“…Kompilasi ini dapat menjadi permanen sehingga menggagu kelangsungan hidup penyintas (Flannery Jr, 1999). Dukungan psikososial dengan terapi merupakan cara untuk mengurangi dampak psikologis bagi penyintas (Mulyasih & Putri, 2019;Murdiono et al, 2020) kegiatannya seperti terapi bermain (Afiati et al, 2020;Handoyo et al, 2020;Ria et al, 2021) pendekatan sastra (Ilham et al, 2021) self motivation (Ria et al, 2021), dan teknik biblioterapi (Rahmat & Budiarto, 2021). Dukungan psikososial ini diutamakan pada anak-anak dan lansia, karena rentan mengalami trauma paling kuat (Abjan, 2018).…”