Efek Antimikroba Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) terhadap Salmonella typhi secara In Vitro. Demam tifoid merupakan infeksi akut saluran pencernaan yang disebabkan oleh yaitu Salmonella typhi yang berada pada urutan kedua di antara penyakit usus setelah gastroenteritis. Peningkatan resistensi Salmonella terhadap antimikroba salah satunya kloramfenikol sudah mulai tinggi, sehingga menimbulkan masalah dalam terapi. Kulit jeruk nipis diduga memiliki efek antimikroba karena mengandung minyak atsiri, flavonoid, tanin, saponin, fenol dan alkaloid. Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan efek ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Penelitian ini menggunakan true eksperimental post test only control. Konsentrasi ekstrak kulit jeruk nipis yang digunakan adalah 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, 0,78%, 0,39%, 0%. Analisa data menggunakan one way ANOVA, Korelasi, Regresi, Kadar Hambat Minimum, Kadar Bunuh Minimum. Signifikan 0,000 (P<0,05) pada uji one way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar perlakuan pada jumlah koloni. Semakin tinggi ekstrak kulit jeruk nipis, maka semakin sedikit koloni bakteri Salmonella typhi (r= -0,586). Pemberian konsentrasi ekstrak kulit jeruk nipis berpengaruh terhadap penurunan jumlah koloni bakteri Salmonella typhi (R2=0,34). Hasil penelitian KHM didapatkan pada konsentrasi 12,5%, dan KBM pada konsentrasi 6,25%. Ekstrak kulit jeruk nipis memiliki efek antimikroba terhadap Salmonella typhi.
A proper handwashing practice in Indonesia is around 49, 8%. A report from Basic Health Research 2018 recorded that Indonesians did not practice proper handwashing. This article aims to determine level of knowledge, number, and type of bacteria on hands. This community service program was conducted to 20 participants of the Regional Office of ‘Aisyiyah Malang through handwashing promotion using cleaners (such as soap, wet tissue, and hand sanitizer) to be applied to media called Nutrients Agar Plate (NAP). Then, the participants were to do gram staining to count number, type, and morphology of bacteria. The method implemented was desciptive data analysis. Finding shows that in the aspect of knowledge level, 75% of the participants were able to answer all questions correctly after the handwashing promotion program. On the count, there were 154 colonies of bacteria growing on unwashed fingers; 8 colonies on the fingers using hand sanitizer; 36 colonies on the fingers washed with soap, and 29 colonies with wet tissue. Handwashing habits provides knowledge to individuals of healthy living behaviour to prevent bacterial growth. It is concluded that hands washed with soap and running water, hand sanitizer, and wet tissue can actually reduce number of bacterial colonies as they contain bactericidal or bacteriostatic chemicals. Types of bacteria from coccus and Gram-positive rods are Staphylococcus, Streptococcus or Corynebacterium.
Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi, angka kejadiannya cukup tinggi. MRSA resisten terhadap beberapa antibiotik seperti beta-laktam(18%), rifampisin (6,7%), floroquinolon (84%), linezolid (1,3%) dan ampicillin (93,4%). Ekstrak bunga cengkeh mempunyai efek antimikroba karena mengandung eugenol, flavonoid, tannin, saponin, alkaloid dan phenol yang dapat merusak struktur sel bakteri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap MRSA secara in vitro.Metode yang digunakan experimental post test only group designdengan metode dilusi tabung berbagai konsentrasi ekstrak bunga cengkeh 0,39%, 0,195%, 0,097%, 0,049%, 0,024%, 0,012%, 0,006%, 0,003%. Analisis data menggunakan One Way Anova.Hasil penelitain menunjukkan Kadar Bunuh Minimal (KBM) adalah 0,39%. Uji One Way Anova p=0,000 (p<0,05) menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara konsentrasi ekstrak bunga cengkeh dengan jumlah koloni MRSA. Ekstrak bunga cengkeh dapat membunuh MRSA dengan cara merusak struktur sel bakteri. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) mempunyai efek antimikroba terhadap MRSA secara in vitro. Kata kunci : Ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum), MRSA, KBM.
Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. Penderita Autisme disertai alergi makanan sering mengalami gangguan sistem imun. Eliminasi makanan tertentu dapat mengurangi gangguan perilaku pada penderita Autisme. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji implementasi diet rotasi makanan dan manifestaasi klinis yang timbul selama mengimplementasikan diet rotasi makanan pada penderita penyandang spektrum autisme dengan menggunakan rancangan penelitian observasional deskriptif, melalui kuesioner dan food diary. Berdasarkan jenis kelamin penyandang spektrum autisme laki-laki sejumlah 7 orang (64%) dan perempuan 4 orang (36%). Hasil food diary yang dicatat oleh orangtua menunjukkan bahwa sebagian besar telah mengimplementasikan diet sehat dengan memperhatikan jenis-jenis makanan yang diberikan kepada anak dan menerapkan diet rotasi 5 harian . Manifestasi klinis berupa demam, kembung, konstipasi (kotoran keras, berak ngeden), nyeri perut, sering buang air besar (>3 kali/perhari), flatus, gatal di tungkai dan sela jari kaki dan lipatan kulit ketiak, berkeringat berlebih, pusing/memukul kepala, gangguan tidur, kejang, gangguan perilaku ; teriak, gangguan belajar; tidak bisa konsentrasi, sering melamun, allergic shiner (kulit di bawah mata tampak ke hitaman). Reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan yang masuk kesaluran pencernaan merupakan reaksi simpang makanan yang dapat diperantarai oleh mekanisme yang bersifat imunologi, farmakologi, toksin, infeksi, idiosinkrasi, metabolisme serta neuropsikologis terhadap makanan dan jenis makanan yang memicu reaksi simpang merupakan makanan yang banyak mengandung kasein, gluten, fenol, asam salisilat, bahan ragi, potassium, gas tinggi, penyedap rasa, protein dan trans-fat yang dapat menyebabkan pertumbuhan jamur di usus dan menimbulkan reaksi alergi yang mempengaruhi semua organ. Kata kunci Autis, diet, manifestasi klinis, alergi
Efek Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) Terhadap Pertumbuhan (Streptococcus pneumoniae). Latar belakang: Perkembangan resistensi Streptococcus pneumonia terhadap obat antimikroba merupakan masalah potensial sehingga untuk pengobatannya diperlukan alternatif lain. Daun sirih merah diduga mempunyai manfaat sebagai antimikroba karena mengandung flavonoid, minyak atsiri, tanin, dan alkaloid yang bekerja dengan cara merusak membran sel dan dinding sel bakteri. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) terhadap pertumbuhan Streptococcus pneumoniae. Metode penelitian: True experimental post test only control. Metode: penelitian ini menggunakan dilusi tabung dengan konsentrasi ekstrak daun sirih merah 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, 0,78%, dan 0,39% serta 2 kontrol (kontrol bahan dan kontrol kuman). Hasil: Kadar hambat minimal (KHM) 6,25%. Kadar bunuh minimal (KBM) 12,5%. Uji one way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar perlakuan (p=0.000). Hasil analisis regresi menunjukkan pemberian konsentrasi ekstrak daun sirih merah berpengaruh terhadap penurunan jumlah koloni bakteri sebesar R2= 47,1%. Hasil analisis korelasi sebesar -0,686 (p = 0.000) semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun sirih merah semakin berkurang jumlah koloni bakteri Streptococcus pneumoniae. Kesimpulan: Ekstrak daun sirih merah memiliki efek antimikroba terhadap pertumbuhan Streptococcus pneumoniae. Kata Kunci: Ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav), Streptococcus pneumoniae, KHM, KBM
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.