2019
DOI: 10.15562/ism.v10i2.417
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis nilai diagnostik C-reactive protein pada pasien pediatrik dengan apendisitis di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Indonesia

Abstract: Background : Acute appendicitis associated with acute phase reaction is the most prevalent disease which requires emergency surgery. Its delayed diagnosis and unnecessarily performed appendectomies lead to numerous complications. In our study, we aimed to detect the role of C-reactive protein (CRP) in the exclusion of acute and complicated appendicitis and diagnostic accuracy in pediatric age group. Methods : A retrospective analytic observational study with crosssectional design was performed on 69 children w… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 3 publications
(4 reference statements)
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Dalam penelitian sebelumnya banyak yang melakukan pemeriksaan kadar CRP dengan melakukan pemeriksaan pada kelompok obesitas, bahwa kadar hs-CRP lebih tinggi pada pria dibandingkan dengan wanita tapi perbedaan ini tidak bermakna secara statistik. Martin dkk dalam penelitiannya juga menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kadar hs-CRP pada obesitas pria dan wanita Hermawan et al (2019).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Dalam penelitian sebelumnya banyak yang melakukan pemeriksaan kadar CRP dengan melakukan pemeriksaan pada kelompok obesitas, bahwa kadar hs-CRP lebih tinggi pada pria dibandingkan dengan wanita tapi perbedaan ini tidak bermakna secara statistik. Martin dkk dalam penelitiannya juga menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kadar hs-CRP pada obesitas pria dan wanita Hermawan et al (2019).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Akan tetapi, seiring perkembangan zaman dan meningkatnya permintaan pemeriksaan kadar CRP di laboratorium klinik menyebabkan sampel darah yang di pakai tidak selalu darah vena tetapi bisa menggunakan darah kapiler. Sampel darah kapiler digunakan terutama pada pasien anak-anak, karena pengambilan darah vena sulit dilakukan, jumlah pasien yang banyak, dan juga untuk mempersingkat waktu saat pengambilan darah (Hermawan et al, 2019) Pemanfaatan penggunaan darah kapiler dalam pemeriksaan CRP masih banyak petugas laboraturium yang sepenuhnya belum mengetahui sehingga sering kali dalam pemeriksaan Kadar CRP masih menggunakan sampel darah Vena, sedang menurut penelitian (Bastian, 2022) mengatakan bahwa penggunaan sampel darah kapiler dan darah vena dalam pemeriksaan CRP dengan menggunakan metode Imunotubidimetri tidak memiliki perbedaan dari hasil yang didapatkan. Jika selama ini untuk pemeriksaan kadar CRP selalu menggunakan sampel darah vena maka penggunaan darah kapiler dalam pemeriksaan kadar CRP memiliki nilai yang sama saja dengan pemeriksaan menggunakan darah vena.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Akan tetapi, seiring perkembangan zaman dan meningkatnya permintaan pemeriksaan kadar CRP di laboratorium klinik menyebabkan sampel darah yang di pakai tidak selalu darah vena tetapi bisa menggunakan darah kapiler. Sampel darah kapiler digunakan terutama pada pasien anak-anak, karena pengambilan darah vena sulit dilakukan, jumlah pasien yang banyak, dan juga mempersingkat waktu saat pengambilan darah ( (Hermawan et al, 2019) Banyak petugas laboratoirum yang belum sepenuhnya mengetahui bahwa pemanfatan darah kapiler untuk pemeriksaan CRP memiliki hasil yang sama saja dengan darah vena. Sehingga sampai sekarang petugas laboraturium masih menggunakan darah vena dalam pemeriksaan CRP.…”
Section: Menjelaskan Tujuan Kegiatanunclassified