Development of processed cassava commodity products so that it can improve the quality and high selling value when marketed by the community, especially cassava farmers. This effort is one of the strategies in maintaining and realizing food security through cassava diversification. This community service activity is to improve the skills of the community or cassava farmers in managing it into various foods that have high selling values with training. Service activities are carried out in Kaongkeongke Village, Buton Regency. The activity starts with the preparation of the materials and tools used. Next, the process of pounding the cassava becomes smooth to extract the starch which will be used as the basic ingredient for cake dough. After that all the wok is mixed to become a dough and steamed at a temperature of 80 - 100 oC. This training was carried out quite well and many people and cassava farmers attended and were enthusiastic in asking questions, so that the knowledge given in the form of training could be easily accepted by the participants.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi, mengetahui jenis, komposisi, keragaman, keseragaman gastropoda di padang lamun di perairan Pulau Makasar, Kota Baubau. Manfaat yang ingin dicapai adalah memberi informasi, mengetahui kondisi, dan dapat menjadi dasar penelitian lanjutan agar menjaga keseimbangan sumberdaya dan ekosistem gastropoda di wilayah perairan Pulau Makasar, Kota Baubau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2020, bertempat di perairan pulau Makasar, Kelurahan Sukanayo, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dimana menggunakan data primer dan sekunder pada 3 (tiga) stasiun. Gastropoda yang ditemukan di perairan Pulau Makasar ada 22 spesies. Spesies yang paling banyak ditemukan adalah spesies Nassarium globosus dan Conus magus. Kompisisi tertinggi jenis gastropoda berkisar 25% - 40,91%. Indeks keanekaragaman berkisar 2,62 – 2,82, indeks keseragamannya berkisar sebesar 0,83-0,89, dan indeks dominansi sebesar 0,17 – 0,21.
Mangrove beserta ekosistem terkait disekitarnya mampu menopang kehidupan manusia, baik dalam penyedia hasil alam, jasa lingkungan dan potensi wisata. Potensi yang cukup besar ini akan bermanfaat bagi manusia apabila mampu dikelola dengan baik dan berkelanjutan, namun hal yang pelu diwaspadai adalah pemanfaatan yang berlebih sehingga akan menganggu daya dukung lingkungan. Diperlukannya pemahaman terkait pemanfaatan ekosistem mangrove non kayu. Metode travel cost method dan contingent valuation method digunakan dalam menggali manfaat yang belum banyak terpublikasi. Potensi ekonomi wisata pantai mencapai Rp. 35.423.745.328/tahun. Secara keseluruhan estimasi jumlah total potensi keberadaan ekosistem mangrove di Kuala Langsa adalah sebesar Rp. 1.932.000.000/tahun. Berbagai strategi pengelolaan dapat dirancang agar pengelolaan dapat terkendali dan berkelanjutan.
Kawasan pesisir merupakan wilayah yang rentan terhadap masukan unsur hara yang berlebih. Masuknya unsur hara yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem di Teluk Sampolawa karena ditengarai menjadi penyebab eutrofikasi pada kolom perairan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan di Teluk Sampolawa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2020. Penentuan tingkat kesuburan perairan menggunakan metode TRIX dengan terlebih dahulu mengumpulkan data fosfat, nitrogen, oksigen terlarut dan klorofil-a. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesuburan perairan di Teluk Sampolawa berkisar antara 0,5271-0,8735 berkategori oligotrofik atau tidak terjadi eutrofikasi.
Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem penting di wilayah pesisir dan memiliki produktivitas yang tinggi. Keberadaan lamun memiliki peranan penting bagi biota laut lainnya, manusia, dan lingkungan sehingga kemungkinan penurunan kualitas dan kuantitasnya dapat mengurangi manfaat yang dihasilkan oleh padang lamun dan memberikan dampak yang cukup signifikan bagi lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis lamun dan persentase tutupan lamun di Perairan Pulau Makasar, Kota Baubau. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari 2020 di Perairan Pulau Makasar, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Pengamatan kondisi tutupan lamun dan kerapatan lamun dilakukan menggunakan transek kuadrat 0,5 m x 0,5 m dengan panjang transek garis yaitu 100 m. Hasil penelitian ini menunjukan jenis lamun yang dijumpai di Perairan Pulau Makasar yakni Enhallus accoroides, Cymodocea serullata, Halophila ovalis dan Thalassia hemprichii dengan luas tutupan lamun berkisar antara 7,39 – 51,7 %. Luas tutupan lamun di Pulau Makasar termasuk kategori buruk dan rusak. Paramater fisika kimia perairan masih optimum dalam mendukung perkembangan lamun.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.