2018
DOI: 10.24036/geografi/vol7-iss1/199
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Strategi Bertahan Hidup Petani Penggarap Padi Sawah di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk melihat pendapatan petani penggarap padi sawah dan strategi bertahan hidup petani penggarap padi sawah di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian mixed method. Rata-rata pendapatan keluarga petani penggarap padi sawah sebesar Rp.1.100.000 – 5.000.000 per panen. Wilayah yang memiliki rata-rata pendapatan terendah yaitu Jorong Gasan Ketek sebesar Rp.4.160.000. dengan rata-rata pengeluaran keluarga petani pengg… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
7

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
7
Order By: Relevance
“…Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa responden lebih banyak yang kurang mengetahui adanya tas siaga bencana dan dari hasil wawancara tersebut mengatakan bahwa masyarakat tidak pernah tahu atau menyediakan tas siaga bencana dan mereka beranggapan bahwa tas siaga bencana tidak terlalu penting (Dayani, 2018). Tas siaga bencana berisi keperluan penting yang dibutuhkan seperti makanan kering seperti biskuit, air minum, kotak kecil berisi obat-obatan penting, lampu senter dan baterai cadangan, lilin dan korek api, kain sarung, satu pasang pakaian dan jas hujan, surat berharga, fotokopi tanda pengenal yang dimasukkan kantong plastik, serta nomor-nomor telepon penting (Roskusumah, 2013).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa responden lebih banyak yang kurang mengetahui adanya tas siaga bencana dan dari hasil wawancara tersebut mengatakan bahwa masyarakat tidak pernah tahu atau menyediakan tas siaga bencana dan mereka beranggapan bahwa tas siaga bencana tidak terlalu penting (Dayani, 2018). Tas siaga bencana berisi keperluan penting yang dibutuhkan seperti makanan kering seperti biskuit, air minum, kotak kecil berisi obat-obatan penting, lampu senter dan baterai cadangan, lilin dan korek api, kain sarung, satu pasang pakaian dan jas hujan, surat berharga, fotokopi tanda pengenal yang dimasukkan kantong plastik, serta nomor-nomor telepon penting (Roskusumah, 2013).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Kencur ( Kaempferia galanga L.) merupakan salah satu komponen yang sangat terkenal selain sebagai obat tradisional kencur juga bisa bermanfaat pada industri kosmetik, penyedap makanan dan minuman serta rempah. Apabila dipadu dengan saripati beras akan menjadi minuman penyegar, orang Jawa biasa menyebutnya dengan sebutan beras kencur ( Handayani, 2013), Munculnya pandemi Covid-19 menjadikan beberapa jenis rempah terutama yang mengandung kurkumin semakin diminati masyarakat. Kunyit merupakan tanaman obat dengan kandungan bahan aktif utama kurkumin sebesar 3-5% (Kementerian Pertanian, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sawah pada umumnya dibuat dalam bentuk petak-petak jika berada di dataran rendah yang dibatasi dengan pematang sawah. Menurut Mubyarto dalam (Handayani et al, 2018) tinggi rendahnya pendapatan petani dari usaha tani sangat dipengaruhi oleh luasnya lahan yang dimiliki. Luas lahan petani di Desa Sugihwaras disajikan pada Tabel 5.…”
Section: Luas Lahanunclassified
“…Menurut Bintarto dalam (Handayani et al, 2018) tanggungan perekonomian keluarga menjadi lebih besar jika tanggungan keluarga melebihi tiga anak. Anak tersebut merupakan anak yang masih bergantung kebutuhan hidupnya kepada orang tuanya.…”
Section: Jumlah Tanggunganunclassified