Pengetahuan dan Sikap Masyarakat dalam Pencegahan COVID-19

Abstract


 
 
 
 Abstract
 The World Health Organization (WHO) has declared the 2019 Coronavirus (Covid-19) a global pandemic. This virus is easily transmitted, so it requires knowledge and a good attitude in efforts to prevent transmission. The purpose of this study was to describe the knowledge and attitudes of COVID-19 prevention in the community in Murtajih Village, Pademawu District, Pamekasan Regency.
 This research is a descriptive study with a cross-sectional non-analytic design. This research uses descriptive analysis with a questionnaire research instrument. The sample of this research is part of the community in the hamlet of East Solo and North Solo, Murtajih Village, Pademawu District, as many as 62 people with a total sampling technique.
 The results showed that the level of public knowledge in preventing covid-19 in Murtajih Village, Pademawu sub-district was mostly good, as many as 32 people, 51.6%, while the public attitude in preventing Covid-19 in Murtajih Village, Pademawu sub-district was mostly positive as many as 53 people 85, 5%.
 The results of this study indicate that most of the knowledge of the community in the village of Murtajih, Pademawu district is mostly good and the attitudes are mostly positive. It is hoped that the community will take precautionary measures to prevent transmission of COVID-19 by washing their hands and wearing masks.
 
 
 
 

Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Covid-19 Pada Era New Normal Di Kelurahan Teluk Dalam

“…Saat seseorang mempunyai informasi tentang protokol kesehatan, maka seseorang tersebut bisa untuk menentukan bagaimana dirinya harus berperilaku dalam menghadapi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan di era new normal ini (Suprayitno & Rahmawati, 2020). Tugas masyarakat untuk mampu memutus mata rantai penularan dan penyebaran Covid-19 harus dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan.…”

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Komplek Jati Padang Baru Kota Jakarta Selatan

“…COVID-19 berbeda dengan virus influenza karena virus corona berkembang biak dengan cepat sehingga dapat menyebabkan keparahan, gagal organ sampai dengan kematian. Keadaan ini terjadi pada pasien yang memiliki riwayat penyakit sebelumnya atau komorbid (Suprayitno et al, 2020) (Sari et al, 2020) Peningkatan jumlah kasus COVID-19 terjadi dalam waktu yang sangat cepat sehingga membutuhkan penanganan segera (Mujiburrahman et al, 2020) World Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa langkah penting dalam penanganan penyakit menular seperti COVID-19 diantaranya melalui: edukasi, isolasi, tindakan preventif, pencegahan, pengendalian penularan, dan pengobatan orang yang terinfeksi (Tfi et al, 2020) Langkah-langkah dalam pencegahan penularan yaitu membersihkan tangan dengan sabun secara rutin, menggunakan hand sanitizer, tidak menyentuh bagian mata, hidung dan mulut saat tangan kotor, melakukan etika cara bersin dan batuk yang benar, menggunakan masker medis atau masker kain, melakukan sosial distancing dengan jarak minimal 1 meter, menghindari keramaian, dan tidak bepergian keluar rumah kecuali saat darurat (Suprayitno et al, 2020) (Mrl et al, 2019) Sikap termasuk dalam faktor predisposisi untuk menentukan perilaku tertentu. Dalam melalukan pencegahan penyakit, sikap adalah salah satu faktor yang dapat berpengaruh dalam mencegah terjangkitnya suatu penyakit karena dalam upaya pencegahan penyakit pasti berhubungan dengan sikap.…”

The Differences of Knowledge and Attitude Related Covid-19 Between Rural and Urban Communities

“…Virus penyebab Covid-19 memiliki tingkat penularan yang cukup cepat. Seluruh masyarakat baik di daerah pedesaan maupun perkotaan penting untuk memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terkait Covid-19 (Suprayitno et al, 2020). Terdapat studi sebelumnya yang menunjukkan pengetahuan dan sikap masyarakat terkait Covid-19 di daerah pedesaan dan perkotaan.…”

“…Hasil penelitian ini juga menunjukkan jika terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan masyarakat perkotaan dan pedesaan terkait Covid-19. Pengetahuan masyarakat perkotaan yang lebih baik dan cukup tinggi tentang Covid-19 ini berpengaruh terhadap kejadian baru dan pencegahan penyakit (Suprayitno et al, 2020). Pengetahuan yang baik dapat didukung dari penerimaan dan penyaringan yang baik terhadap informasi yang beredar di masyarat terkait Covid-19.…”