Teknologi Pengolahan Pakan Amoniase Pada Sapi di Desa Nggorang, Kecamatan Komodo Manggarai Barat, NTT

Abstract

Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Maggarai Barat merupakan daerah yang cukup ideal untuk pengembangan ternak dan pemanfaatan limbah pertanian karena didukung oleh beberapa faktor antara lain daya dukung wilayah tempat sumber air yang ada dapat memenuhi air masyarakat kebutuhan sepanjang tahun dan ketersediaan limbah pertanian jerami padi. Tujuan dari pelaksanaan pelatihan pemrosesan pakan amoniase adalah untuk memaksimalkan produktivitas peternakan sapi dengan memanfaatkan ketersediaan sumber daya alam sambil memberdayakan limbah pertanian jerami padi sebagai sumber pakan utama dengan memanfaatkan teknologi pemrosesan pakan. Oleh karena itu, pelatihan teknologi pengolahan pakan jerami telah menjadi limbah pertanian terbesar di Desa Nggorang. Berdasarkan hasil kegiatan yang ada, ada peningkatan pemahaman petani yang dicapai. Dengan demikian desa Nggorang diharapkan mampu meningkatkan kemandirian masyarakat desa melalui kelompok tani mitra yang mampu mengoptimalkan produktivitas ternak melalui kemandirian dan kecukupan pakan ternak di Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, NTT Kata Kunci: Agrowisata, Amoniase, Nggorang, Komodo

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyediaan Fasilitas Umber Air, Dan Bak Silase-Bokashi-Amoniase Dalam Mendukung Peterenakan Berbasis Pariwisata Di Desa Nggorang, Manggarai Barat

“…Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan di Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, dalam wujud penyuluhan, pelatihan dan pendampingan berupa transfer teknologi konkrit yang nyata dan dapat dikerjakan masyarakat Detha et al, 2019a;Foeh et al, 2020;Ndaong et al, 2019) maka penyediaan fasilitas sangat berpengaruh dalam peningkatan kegiatan pembuatan pakan dan pengolahan limbah. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kegiatan pendidikan dan pelatihan produksi pakan ternak dan pengolahan limbah berdampak signifikan terhadap peningkatan pemahaman masyarakat di Desa Nggorang.…”

“…Kegiatan pengabdian dilakukan secara bersama-sama oleh tim pengabdian dan masyarakat desa. Metode pendekatan dalam mencapai tujuan pengabdian yaitu tindak lanjut dari kegiatan pendidikan dan pelatihan yang telah dilaksanakan dengan menitikberatkan pada teknik pembuatan pakan yang berasal dari sumber daya lokal dan teknik pengolahan limbah ternak dan pertanian menjadi pupuk organik, kompos dan biogas yang dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi petani atau peternak (Detha, A; Beribe, E; Datta, 2019; A. I. R. Ndaong et al, 2019). Hal ini juga merupakan aplikasi atau hilirisasi hasil riset yang telah dilakukan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana (Datta et al, 2019;Foeh et al, 2020).…”

“…Metode silase yaitu Silase merupakan hijauan makanan ternak yang diawetkan dengan cara disimpan dalam silo anaerob (Imanda et al, 2017;Indirani, 2016;Kurniawan et al, 2015;Laut, 2018;Sumarsih et al, 2010). Metode lain yaitu Amoniase yaitu cara meningkatkan kualitas jerami sebagai pakan ternak yang menggunakan amoniak (NH3) yang terkandung dalam urea untuk meningkatkan daya cerna bahan pakan berserat sekaligus meningkatkan kadar N (proteinnya) (Annytha - Detha, 2020;Ndaong et al, 2019).…”

Online Training for Silage Feed Production in Nggorang Village

“…The application of fermented animal feed production has the potential to be carried out in Nggorang Village, Komodo District, West Manggarai Regency (Detha, Annytha et al, 2019;Ndaong et al, 2019). This is because this area has the potential for livestock which can be the main source of income for improving the community's economy (Angoy et al, 2021;Ansa et al, 2021;Muttaqin et al, 2020).…”

Farmers’ empowerment through managing organic waste as fertilizer in Camplong II Village, Kupang Regency, NTT

“…Therefore, one of the activities transferred to this community was making organic fertilizers from cow manure called Bokashi. This is a technique of composting organic material through a fermentation process by adding effective microorganisms (EM) that shortened the composting period [4,5]. The common application of the organic compound to the soil has traditionally been carried out by incorporating crop residues, compost, and organic residues [6,7].…”