2020
DOI: 10.30742/jv.v10i0.58
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

OTITIS EKSTERNA AKIBAT INFESTASI Otodectes cynotis PADA KUCING DOMESTIK LONG HAIR

Abstract: A two years old male cat domestic long hair was brought to the Tabby Pet Care clinic with the owner's complaint that the cat often scratches his right and left ears. The results of clinical examination showed scratching marks on the pinna, blackish yellow, wet, and smelly ear serumen on the ear canal. Investigations include microscopic examination of ear swabs and cerumen swab cytology. Ear swab examination results observed the presence of Otodectes cynotis and Otodectes cynotis eggs. The results of cytologica… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
0
0
8

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(8 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
8
Order By: Relevance
“…Gejala klinis yang muncul pada telinga terlihat adanya kotoran telinga berwarna kuning kehitaman, basah dan tercium bau tidak sedap serta pruritus, ulserasi, telinga kotor, eritema dengan luas infeksi penyakit tergantung dari Jurnal Medik Veteriner Uswatun Khasana, et al Vet 2023, 6(1):29-34. pISSN 2615-7497; eISSN 2581-012X | 30 tingkat manifestasi parasit (Aritonang et al, 2020;Acar dan Yipel, 2016). Usia kucing ditemukan menjadi faktor risiko penting terkait dengan adanya infeksi parasit (Borji et al, 2011).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Gejala klinis yang muncul pada telinga terlihat adanya kotoran telinga berwarna kuning kehitaman, basah dan tercium bau tidak sedap serta pruritus, ulserasi, telinga kotor, eritema dengan luas infeksi penyakit tergantung dari Jurnal Medik Veteriner Uswatun Khasana, et al Vet 2023, 6(1):29-34. pISSN 2615-7497; eISSN 2581-012X | 30 tingkat manifestasi parasit (Aritonang et al, 2020;Acar dan Yipel, 2016). Usia kucing ditemukan menjadi faktor risiko penting terkait dengan adanya infeksi parasit (Borji et al, 2011).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil presentase gambaran gejala penyakit otitis yakni 100% pruritus, 100% adanya kotoran telinga, 92,3% head shaking, 23% eritema dan 19,2% mengalami ulserasi (Tabel 2). Penelitian Acar dan Yipel (2016), Aritonang (2020) Hasil analisis menunjukkan probabilitas sebagai indikator adanya faktor risiko, yakni frekuensi mandi (0,01*), membersihkan telinga (0,01*) dan pola pemeliharaan (0,04*) memiliki tingkat signifikan terhadap penyakit otitis. Sedangkan kebersihan kandang (0,32), asal kucing (0,71), umur (0,69), jenis kelamin (0,48), dan ras (0,19) tidak signifikan terhadap kejadian penyakit otitis (Tabel 3).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Debris superfisial pada saluran telinga eksternal dan serumen telinga merupakan sumber makanan untuk Otodectes cynotis (Aritonang et al, 2020). Dampak yang ditimbulkan dapat menyebabkan eritema, deskuamasi epitel, nyeri, serta pruritus.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Otodectes cynotis merupakan penyebab paling umum atau sebesar 50% -84% terjadinya otitis eksterna pada kucing . Infestasi Otodectes cynotis pada saluran telinga eksternal kucing ditandai dengan adanya serumen berwarna kehitaman (Aritonang et al, 2020). Suhu dan kelembaban di dalam telinga kucing merupakan faktor predisposisi utama infeksi tungau.…”
Section: Penangananunclassified
“…Siklus hidupnya berlangsung 18-21 hari (Siagian dan Fikri 2019). Tungau ini memakan cairan serumen telinga (Aritonang et al 2020). Gejala klinis yang ditimbulkan akibat infestasi tungau ini pada kucing yaitu hewan sering mengaruk pada daerah telinga dan kotoran telinga berwarna hitam gelap.…”
Section: Jumlah Kucing Liar Yang Terinfestasi Ektoparasit DI Kampusunclassified