2017
DOI: 10.22219/sm.v9i2.4139
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Efek Anti Bakteri Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Terhadap Salmonella Typhi Secara in Vitro

Abstract: Efek Antimikroba Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) terhadap Salmonella typhi secara In Vitro. Demam tifoid merupakan infeksi akut saluran pencernaan yang disebabkan oleh yaitu Salmonella typhi yang berada pada urutan kedua di antara penyakit usus setelah gastroenteritis. Peningkatan resistensi Salmonella terhadap antimikroba salah satunya kloramfenikol sudah mulai tinggi, sehingga menimbulkan masalah dalam terapi. Kulit jeruk nipis diduga memiliki efek antimikroba karena mengandung minyak atsiri,… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
3
0
8

Year Published

2018
2018
2022
2022

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 15 publications
(16 citation statements)
references
References 1 publication
(1 reference statement)
0
3
0
8
Order By: Relevance
“…Dari penelitian yang dilakukan oleh Donna Pratiwi, Irma Susanti dan Mariyam Abdullah pada tahun 2013 [7] tentang senyawa tannin dalam ekstrak kulit jeruk nipis mempunyai daya antibakteri terhadap bakteri Salmonella spp. yang mempunyai nilai signifikan (p) sebesar 0.000 dan r2 sebesar 0,34 cm hasil dari penelitian ini didapatkan nilai KHM (Kadar Hambat Minimum) pada ekstrak kulit jeruk nipis berada di konsentrasi 12,5% sedangkan pada nilai KBM (Kadar Bunuh Minimum) pada ekstrak kulit jeruk nipis berada di konsentrasi 6,25%.…”
Section: аBѕtrаkunclassified
“…Dari penelitian yang dilakukan oleh Donna Pratiwi, Irma Susanti dan Mariyam Abdullah pada tahun 2013 [7] tentang senyawa tannin dalam ekstrak kulit jeruk nipis mempunyai daya antibakteri terhadap bakteri Salmonella spp. yang mempunyai nilai signifikan (p) sebesar 0.000 dan r2 sebesar 0,34 cm hasil dari penelitian ini didapatkan nilai KHM (Kadar Hambat Minimum) pada ekstrak kulit jeruk nipis berada di konsentrasi 12,5% sedangkan pada nilai KBM (Kadar Bunuh Minimum) pada ekstrak kulit jeruk nipis berada di konsentrasi 6,25%.…”
Section: аBѕtrаkunclassified
“…Monoterpen telah dibuktikan lebih cenderung berdifusi ke fasa struktur membran bakteri dibandingkan fasa air. Terakumulasinya molekul monoterpen ke fasa membran akan membuat membran mengalami pengembangan (swelling), meningkatkan permeabilitas membran sehingga merusak membran yang mengikat protein sel bakteri [47].…”
Section: Gambar 3 Hubungan Konsentrasi Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Kalamansi Terhadap Diameter Zona Hambatunclassified
“…Berdasarkan data yang diperoleh untuk ekstrak metanol sarang lebah memiliki daya hambat antibakteri yang paling bagus, hal tersebut dikarenakan sampel ekstrak metanol sarang lebah dapat menghambat ke tiga jenis bakteri uji dan daya hambat yang diperoleh meningkat seiring naiknya konsentrasi dan berdasarkan hasil uji pendahuluan ekstrak metanol sarang lebah diduga mengandung senyawa metabolit sekunder yang lebih banyak yaitu flavonoid, asam fenolat dan tanin yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. golongan polifenol yang diduga dapat mengikat salah satu protein membran yang dimiliki oleh bakteri dan apabila hal ini terjadi makadapat merusak ketersediaan reseptor pada permukaan sel bakteri sehingga mengganggu proses metabolisme sel tersebut (Pratiwi et al, 2013).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified