2018
DOI: 10.26737/jbki.v3i2.714
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Identifikasi Nilai Kearifan Lokal (Local Wisdom) Piil Pesenggiri Dan Perannya Dalam Dalam Pelayanan Konseling Lintas Budaya

Abstract: <p>Tingkat <em>social crime</em> pada suku lampung terkategorikan cukup tinggi, hal ini sangat miris dikarenakan suku lampung sebenarnya memiliki nilai agung yang sangat dijunjung tinggi yaitu nilai kearifan lokal. Permasalahan sosial yang ada harus dilakukan upaya penentasan masalah salah satunya melalui konseling lintas budaya. Untuk mencapai efektivitas pelayanan konseling, maka perlu dianalisis tentang makna piil pesenggiri sebagai pembentuk karakter suku lampung, sehingga upaya pelayanan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
3
0
5

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(15 citation statements)
references
References 1 publication
0
3
0
5
Order By: Relevance
“…This means that the people of Limau and Kakara villages had traditional ways to maintain a balance between social, economic and environmental development. In the Indonesian context, these rituals in a tradition formed a concept of social wisdom that contributed to social, economic, and environmental development (Robaa & Tolossa, 2016;Dereje & Abeje, 2018;Njatrijani, 2018;Pranoto & Wibowo, 2018).…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…This means that the people of Limau and Kakara villages had traditional ways to maintain a balance between social, economic and environmental development. In the Indonesian context, these rituals in a tradition formed a concept of social wisdom that contributed to social, economic, and environmental development (Robaa & Tolossa, 2016;Dereje & Abeje, 2018;Njatrijani, 2018;Pranoto & Wibowo, 2018).…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Lampung dikenal sebagai wilayah multikultural, dimana potensi konflik terlihat tinggi. Ini dibuktikan dengan tingginya intensitas kekerasan yang terjadi di wilayah Lampung yang dicurigai melibatkan komunitas Lampung (Pranoto, 2018;Wibowo, 2018;Zulfa, 2014). Berbagai kajian menunjukkan bahwa kekerasan yang melibatkan orang Lampung di wilayah Lampung ini, lebih disebabkan karena kegagalan akulturasi di wilayah tersebut (Humaedi, 2014).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…11 Tuduhan ini, juga didukung oleh pandangan umum dan pemberitaan di media massa, bahwa orang (ulun) Lampung cenderung memilki watak keras sehingga suka melakukan kekerasan. Tuduhan ini berangkat dari data yang menunjukkan semakin tingginya intensitas kekerasan yang terjadi di wilayah Lampung yang melibatkan komunitas Lampung (Pranoto, 2018;Wibowo, 2018, Zulfa, 2014. Padangan ini tidak selamanya benar, karena berbagai kajian juga menunjukkan bahwa kekerasan yang melibatkan orang Lampung di wilayah Lampung ini, bukan karena piil pesenggiri tetapi lebih disebabkan karena kegagalan akulturasi di wilayah tersebut (Humaedi, 2014).…”
Section: Sebagai Identitasunclassified
“…Merujuk [8], proses tahapan dalam Konseling adalah : tahapan pengantaran, tahap investigasi, tahap intervensi, dan tahap penutup. Dalam sistem Informasi tahapan dalam konselingnya adalah 1) Tahap Pengantaran dalam Konseling, 2) Tahap Investigasi Masalah, 3) Tahap Intervensi Masalah dan Tahap Terakhir 4) Tahap Penutup (Simpulan) hasil setelah proses konseling.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam sistem Informasi tahapan dalam konselingnya adalah 1) Tahap Pengantaran dalam Konseling, 2) Tahap Investigasi Masalah, 3) Tahap Intervensi Masalah dan Tahap Terakhir 4) Tahap Penutup (Simpulan) hasil setelah proses konseling. [8] Upaya peningkatan bimbingan konseling pernah dilakukan oleh mahasiswa dengan menggunakan layanan sistem informasi konseling. Dalam penelitian ini melakukan penghitungan tingkat permasahan yang dihadapi oleh para mahasiswa.…”
Section: Pendahuluanunclassified