2017
DOI: 10.37859/jpumri.v1i2.242
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pembuatan Lubang Resapan Biopori Sebagai Alternatif Penanggulangan Banjir Di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru

Abstract: Banjir merupakan masalah yang hampir setiap tahun melanda wilayah perkotaan maupun pedesaan.  Banjir disebabkan karena tidak lancarnya saluran pembuangan air (di selokan atau badan air) yang menyebabkan terjadinya luapan air, kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke aliran air, dan berkurangnya lahan terbuka yang berguna untuk resapan air.  Penyebab banjir di wilayah perkotaan lebih banyak disebabkan oleh tidak lancarnya aliran air (di selokan) akibat sampah yang dibuang ke aliran air dan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
7

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
7
Order By: Relevance
“…Demikian juga (Hidayat et al, 2021) juga menggunakan teknik biopori dalam mengimbangi perubahan lahan hijau di kota Semarang yang telah menjadi perkotaan, untuk mengimbangi perubahan iklim global dengan menggunakan biopori pada beberapa kawasan dan menjaga pelestarian air tanah. (Elsie et al, 2017) juga telah memanfaatkan biopori untuk mengatasi pembuangan sampah pada selokan oleh masyarakat di Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai dan untuk penanggulangan dan pencegahan banjir di sekitar pemukiman masyarakat tersebut. Sedangkan (Darwia et al, 2017) di Kota Banda Aceh juga telah mencoba menganalisis penggunaan biopori sebagai alternatif mereduksi limpasan hujan yang berdampak pada banjir, dan diharapkan biopori dapat bekerja maksimum pada saat terjadi hujan maksimum walaupun potensi resapannnya sangat bervariasi.…”
Section: Tinjauan Pustakaunclassified
“…Demikian juga (Hidayat et al, 2021) juga menggunakan teknik biopori dalam mengimbangi perubahan lahan hijau di kota Semarang yang telah menjadi perkotaan, untuk mengimbangi perubahan iklim global dengan menggunakan biopori pada beberapa kawasan dan menjaga pelestarian air tanah. (Elsie et al, 2017) juga telah memanfaatkan biopori untuk mengatasi pembuangan sampah pada selokan oleh masyarakat di Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai dan untuk penanggulangan dan pencegahan banjir di sekitar pemukiman masyarakat tersebut. Sedangkan (Darwia et al, 2017) di Kota Banda Aceh juga telah mencoba menganalisis penggunaan biopori sebagai alternatif mereduksi limpasan hujan yang berdampak pada banjir, dan diharapkan biopori dapat bekerja maksimum pada saat terjadi hujan maksimum walaupun potensi resapannnya sangat bervariasi.…”
Section: Tinjauan Pustakaunclassified
“…In addition, biopore holes can preserve the soil environment. The biopore infiltration hole that has been formed can be filled with organic waste (in the form of dry leaves, grass clippings, fallen tree branches, and other household organic waste) around the house yard (Elsie et al, 2017).…”
Section: Figure 1 Percentage Of Community Participation In Disaster and Environmental Extension Activitiesmentioning
confidence: 99%
“…Secara umum, pengabdian menggunakan metode perancangan, sosialisasi, pembuatan, implementasi metode pembelajaran entreprenership berbasis teknologi biopori. Metode yang digunakan dalam peningkatan kualitas lingkungan melalui pelatihan dan pembuatan lubang resapan biopori melalui pendekatan partisipatori yaitu masyarakat dan tim pelaksana bersama-sama berperan aktif dalam kegiatan ini (Elsie et al, 2017)…”
Section: Metode Pelaksanaanunclassified
“…Perlengkapan alat dan bahan disediakan untuk dilakukan pelatihan pembuatan. Pelatihan pembuatan lubang resapan biopori mengikuti langkah-langkah berikut (Elsie et al, 2017).…”
Section: Perancangan Dan Pembuatan Teknologi Bioporiunclassified