Cellulase and xylanase were covalently immobilized on chitosan magnetic particles. They were employed as catalysts to produce reducing sugar from coconut husk individually and simultaneously. Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FT-IR) and Bradford's protein analysis confirmed that the enzymes were covalently immobilized on the support. Cellulase from Aspergillus niger and Trichoderma reesei immobilized on chitosan magnetic microparticles yielded 0.352 g/L and 0.316 g/L of reducing sugar respectively, while immobilized xylanase from Trichoderma longibachterium yielded 0.432 g/L. The simultaneous use of cellulase and xylanase produced 0.8034 g/L of sugar, and the addition of glutaraldehyde as a cross-linking agent increased the amount of reducing sugar. Enzyme could maintain its activity at 91% for up to five cycles. Using nanosized particles resulted in a sugar yield of 0.49 g/l and 54.7 % of its activity maintained after five cycles.
Pemeluk agama Islam di Indonesia mencapai 87% dari total jumlah penduduk. Kebutuhan produk halal menjadi hal wajib bagi produsen maupun konsumen muslim, tetapi, kepedulian terhadap kehalalan suatu produk masih sangat rendah. Sertifikasi halal berfungsi tidak hanya sebagai perlindungan konsumen khususnya masyarakat muslim tetapi juga sebagai strategi perdagangan internasional. Pondok Modern Sumber Daya At-Taqwa memiliki Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menghasilkan produk salah satunya adalah Socolat. Namun, produk tersebut belum memiliki sertifikasi halal. Produk Socolat merupakan produk makanan berbahan dasar coklat putih dan daun kelor. Produk ini belum memiliki sertifikat halal. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan UMKM dari Pondok modern Sumber Daya At-Taqwa (POMOSDA), hingga mampu membawa produk Socolat menuju proses sertifikasi halal. Strategi yang dilakukan antara lain:Melakukan pelatihan kader halal, pemetaan produk, menetapkan titik kritis halal berdasarkan Sistem Jaminan Halal (SJH) dan melakukan pendampingan sampai produk Socolat disubmit seluruh dokumen untuk mendapat sertifikasi halal. Pada akhir kegiatan ini, produk Socolat resmi menjadi binaan Pusat Kajian Halal ITS dan seluruh dokumen ajuan sertifikasi halal beserta kelengkapannya berhasil dibuat dan diajukan kepada Majelis Ulama Indonesia melalui Pusat Kajian Halal ITS.
The effectivity of employing two types of cellulases from Aspergillus niger and Trichoderma resei covalently immobilized on chitosan microparticle was investigated. Reducing sugar from CMC yielded by immobilized cellulase from T. resei alone and A. niger alone was 0.316 g/L and 0.244 g/L, respectively. Simultaneous use of both cellulases shows a significant increase of reducing sugar produced to 1.020 g/L. The effective combination of this two types of cellulases also occurred when coconut husk was used as substrate. A very high enzyme coupling of 92.06% compared to free enzyme was obtained in the immobilization. Addition of GDA not only increased enzyme coupling to 100% but also improved sugar produced. Immobilized cellulase was successfully maintained its activity until 5 cycles
The objective of this research was to study the production of sugar from coconut husk using immobilized crude and commercial cellulose, including temperature and mixing speed during immobilization. The enzyme from Aspergillus Niger was immobilized on chitosan alone and cross-linked with Glutaric Dialdehyde (GDA). Coconut husk waste was grinded and chemically pretreated using NaOH 1% (w/v). Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FT-IR) measurement revealed that enzyme was covalently bonded to the support. Cellulose immobilized on chitosan cross-linked with GDA produced more sugar than immobilized on chitosan alone. Both the crude and commercial enzyme had their yield decreased after immobilization. Despite its less enzyme coupled on micro-sized chitosan, reducing sugar yielded by an immobilized enzyme on micro-sized chitosan had a competitive result with macro-sized chitosan. This may due to decreasing mass transfer resistance when using a smaller size of chitosan. Several important factors such as temperature, mixing speed, and purity of enzyme responsible for the performance of sugar produced from insoluble cellulose using cellulose immobilized on insoluble support was thoroughly discussed.
Desa Satak Kabupaten Kediri secara geografis terletak tidak jauh dari kawasan gunung Kelud. Karena letak desa Satak secara geografis berada disekitar kaki gunung kelud, maka daerah ini memiliki tanah pertanian yang potensial dan subur untuk pengembangan industri argo seperti tanaman pohon sengon, tanaman sayuran, buahbuahan seperti tanaman nanas. Tanaman nanas yang tumbuh di daerah kaki gunung kelud merupakan tanaman potensial bagi petani dari beberapa desa, karena tanaman nanas tersebut tumbuh dan berkembang tersebar luas di daerah kabupaten Kediri sampai perbatasan dengan kabupaten Kediri. Berdasarkan informasi dari petani setempat rata-rata 1 ha lahan ditanami pohon nanas antara 50 ribu sampai 70 ribu pohon dengan rata-rata jumlah daun setiap pohon antara 29-32 helai. Ketika masa panen tiba daun nanas sebagai limbah oleh petani hanya dibiarkan saja menumpuk disekitar lahan tanpa diolah, sehingga menjadi masalah bagi petani. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka limbah daun nanas dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi sehingga diharapkan menjadi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat. Target pengolahan limbah daun nanas pasca panen adalah produk serat serat kasar sebagai bahan baku produksi tekstil dan material komposit melalui proses ekstraksi mekanik.
Indonesia telah lama menjadi negara yang memiliki potensi besar dalam industri halal. Namun, masyarakat Indonesia belum memahami akan pentingnya label sertifikat halal pada produk yang mereka gunakan. Kecamatan Tanjonganom, Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu kecamatan yang memiliki jumlah UMKM yang banyak dan telah memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan daerah. Berkembangnya UMKM di Kecamatan Tanjonganom tersebut terkendala dengan produk yang belum mempunyai label sertifikasi halal dari LPPOM MUI Jawa Timur. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan para pelaku UMKM terhadap prosedur pengurusan sertifikasi halal produk. Di satu sisi, kesadaran masyarakat akan mengkonsumsi produk yang berlabel halal semakin meningkat. Prosedur pengurusan sertifikasi halal memerlukan berbagai macam dokumen, salah satunya adalah Nomor Induk Berusaha (NIB). Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dari analisa kondisi masyarakat mitra dengan bekerjasama Dinas Perindustrian Kabupaten Nganjuk. Setelah itu merancang kerangka kerja dan pelaksanaan program, dengan mengikuti pelatihan kader penggerak halal dan pengurusan NIB, serta memetakan produk unggulan Tanjonganom yang telah bersertifikat halal. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah para UMKM yang mengikuti pelatihan pengurusan NIB telah mendapatkan terbitan NIB. Dalam kerjasama jangka Panjang, tim abdimas akan membantu untuk mendaftarkan produk-produk unggulan Tanjonganom dalam Sertifikat Halal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.