2017
DOI: 10.15578/bawal.2.1.2008.17-26
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perubahan Upaya Dan Hasil Tangkapan Ikan Pelagis Kecil Di Sekitar Laut Jawa: Kajian Paska Kolaps Perikanan Pukat Cincin Besar

Abstract: Penyusutan stok (biomassa) ikan pelagis di Laut Jawa dan Selat Makassar akibat peningkatan kapasitas penangkapan yang tak terkontrol diduga menjadi sumber penyebab penurunan produktivitas pukat cincin yang berlangsung secara simultan sejak tahun 1995 sampai dengan sekarang (tahun 2006), serta memberikan hasil tangkapan semakin rendah dan tidak menguntungkan. Kajian tentang perubahan upaya dan hasil tangkapan ikan pelagis pasca collaps perikanan pukat cincin inididasarkan pada data hasil tangkapan (per spesies)… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
3
0
7

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(10 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
7
Order By: Relevance
“…Pada daerah perairan Lampung timur nilai densitas ikan cukup besar pada beberapa lokasi yaitu dengan nilai > 5 ikan/m 2 . Rembang ,Tuban dan Karimun jawa merupakan daerah tangkapan dari nelayan pukat cincin di Laut Jawa (Suwarso et al, 2008); (Chodriyah & Hariati, 2010).…”
Section: Iklim Muson Merupakan Faktor Yangunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pada daerah perairan Lampung timur nilai densitas ikan cukup besar pada beberapa lokasi yaitu dengan nilai > 5 ikan/m 2 . Rembang ,Tuban dan Karimun jawa merupakan daerah tangkapan dari nelayan pukat cincin di Laut Jawa (Suwarso et al, 2008); (Chodriyah & Hariati, 2010).…”
Section: Iklim Muson Merupakan Faktor Yangunclassified
“…Laut Jawa (Wilayah Pengelolaan Perikanan/WPP 712) merupakan salah satu perairan yang sangat potensial dan merupakan habitat kelompok jenis ikan pelagis ekonomis penting di Indonesia. Ikan pelagis sudah sejak lama menjadi target utama penangkapan nelayan di perairan ini dan didaratkan di beberapa lokasi di sepanjang pantai utara Jawa (Suwarso et al, 2008). Kasim et al (2014) menyebutkan ikan pelagis di Laut Jawa umumnya ditangkap nelayan menggunakan pukat cincin (purse seine) dan jaring insang (gill net).…”
unclassified
“…Impacts arising from the small ship crew income sometimes trigger disputes between fishers (Sudaryanto 2009) or with the owner. Although the ship crew's cumulative income every month seems large, it does not reach the minimum standard of living requirements set, as shown in Table 2 The fishing operation using a boat with a size up to >10 GT use cantrang gear (Suwarso et al 2017). They usually obtain more outstanding production and income than other ship crew or other fishing vessels.…”
Section: Fisherman Incomementioning
confidence: 99%
“…Komposisi hasil tangkapan pukat cincin ikan pelagis di perairan Kendari Laut Banda adalah sekitar 33-38% (Hariati et al, 2010); Hariati, 2005;Kurnia 2016). Suwarso (2008) mencatat perubahan komposisi spesies ikan pelagis kecil yang tertangkap oleh pukat cincin di Laut Jawa mungkin kurang nyata. Hal ini merujuk adanya fluktuatif hasil tangkapan pukat cincin yaitu ikan layang pada 1994 sebesar 56%, tahun 2002-2006 berkisar 42 sampai dengan 57% dan fluktuasinya ikan pelagis lainnya relatif sama.…”
Section: -123unclassified
“…Semakin lama kapal pukat cincin di laut ternyata bukan merupakan penyebab kenaikan laju tangkap (Saadhotomo et al, 1986;Hufiadi, 2011). Suwarso et al (2008) menyatakan bahwa peningkatan rata-rata jumlah hari operasi di laut nampak jelas terlihat di hampir seluruh daerah penangkapan utama, baik di Laut Jawa, Selat Makassar, sekitar Kangean, dan Laut Cina Selatan dan berdampak pada penurunan trip dan produksi. Sudjastani (1983) menyatakan bahwa produksi perikanan Barat Sumatera pada 1974-1976 rata-rata sebesar 65.000 ton/tahun, dua pertiga bagian merupakan produksi ikan pelagis kecil dengan alat tangkap payang, pukat pantai, jaring insang.…”
Section: -123unclassified