2016
DOI: 10.14238/sp11.3.2009.207-11
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Terapi dan Suplementasi Besi pada Anak

Abstract: Anemia defisiensi besi (ADB) merupakan jenis anemia yang paling sering ditemukan di dunia, terutama di negara yang sedang berkembang. Hal ini sehubungan dengan kemampuan ekonomi yang terbatas, masukan protein hewani yang rendah, dan infestasi parasit. Dari hasil survei rumah tangga di Indonesia pada tahun 1995 didapati ADB 40,5% pada anak balita dan 47,2% pada anak usia sekolah. Defisiensi besi dapat menyebabkan gangguan terhadap respon imun sehingga rentan terhadap infeksi, gangguan gastrointestinal, gangguan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
2
0
7

Year Published

2016
2016
2021
2021

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(10 citation statements)
references
References 14 publications
(19 reference statements)
0
2
0
7
Order By: Relevance
“…Tabel 3 memperlihatkan perbandingan antara cut-off point Indeks Mentzer yang digunakan secara universal (13) dengan cut-off point lain (10,7 dan 14,3) untuk mencari sensitivitas dan spesifisitas terbaik. Tabel 3 memperlihatkan IM memiliki rerata sensitivitas 62,9%, spesifisitas 28,6% dengan NDP (positive predictive value) dan NDN (negative predictive value) 9) 26,32% (13,4-43,1) Spesifisitas 28,,6% (3,7-71) 28,6% (3,9) 28,57% (3,7-70,9) NDP (positive predictive valuei) 86,1% (79,1-91) 82,1% (72,9-88,7) 66,7% (49,6-80,3) NDN (negative predictive value) 22,2% (6,9-52,4) 11,8% (3,7-31,5) 6,7% (2,1-18,9) RKP(positive likelihood ratio) 1,1 (0,7-1,9) 0,9 (0,5-1,5) 0,4 (0,2-0,8) RKN (negative likelihood ratio) 0,6 (0,2;2,3) 1,4 (0,4-4,8) 2,4 (0, 5)…”
Section: Hasilunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Tabel 3 memperlihatkan perbandingan antara cut-off point Indeks Mentzer yang digunakan secara universal (13) dengan cut-off point lain (10,7 dan 14,3) untuk mencari sensitivitas dan spesifisitas terbaik. Tabel 3 memperlihatkan IM memiliki rerata sensitivitas 62,9%, spesifisitas 28,6% dengan NDP (positive predictive value) dan NDN (negative predictive value) 9) 26,32% (13,4-43,1) Spesifisitas 28,,6% (3,7-71) 28,6% (3,9) 28,57% (3,7-70,9) NDP (positive predictive valuei) 86,1% (79,1-91) 82,1% (72,9-88,7) 66,7% (49,6-80,3) NDN (negative predictive value) 22,2% (6,9-52,4) 11,8% (3,7-31,5) 6,7% (2,1-18,9) RKP(positive likelihood ratio) 1,1 (0,7-1,9) 0,9 (0,5-1,5) 0,4 (0,2-0,8) RKN (negative likelihood ratio) 0,6 (0,2;2,3) 1,4 (0,4-4,8) 2,4 (0, 5)…”
Section: Hasilunclassified
“…Hal ini dapat terjadi akibat asupan zat besi yang kurang, absorpsi zat besi yang rendah atau pertumbuhan yang cepat. 4,5 Anemia defisiensi besi dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak seumur hidup karena menyebabkan gangguan kognitif, perilaku, dan pertumbuhan pada anak. 5,6 Kadar Hb yang rendah tidak hanya ditemukan pada ADB, tetapi juga penyakit-penyakit lain, seperti keracunan timbal, thalassemia, anemia sideroblastik, dan anemia akibat inflamasi.…”
unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Iron deficiency anemia (IDA) is associated with changes in neurotransmitter receptors and the signal delivery process of the nervous system. 2,3 Primary prevention of iron deficiency can be achieved by eating a varied diet or a diet containing enough iron. Secondary prevention includes screening programs and early treatment of iron deficiency.…”
mentioning
confidence: 99%
“…4 Iron deficiency anemia is, therefore, a major public health problem with a prevalence of more than 40% in Indonesia. 5 Anemic children experience inhibited growth and intellectual development, and are more susceptible to disease due to immune deficiency. If the anemia goes untreated, it will impact the development of intelligence.…”
mentioning
confidence: 99%