2, 7, dan 15 tahun, selanjutnya diidentifikasi dan dikeringkan untuk mendapatkan bahan keringnya. Tingkat kesukaan ternak sapi potong terhadap tumbuhan bawah diketahui berdasarkan hasil wawancara dengan 5 orang peternak. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) terdapat 53 jenis tumbuhan bawah pada seluruh tegakan kelapa sawit yang terdiri atas 46 genus dan 29 famili; (2) famili Poaceae merupakan tumbuhan bawah terpenting pada tegakan kelapa sawit; (3) terdapat 20 jenis tumbuhan bawah yang berpotensi sebagai pakan ternak sapi potong pada tegakan kelapa sawit yang biomassanya semakin menurun dengan bertambahnya umur tegakan, yaitu 8.845,1 kg/ha pada umur tegakan 2 tahun, 5.445,4 kg/ha pada umur tegakan 7 tahun, dan 4.317,4 kg/ha pada umur tegakan 15 tahun. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa tumbuhan bawah pada tegakan kelapa sawit berpotensi sebagai sumber pakan ternak sapi. Kata kunci: Biomassa, tingkat kesukaan ternak, family Poaceae.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.