Limbah organik rumah tangga yang dihasilkan cukup banyak dan belum dimanfaatkan,maka perlu upaya pemanfaataan limbah organik rumah tangga secara tepat agar tidakmenimbulkan masalah bagi lingkungan sekitarnya. Penanganan limbah organik rumahtangga yang baik dapat mengurangi dampak lingkungan sekaligus membantu mengatasimasalah pemenuhan kebutuhan pupuk organik. Oleh karena itu langkah awal yang perludilakukan adalah bagaimana mengolah limbah organik rumah tangga untukmenghasilkan starter/EM dan pupuk bokashi serta meningkatkan keterampilanmasyarakat Kelurahan Tuah Karya dalam mengolah limbah organik rumah tangga yangnantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pupuk bagi tanaman dalampolybag/pot yang mereka tanam.
Banjir merupakan masalah yang hampir setiap tahun melanda wilayah perkotaan maupun pedesaan. Banjir disebabkan karena tidak lancarnya saluran pembuangan air (di selokan atau badan air) yang menyebabkan terjadinya luapan air, kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke aliran air, dan berkurangnya lahan terbuka yang berguna untuk resapan air. Penyebab banjir di wilayah perkotaan lebih banyak disebabkan oleh tidak lancarnya aliran air (di selokan) akibat sampah yang dibuang ke aliran air dan berkurangnya daerah resapan air di pekarangan rumah. Tujuan dari kegiatan pengabdian masysrakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai dalam pembuatan lubang biopori sebagai upaya untuk penanggulangan dan pencegahan banjir di sekitar pemukiman masyarakat tersebut yang nantinya dapat diaplikasikan oleh masyarakat di lingkungan sekitar rumah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan keanekaragaman serangga permukaan tanah yang ditemukan pada lahan bekas kebakaran dan lahan hutan lindung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2016. Penangkapan serangga permukaan tanah menggunakan metode pitfall trap di tiga lokasi yaitu lahan gambut bekas kebakaran pada tahun 2013 yang belum ditanami tanaman (Stasiun I), lahan gambut bekas kebakaran tahun 2013 yang telah ditanami tanaman akasia (Stasiun II) dan lahan hutan lindung, (Stasiun III). Pada masing-masing stasiun dibuat dua transek, dengan tiga plot pada masing-masing transek. Serangga yang tertangkap diidentifikasi dengan mengamati ciri morfospesiesnya. Serangga permukaan tanah yang ditemukan terdiri 16 genus. Stasiun I ditemukan 12 genus dengan Nilai Indeks Keanekaragaman yaitu 0,87 dan Nilai Indeks Dominansi yaitu 0,15, pada Stasiun II terdapat 9 genus dengan Nilai Keanekaragaman yaitu 0,48 dan Nilai Indeks Dominansi 0,44 sedangkan pada Stasiun III terdapat 10 genus dengan Nilai Keanekaragaman yaitu 0,31 dan Nilai Dominansi yaitu 0,71. Adapun Indeks Kesamaan serangga permukaan tanah adalah 58%.
ABSTRAKPenelitian ini dilakukan April 2009 di 3 (tiga) lokasi pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS), yang berada di Kecamatan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Analisis terhadap gas buang berupa NOx, SOx, H2s, partikel (partikulat), opassitas dan Pb yang dilakukan pada lokasi boiler dengan cara menghisap gas yang keluar dan selanjutnya dilakukan analisis di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKS PT Dharma Wungu Guna telah mencemari lingkungan sekitarnya dengan kandungan gas hidrogen sulfida 45,4 mg/Nm3 dan telah melewati bakumutu dibandingkan 2 PKS lainnya. Untuk partikulat dan tingkat opasitas yang dihasilkan dari ketiga PKS masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan sedangkan partikel Sulfure Diokside (SO2) dan Lead (Pb) tidak terdeteksi sehingga diperkirakan tidak akan mencemari lingkungan sekitarnya.
ABSTRAKSimulasi hidrodinamika aliran dan sedimen menggunakan modul yang terdapat dalam perangkat lunak MIKE21, yaitu Hydrodinamika Modul dan Mud Transport Modul. Model hidrodinamika tersebut merupakan model dengan metode elemen hingga dua dimensi horisontal dan rerata kedalaman. Dengan model numeris ini dapat diprediksi pola aliran, elevasi muka air dan komponen kecepatan horisontal baik pada kondisi aliran permanen (steady flow) maupun aliran tak permanen (unsteady flow) serta sedimentasi. Di dalam simulasi sebaran sedimen di muara Sungai Siak, dilakukan dalam 3 skenario input konsentrasi yaitu: skenario 1 dengan input konsentrasi 0,1 kg/ m 3 , skenario 2 dengan input konsentrasi 0,5 kg/ m 3 dan skenario 3 dengan input konsentrasi 1 kg/ m 3 . Hasil simulasi pola arus disajikan dalam bentuk vektor dan kontur kecepatan serta dalam bentuk grafik. Secara visual kecepatan yang terjadi akibat terjadinya pasang surut adalah pada saat surut kecepatannya berkisar antara 0,20 m/detik sampai 0,34 m/detik dan saat pasang berkisar antara 0,01 m/detik sampai 0,02 m/detik. Pada saat pasang sebaran sedimen suspensi akan mengarah ke selatan dan pada saat surut sebaran sedimen suspensi cenderung ke arah utara. Perubahan elevasi dasar sungai akan meningkat secara signifikan dengan bertambahnya konsentrasi sedimen. Perubahan sangat terlihat jelas dari input konsentrasi 0,5 kg/ m 3 ke 1 kg/m 3 yaitu dari 0,036 cm/tahun menjadi 0,9 cm/tahun. Sedangkan pada dasar laut belum mengalami perubahan elevasi dasar karena konsentrasi sedimen terdifusi secara merata ke segala penjuru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan distribusi larva Aedes berdasarkan tempat perindukannya. Penelitian dilakukan bulan April sampai Mei 2017 di RW 08 Kelurahan Tuah Karya, Pekanbaru. Pengambilan larva dilakukan dengan cara mengambil larva yang ditemukan pada tempat perindukan di dalam dan di luar rumah. Larva diidentifikasi menggunakan metode single larva method dengan mengamati setiap larva berdasarkan posisi istirahat yang berbeda. Pada penelitian ini ditemukan 2 jenis nyamuk vektor penyakit demam berdarah dengue yaitu Aedes aegypti, Aedes albopictus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 rumah yang diperiksa ditemukan 24 rumah yang positif larva Aedes dan dari 188 tempat penampungan air (TPA) yang diperiksa ditemukan 31 kontainer yang positif larva Aedes. Jumlah Aedes lebih banyak ditemukan pada tempat penampungan air (TPA) di luar rumah dibandingkan di dalam rumah. Kelimpahan larva Aedes albopictus yaitu sebanyak 6,54%, sedangkan larva Aedes aegypti sebanyak 1,68%. Keberadaan larva nyamuk Aedes albopictus berpotensial menjadi vektor penyakit DBD di Kelurahan Tuah Karya. Angka Bebas Jentik (ABJ) didapatkan sebesar 40%, House Indeks (HI) = 60%, Container Indeks (CI) = 16,49%. Angka ini menunjukkan RW 08 Kelurahan Tuah Karya merupakan daerah yang memiliki risiko tinggi dalam penularan penyakit demam berdarah dengue.
Isu utama pendidikan anak di Indonesia adalah Etika, moral dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Secara khusus masalah dalam pendidikan Taman kanak-kanak khususnya di kota Pekanbaru tidak ada Pengembangan Materi Sains atau Porsi Pembelajaran sains yang sedikit, pengajaran etika moral, kearifan lokal dan lingkungan hidup masih pada ranah kognitif. Untuk menjawab pertanyaan tersebut UMRI telah bermitra dengan Taman kanak-kanak Negeri Pembina 1 (TKN 1) dan Taman kanak-kanak Swasta Tri Insani Permata (TK-TIP) yang sedang di Pekanbaru dalam kegiatan pengabdian Iptek bagi Masyarakat (IbM). Dalam program ini telah disusun kurikulum baru yang menggabungkan pengajaran sains dan menanamkan moral, kearifan lokal dan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Luaran yang berhasil dihasilkan dari kegiatan ini tersedianya kurikulum baru yang mengintegrasikan pembelajaran moral, kearifan lokal dan lingkungan hidup dan menyediakan alat peraga pembelajaran saintifik bisa menggunakan modul dan VCD penggunaan alat, untuk masing-masing Taman kanak-kanak mitra.
At the aim to clarify the relationship between the sandbar formation and lithogeneous sediment discharges, the sedimentological aspects of the Mesjid River Estuary are revealed by various analysis. The samples of bottom surface sediments and the suspended sediment were collected at 50 stations in the estuary using grab and van dorm samplers. Oceanographic observation were also carried out at the stations. The Mesjid River Estuary receives lithogeneous sediments mainly from the Mesjid River's drainage areas which play important role on the formation of sandbar which is shown by a belt-like area (0.5-1.0 m depth) in the area off the river mouth. The sandbar might become a sandbank in 20 to 40 years later. High suspended sediment up to 354.61 mg/l indicates the river mouth receives lithogeneous sediments. Total of 926 ton/day of the sediments supplied by the river are deposited 0.024 m/year into the area. Abstrak Berbagai analisis aspek-aspek sedimentologi dilakukan untuk mengklarifikasi hubungan antara pembentukan sandbar dan pemasukan sedimen lithogeneous di daerah Estuaria Sungai Mesjid. Sampel sedimen dasar dan sedimen tersuspensi diambil dari 50 stasiun tersebar di estuaria tersebut menggunakan grab dan van dorm sampler. Parameter oceanografi juga diukur pada setiap stasiun. Daerah Estuaria Sungai Mesjid menerima suplai sedimen lithogeneous dominan dari Sungai Mesjid yang berasal dari daerah tangkapannya
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.