2016
DOI: 10.14238/sp4.3.2002.114-8
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Gangguan Kognitif pada Anemia Defisiensi Besi

Abstract: Anemia defisiensi besi masih merupakan masalah kesehatan terutama di negara yang sedang berkembang. Zat besi banyak dibutuhkan otak karena metabolisme oksidasinya yang tinggi. Beberapa enzim dalam proses oksidasi dan metabolisme sel membutuhkan besi. Gangguan kognitif pada anemia defisiensi besi telah banyak diteliti. Beberapa hal yang berhubungan dengan gangguan kognitif pada anemia defisiensi telah dikemukakan; terganggunya enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme otak, gangguan dalam mielinisasi dan terg… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2016
2016
2021
2021

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(6 citation statements)
references
References 8 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…12 Defisiensi besi pada remaja putri akan berdampak buruk bagi perkembangan saraf dan perilaku meliputi penurunan aktivitas motorik, penurunan interaksi sosial dan gangguan fungsi kognitif. 13 Selain itu, defisiensi besi juga dapat menyebabkan penurunan tingkat kebugaran, daya ingat, daya imun dan daya konsentrasi sehingga berdampak pada kemampuan belajar rendah dan berpengaruh pada prestasi belajar. 14 Penelitian sebelumya mengenai hubungan status antropometri dan asupan zat gizi dengan serum feritin pada remaja putri serta perbedaan kadar serum feritin pada remaja putri dengan status gizi lebih dan status gizi normal telah dilakukan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…12 Defisiensi besi pada remaja putri akan berdampak buruk bagi perkembangan saraf dan perilaku meliputi penurunan aktivitas motorik, penurunan interaksi sosial dan gangguan fungsi kognitif. 13 Selain itu, defisiensi besi juga dapat menyebabkan penurunan tingkat kebugaran, daya ingat, daya imun dan daya konsentrasi sehingga berdampak pada kemampuan belajar rendah dan berpengaruh pada prestasi belajar. 14 Penelitian sebelumya mengenai hubungan status antropometri dan asupan zat gizi dengan serum feritin pada remaja putri serta perbedaan kadar serum feritin pada remaja putri dengan status gizi lebih dan status gizi normal telah dilakukan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Besi adalah nutrien yang penting tidak hanya untuk pertumbuhan normal, kesehatan dan kelangsungan hidup anak, tetapi juga untuk perkembangan mental, motorik 8 dan fungsi kognitif. 8,9 Irsa 8 mengutip pendapat Connor dan Benkovic mengatakan bahwa otak membutuhkan zat besi yang banyak karena metabolisme oksidan yang tinggi dibandingkan dengan organ lain. Kurangnya kadar besi pada masa pasca natal mengakibatkan gangguan mental dan motorik yang akan menetap sampai dewasa.…”
Section: Diskusiunclassified
“…Di dalam otak, besi berpartisipasi dalam aktivitas enzimatik termasuk sistim sitokrom oksidase, menurunkan nicotinamide adenin dinucleaeotide phosphate (NADPH) reductase dan ribonucleotide reductase yang mengatur pertumbuhan otak, delta-9 desaturase pada mielinasi, tirosin hidroksilase pada sintesis reseptor dopamin D2 dan sitokrom dalam produksi energi. 8,10 Lukens sebagaimana dikutip Irsa, mengatakan tikus yang menderita defisiensi besi juga mengalami defisiensi besi pada otaknya, perubahan biokimia mendasari kekurangan aktifitas aldehid oksidase dan peningkatan konsentrasi senyawa serotonin dan 6-hidroksiindole. Aktifitas monoamin oksidase menurun pada hati tikus yang mengalami defisiensi besi.…”
Section: Diskusiunclassified
See 2 more Smart Citations