Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan numerasi ditinjau berdasarkan kemampuan awal matematika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan subjek terdiri dari 34 siswa kelas XI IPS tahun ajaran 2020/ 2021. Instrumen berupa tes kemampuan awal matematika, tes kemampuan numerasi dan wawancara. Berdasarkan hasil tes awal kemampuan matematika diperoleh siswa dengan kemampuan awal matematika sangat tinggi sebanyak 38.3%, kemampuan awal matematika tinggi sebanyak 26.4%, kemampuan awal matematika sedang sebanyak 8.8%, kemampuan awal matematika rendah sebanyak 11.8%, kemampuan awal matematika sangat rendah sebanyak 14.7%. Dari setiap kemampuan awal matematika tersebut diberikan tes kemampuan numerasi dan wawancara diperoleh hasil, subjek dengan kemampuan sangat tinggi, tinggi, dan sedang yang mampu memenuhi sebagian dari indikator pemecahan masalah dan indikator numerasi sedangkan untuk subjek dengan kemampuan rendah dan sangat rendah sama sekali belum mampu memenuhi kedua indikator tersebut.
This study aims to determine the relationship and influence of mathematics anxiety levels on students' mathematical reasoning abilities in solving PISA-based math problems. This research is quantitative research with the associative method. The population covered by this study were students of SMAN 1 Batam in the odd semester of the 2021/2022 academic year who came from a population that was normally distributed and homogeneous, with one class being selected as the research sample. The data collection technique used a mathematical anxiety questionnaire and mathematical reasoning ability test questions based on PISA questions. Furthermore, the data obtained were analyzed using correlation analysis techniques and simple linear regression tests. The results showed that there was a negative relationship between math anxiety and students' mathematical reasoning ability with a correlation of -0.178 and there was no significant effect between math anxiety on students' mathematical reasoning abilities in solving math problems based on PISA.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dan perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berbasis soal numerasi dan kecerdasan emosional antara siswa yang memperoleh pembelajaran langsung dengan model PjBL-STEAM yang ditinjau dari kemampuan awal. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method tipe sequential explanatory. Kelas eksperimen diberi perlakuan berupa model PjBL-STEAM, sedangkan kelas kontrol berupa model pembelajaran langsung. Populasi penelitian ini adalah siswa SMAI Panglima Besar Soedirman Bekasi kelas XI MIPA tahun ajaran 2021/2022. Data penelitian berupa hasil tes kemampuan berpikir kritis berbasis soal numerasi, angket kecerdasan emosional. lembar observasi PjBL-STEAM dan hasil wawancara siswa yang terpilih. Sebelum digunakan, instrumen telah melalui uji validitas isi, validitas konstruk, dan validitas empirik. Analisis data dalam penilitian ini adalah Anava dua jalur untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis berbasis soal numerasi, dan uji-t untuk angket kecerdasan emosional. Dan data kualitatif bersifat induktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Peningkatan kemampuan berpikir kritis berbasis numerasi siswa dengan kemampuan awal matematika tinggi yang mendapat perlakuan model PjBL-STEAM lebih tinggi dibandingkan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran langsung, (2) Kecerdasan emosional siswa yang mendapat perlakuan model PjBL-STEAM lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran langsun, (3) Penerapan model PjBL-STEAM membuat siswa mampu membangun kecakapan dalam dunia nyata, seperti bekerjasama, mengambil keputusan, inisiatif, komunikasi, pemecahan masalah dan manajemen diri sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa berbasis soal numerasi (4) Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapat perlakuan model PjBL secara keseluruhan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran langsung.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan lintasan belajar pada materi relasi dan fungsi di kelas VIII. Jenis penelitian ini adalah Design Research yang dikemukakan oleh Gravemeijer & Cobb, dilaksanakan melalui 3 tahapan, yaitu tahap persiapan penelitian, penelitian di dalam kelas, dan analisis retrospektif. Adapun penelitian dilakukan di SMP Negeri 4 Mori Utara dengan subjek penelitian berjumlah 12 orang siswa dan terdiri dari tiga pertemuan, yaitu 1) pertemuan pertama : Konsep Relasi, Penyajian Relasi dan Konsep Domain, Kodomain dan Range, 2) pertemuan kedua : Konsep Fungsi, Ciri-ciri Fungsi dan Korespondensi Satu-satu dan 3) pertemuan ketiga : Notasi dan Nilai Fungsi. Instrumen penelitian yang digunakan berupa hipotesis lintasan belajar dan data dikumpulkan melalui observasi, rekaman suara, dan Lembar Aktivitas Siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lintasan belajar pada materi Relasi dan Fungsi dengan pendekatan PMR yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Lintasan belajar yang dihasilkan berupa alur kegiatan serta aktivitas yang dilakukan siswa di kelas guna mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Adapun, penelitian ini dilakukan hanya untuk melihat penerapan hipotesis lintasan belajar materi Relasi dan Fungsi pada pendekatan PMR.
This study aimsto analyze the effect of PBL and direct learning model towards improvement of mathematical connection ability, anlysed based on the initial mathematics ability of senior high school students at North Bekasi. This is a quasi experiment research. The treatment of PBL model was applied to the experiment class, while the controling class applied a direct learning model. The population of this study was the students of SMA Negeri 4 Kota Bekasi grade XI IPA academic year 2016/2017 whic was a normal population consisting of homogenous students. The instruments used consisted of mathematical connection ability test, initial mathematical ability test. Prior to the aplication, the instrument has passed the test of content validity, construct validity, and empirical validity. Data analysis was done using two-way Anava test and t-test. Based on the research results, it is found that: (1) improvement of student’s mathematical connection ability given PBL model treatment is higher than those direct instruction models was applied. (2) there is an interaction between the learning model and the initial mathematical ability to improve students' mathematical connection ability. (3) the improvement of mathematical connection ability of students with high mathematics initial ability to whom PBL model was applied is higher compared to students who got direct learning model treatment.
The purpose of this research is to explore the mathematical concepts that exist in traditional arul games. This research is an exploratory study with an ethnographic approach. Data collection techniques used are observation, interviews and literature studies. The results showed that in traditional games arul found mathematical concepts including the concept of division, fractions, comparison, the revival of two circles, the determination of the center point of the circle, the unit is not standard, half hollow ball, circle, chance, distance, speed and time. The mathematical elements contained in traditional games can be used as learning materials in the classroom so that it is more contextual and a means in preserving local culture. Keywords: ethnomamatics, traditional game, Lampung
Tujuan penelitian ini untuk melihat kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan kecerdasan emosional. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Sampel penelitian ini adalah 3 siswa dengan kecerdasan emosional rendah, sedang, dan tinggi. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan hasil tes, angket, dan wawancara. Hasil analisis dari penelitian ini adalah siswa yang kecerdasan emosionalnya tinggi mampu menyelesaikan masalah dengan benar dan tepat sesuai dengan indikator pemecahan masalah, siswa yang kecerdasan emosionalnya sedang mampu memberikan solusi namun masih terdapat kesalahpahaman pada tahapan awal penyelesaian masalah yaitu pada proses menginterpretasikan informasi sehingga memberikan solusi yang kurang tepat, siswa yang kecerdasan emosionalnya rendah belum mampu menyelesaikan masalah karena ketidakpahaman konsep sehingga hasil yang diberikannya belum mengarah kepada solusi yang tepat.
Numeracy ability is one of the abilities measured in the Minimum Capability Assessment (AKM). Numeracy ability is very important to be improved because numeracy is not only doing mathematical calculations, but also a basis of knowledge and increases confidence to apply it practically. This research uses qualitative and quantitative approaches. This research method is research and development (R&D). The product developed in the form of a level 4 numeracy test instrument based on HOTS. The problem developed in the form of multiple choice questions and complex multiple choices is a number of 40 questions. The variables used as reference are validity, difficulty level, and reliability. This analysis was done with the help of Winsteps software. Based on winsteps program output obtained results according to rasch model with average values outfit MNSQ for persons and items respectively 0.89 and 0.91. The ZSTD Outfit values for persons and items are 0 and -0.01, respectively. While the reliability of the instrument expressed in alpha cronbach is worth 0.87.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.