Analisis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Daring Di Era Pandemi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas Iii Sekolah Dasar)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan kesulitan belajar siswa, faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar, dan cara mengatasi kesulitan belajar yang dilaksanakan secara daring di era pandemi. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri No. 058/XI Koto Dumo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun data dalam penelitan ini diperoleh dari pengamatan kelas daring dan wawancara yang dilaksanakan secara daring. Kemudian peneliti menganalisis data yang diperoleh dengan mereduksi dan mengklasifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar siswa kelas III Sekolah Dasar yang dilaksanakan secara daring yaitu kesulitan dalam memahami materi pelajaran, kesulitan menemukan tutor yang membantu siswa memahami materi pembelajaran, dan kesulitan konsentrasi belajar. Faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar yaitu alat atau fasilitas belajar, malas dan bosan, dan rendahnya dukungan dari orang tua. Cara mengatasi kesulitan belajar yaitu dengan menciptakan metode dan strategi belajar daring yang menarik, perlunya pendampingan orang tua saat proses belajar anak, dan mencari lokasi atau area full wifi.

Exploring Student Learning Concentration Through Whatsapp Group: A Classroom Teacher's Effort in Online Learning During The Pandemic

“…The subject matter provided through the WhatsApp application, in the form of photos, videos, or PowerPoint, the teacher himself cannot know directly when online learning takes place and whether students concentrate or not. Therefore, not everything goes well in implementing online learning, especially in remote areas (Putri et al, 2021). According to Bravo et al (2011), video can increase students' learning motivation.…”

Efektivitas Peran Guru Pendamping dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran pada Anak Usia Dini

“…Pemahaman atas karakteristik serta keberagaman anak dengan keadaan khusus beserta penanganan secara baik dan benar menjadi kriteria utama guru pendamping (Asnandar Abubakar, 2019). Pendidik yang melakukan pendampingan pada anak ketika pengajaran di kelas ialah guru pendamping, yang mana ia menjembatani dalam interaksi antara guru kelas dengan siswa yang biasanya masih mengalami kesukaran dalam melakukan komunikasi serta focus (Putri et al, 2021). Pada tataran pragmatik, istilah guru pendamping mengalami pergeseran perannya yang nyata, diantaranya siswa diajar oleh guru kelas, sedang anak berkebutuhan khusus didampingi oleh guru pendamping (Sakiinatullaila et al, 2020) Dalam menjalankan tugasnya peran guru pendamping yaitu membantu guru inti guna menyiapkan perangkat pembelajaran, pengawasan serta pendampingan secara langsung pada anak dalam aktivitas pengajaran, menjalankan aktivitas serta melakukan evaluasi pembelajaran, sudah melaksanakan tugas nya dengan optimal dan sesuai.…”

Analisis Keterampilan Menyimak Dan Berbicara Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

“…Berkurangnya motivasi siswa dapat berupa rasa malas atau bosan dalam melakukan pembelajaran, apalagi siswa tidak dapat berinteraksi dengan teman beserta gurunya (Putri, Kuntarto, & Alirmansyah, 2021). Rasa bosan dan kejenuhan belajar juga disebabkan karena tuntutan bagi siswa untuk memenuhi tugas-tugas yang harus dikumpulkan setiap hari (Pawicara & Conilie, 2020).…”

“…Oleh karena itu, proses pembelajaran ini juga penting dilaksanakan oleh guru. Guru juga harus dapat menciptakan metode pembelajaran yang menarik, kreatif, dan inovatif (Putri, Kuntarto, & Alirmansyah, 2021).…”

“…Salah satunya adalah harus memahami materi dengan lengkap dan utuh. Peran tutor tergolong besar karena harus mendampingi kegiatan pembelajaran (Putri, Kuntarto, & Alirmansyah, 2021). Tutor bisa berasal dari teman sebaya dan guru di luar jam sekolah.…”