Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kelayakan alat peraga sederhana eye lens, serta untuk mengetahui apakah alat peraga sederhana eye lens dapat menumbuhkan keterampilan proses sains peserta didik. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode Research and Develompment yang dikemukakan oleh Sugiyono dan dibatasi sampai tahap pengembangan saja. Hasil validasi memperoleh persentase 95,37% untuk validasi materi dan 88,89% untuk validasi media dengan masing-masing kriteria sangat layak. Untuk uji coba pemakaian dilakukan pada 32 peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 5 Magelang, dengan hasil ketuntasan klasikal 87,5% yang menunjukkan alat peraga sederhana eye lens efektif digunakan dalam proses pembelajaran IPA. Kriteria keterampilan proses sains peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sederhana eye lens ialah sangat baik.This research aims to the characteristics and the feasibility of simple teaching aids eye lens, also to determine whether simple teaching aid eye lens can foster science process skill of learners. The research method in this study is Research and Development method from Sugiyono, this research is restricted until developmental stage only. The results of validation got percentage 95.37% for material validation and 88.89% for media validation with each of the criteria was very feasible. For the trial, 32 students from VIIIB SMP N 5 Magelang were given the treatment, with classical completeness results showed 87.5% which meant that this tool was effective to be used in the process of learning science. After receiving the treatment using eye lens, the results were very good. It can be concluded that there was an improvement of students science process skill by using eye lens.
This research aims to determine the differences in problem-solving skills in students taught using auditory intellectual repetition (AIR) learning models and conventionally reviewed from the self-efficacy level. The type of research used is a quasi-experimental design. The research population is high school students in the South Jakarta area. Determination of samples using random cluster sampling and stratified random sampling. The instruments used are problem-solving tests and non-test instruments that are questionnaires. Analyze data using two-lane Variance Analysis. Data analysis shows that; (1) there are significant differences in problem-solving skills in students using air learning models and conventional learning, (2) there are differences in problem-solving skills in students with high, medium, and low self-efficacy, (3) there is a significant interaction between AIR learning and self-efficacy to problem-solving ability, (4) there are significant differences in problem-solving skills between groups of students in AIR learning and conventional learning that have high self-efficacy, (5) there are significant differences in problem-solving skills between groups of students in AIR learning and conventional learning who have moderate self-efficacy, and (6) there are significant differences in problem-solving skills between groups of students in AIR learning and conventional learning who have low self-efficacy.
This study aimed to analyze students’ errors in problem-solving activities for systems of linear equations. The descriptive qualitative method was adopted and applied to obtain and process the research data. Research subjects were selected using the purposive sampling technique. Three participants were chosen according to their mathematical proficiency levels. Data collection was conducted by tests to measure students’ problem-solving abilities and semi-structural interviews to gather qualitative information about students’ errors in solving systems of linear equations. The interview results were analyzed using narrative analysis to obtain accurate conclusions. The study found that (1) low-ability students tend to perform error at the comprehension stage, (2) medium-ability students are likely to perform error at the transformation stage, and (3) high-ability students tend to perform error at the process skills stage. The solutions based on the ability level are: (1) low-ability students are required to read the question carefully, educators should emphasize the problem-solving procedure, and students should strengthen their understanding of the prerequisite learning content in problem-solving; (2) medium-ability students have to focus on the emphasis and development of their skills in understanding the language of a problem and balance with improving their understanding of learning content and contextual exercising; (3) high-ability students are provided with exercises that can improve their counting speed and accuracy of the subject in resolving a problem.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan pencapaian dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis dan pencapaian self-confidence matematika antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran sinektik dengan model pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan pretest-postest design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, sehingga diperoleh dua kelas eksperimen. Kelas eksperimen 1 dengan menggunakan model pembelajaran sinektik, sedangkan kelas eksperimen 2 dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan angket self-confidence matematika. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik perbedaan rerata dua sampel yang independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak terdapat perbedaan pencapaian dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis yang signifikan antara siswa yang memperoleh model pembelajaran sinektik dengan model pembelajaran berbasis masalah dan (2) tidak terdapat perbedaan pencapaian self-confidence matematika yang signifikan antara siswa yang memperoleh model pembelajaran sinektik dengan model pembelajaran berbasis masalah.Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Pemecahan Masalah, Self-Confidence, Sinektik.
Tujuan penelitian bertujuan untuk melihat self-regulated learning terhadap prestasi akademik matematika siswa. Pencarian relevan dari database google scholar dan scopus terkait hasil penelitian dari tahun 2011 sampai tahun 2021 yang meninjau self-regulated learning berkaitan dengan prestasi matematika. Metode pencariannya menggunakan aplikasi publish and perish. Ditemukan 890 artikel mengenai self-regulated learning, dan terdapat 172 artikel yang mengkaitkan dengan prestasi. Namun hanya 47 artikel yang mengkaji self-regulated learning dengan prestasi matematika. Dari 47 artikel tersebut dipilih 8 artikel yang paling relevan. Dalam review artikel pada kajian ini, hasil penelitian yang ada dilihat hal-hal dalam self-regulated learning yang berkolerasi terhadap kemampuan akademik. Dari studi 8 artikel yang dikaji, faktor-faktor dari self-regulated learningyang mempengaruhi terhadap prestasi akademik adalah keyakinan (self-efficacy), motivasi, dan tujuan. Dengan demikian, self-regulated learning memberikan dampak positif pada prestasi akademik matematika. Self-Regulated Learning berdasarkan Kemampuan Akademik Matematika: Literatur Review
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dan perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berbasis soal numerasi dan kecerdasan emosional antara siswa yang memperoleh pembelajaran langsung dengan model PjBL-STEAM yang ditinjau dari kemampuan awal. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method tipe sequential explanatory. Kelas eksperimen diberi perlakuan berupa model PjBL-STEAM, sedangkan kelas kontrol berupa model pembelajaran langsung. Populasi penelitian ini adalah siswa SMAI Panglima Besar Soedirman Bekasi kelas XI MIPA tahun ajaran 2021/2022. Data penelitian berupa hasil tes kemampuan berpikir kritis berbasis soal numerasi, angket kecerdasan emosional. lembar observasi PjBL-STEAM dan hasil wawancara siswa yang terpilih. Sebelum digunakan, instrumen telah melalui uji validitas isi, validitas konstruk, dan validitas empirik. Analisis data dalam penilitian ini adalah Anava dua jalur untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis berbasis soal numerasi, dan uji-t untuk angket kecerdasan emosional. Dan data kualitatif bersifat induktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Peningkatan kemampuan berpikir kritis berbasis numerasi siswa dengan kemampuan awal matematika tinggi yang mendapat perlakuan model PjBL-STEAM lebih tinggi dibandingkan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran langsung, (2) Kecerdasan emosional siswa yang mendapat perlakuan model PjBL-STEAM lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran langsun, (3) Penerapan model PjBL-STEAM membuat siswa mampu membangun kecakapan dalam dunia nyata, seperti bekerjasama, mengambil keputusan, inisiatif, komunikasi, pemecahan masalah dan manajemen diri sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa berbasis soal numerasi (4) Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapat perlakuan model PjBL secara keseluruhan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran langsung.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (Size), dan struktur aset (Asset Structure) terhadap struktur modal (DER) pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan melalui laporan keuangan perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga diperoleh sebanyak 11 perusahaan sampel. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis linear berganda dengan menggunakan SPSS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Debt to Equity Ratio (DER), Asset Structure berpengaruh positif dan signifikan terhadap Debt to Equity Ratio (DER). Ukuran Perusahaan (Size) tidak berpengaruh signifikan terhadap Debt to Equity Ratio (DER).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.