Abstract. The study was conducted to determine the condition of the habitat and the diversity of fish in the watershed
tambra. The higher diversity index (H ') was recorded in the Bahorok River with a value of 4.5 followed by Berkail River (3.45) and Landak River with a value of 2.46.
Keywords : Biodiversity, nekton, Tor fish, fresh water crustaceaAbstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi habitat dan keragaman ikan di DAS Wampu. Pengukuran kondisi habitat dengan mengukur parameter suhu, kecerahan, kecepatan arus, kedalaman, DO, pH, jenis substrat, lebar dan lebar badan sungai. Jenis nekton ditangkap dengan alat backpack electrofishing units dimana arus listrik yang dihasilkan bersumber dari batere 15 volt dan 9 ampere. Kondisi habitat pada bagian hulu DAS Wampu yaitu bertipe substrat batu besar, kerikil, dan pasir dengan arus yang sedang -besar serta perairan yang jernih. Parameter fisika-kimia perairan di hulu DAS Wampu masih layak dan cocok untuk habitat ikan, kepiting dan udang. Selama penelitian nekton yang terkoleksi sebanyak 15 jenis ikan dan 1 jenis kepiting air tawar serta 1 jenis udang air tawar. Pada survei ini ditemukan dua jenis ikan Tor yakni T. soro, dan T. Tambra. Keanekaragaman (H') tertinggi terdapat pada Sungai Bahorok dengan nilai 4,5 diikuti Sungai Berkail dengan nilai 3,45, dan Sungai Landak dengan nilai 2,46. Kata kunci: Biodiversitas, nekton, ikan Tor, krustacea air
PendahuluanSungai adalah perairan yang sangat dinamis, karena ada dimensi waktu yang berhubungan dengan arus dan berfluktuasi setiap saat (Gordon et al., 2004; Mihov dan Hristov, 2011). Lebih lanjut Muhtadi et al. (2014) menyebutkan sungai sebagai perairan yang terbuka, memiliki arus, terdapat perbedaan gradien lingkungan, serta masih dipengaruhi oleh daratan. Sungai merupakan habitat berbagai jenis organisme perairan termasuk, plankton, benthos maupun nekton (Odum, 1996;Gordon et al., 2004). Nekton merupakan organisme yang dapat berenang dan bergerak aktif, misalnya ikan dan udang, termasuk amfibi dan serangga air besar (Welch, 1954;Odum, 1996). Walaupun udang dan kepiting hidupnya umumya di dasar perairan, akan tetapi karena memiliki kemampuan melawan arus dan berenang bebas sehingga dapat dikategorikan sebagai nekton.Kondisi dan karakteristik habitat perairan termasuk kualitas air sangat berpengaruhi terhadap pola persebaran, keanekaragaman, kelimpahan ikan, udang dan kepiting (Simanjuntak, 2012a;