2019
DOI: 10.15578/jppi.25.1.2019.1-14
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Antara Kondisi Oseanografi Dan Distribusi Spasial Ikan Pelagis Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (Wpp Nri) 712 Laut Jawa

Abstract: Kepadatan dan penyebaran sumber daya ikan di perairan banyak dipengaruhi oleh variasi kondisi oseanografinya. Untuk mengkaji interaksi antara kondisi oseanografi dengan sebaran spasial ikan pelagis di Laut Jawa, telah dilakukan penelitian hydro acoustic dengan menggunakan KR. Bawal Putih III pada 17 Oktober-11 November 2017. Akuisisi data akustik menggunakan multi beam Simrad ME (70-120 kHz) dengan posisi transduser dipasang pada lunas kapal. Parameter lingkungan (oksigen, pH, salinitas, klorofil, suhu) diukur… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

1
2
0
7

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(10 citation statements)
references
References 18 publications
1
2
0
7
Order By: Relevance
“…Gelombang merupakan pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut dimana energi ditransfer dari lautan menuju daratan (Stewart, 2008) (Gaol dan Sadhotomo, 2007;Putra et al, 2012;Siregar et al, 2017;Ma'mun et al, 2019). Distribusi suhu di lokasi peneltian dapat dilihat pada Gambar 4.…”
Section: Gambar 2 Sirkulasi Arus DI Lokasi Penelitianunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Gelombang merupakan pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut dimana energi ditransfer dari lautan menuju daratan (Stewart, 2008) (Gaol dan Sadhotomo, 2007;Putra et al, 2012;Siregar et al, 2017;Ma'mun et al, 2019). Distribusi suhu di lokasi peneltian dapat dilihat pada Gambar 4.…”
Section: Gambar 2 Sirkulasi Arus DI Lokasi Penelitianunclassified
“…Pada Musim Barat berkisar antara 28-29°C, Musim Peralihan I berkisar antara 29-31°C, Musim Timur berkisar 28-29 °C dan Musim Peralihan II berkisar 29-30,5°C. Suhu pada Musim Barat berkisar 28,49-30,65°C, Musim Peralihan I berkisar 29,46-31,49°C, Musim Timur berkisar 27,96-30,10°C dan Musim Peralihan II berkisar 28,01-30,65°C(Gaol dan Sadhotomo, 2007;Putra et al, 2012;Siregar et al, 2017;Ma'mun et al, 2019). Distribusi suhu di lokasi peneltian dapat dilihat pada Gambar 4.…”
unclassified
“…Kelimpahan terendah terjadi pada periode dini hari hingga pagi hari, sementara kelimpahan ikan pelagis meningkat pada pagi hari, menjelang malam dan malam hari. Diduga hal ini terjadi karena waktu makan ikan pelagis besar adalah pada pagi hari dan sore hari (Priatna et al 2014;Ma'mun et al 2019), sehingga naik ke permukaan. Sementara ikan cakalang dan tuna cenderung mengukuti ikan pelagis kecil pada waktu pagi dan menjelang sore dan malam hari.…”
Section: Pembahasan Hasil Deteksi Ikan Pelagis Pada Stationaryunclassified
“…The potential resources of small pelagic fish in JS reached 275000 tonnes or 26.6% of the total fishery resources in these waters [9]. The neritic and oceanic small pelagic fish groups that inhabit JS waters were dominated by round scads -Decapterus spp., the spotted sardinella -Amblygaster sirm, Indian mackerel -Rastrelinger kanagurta, Fringescale sardinella -Sardinella fimbriata, and other pelagic fish groups [11,[13][14][15].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%