Pengetahuan tentang GeMa CerMat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat)di kalangan masyarakat masih banyak yang belum mengetahui. Gerakan ini tujuannya untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat dalam penggunaan obat yang rasional. Pengetahuan masyarakat tentang pengobatan sendiri (swamedikasi) yang rasional masih sangat kurang. GeMa CerMat agar masyarakat dapat melakukan swamedikasi secara benar, mendapatkan obat dan informasi dengan benar, mengetahui penggunaan obat dengan benar, menyimpan obat sendiri dengan benar dan membuang obat dengan benar. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan terhadap guru sekolah dasar pengurus UKS dengan memberikan pelatihan keterampilan memilih obat untuk swamedikasi sehingga menjadi penggerak mengenai penggunaan obat rasional sebagai wujud dari Program Gema Cermat. Metode yang akan digunakan dalam meningkatkan pengetahuan adalah model pemberdayaan masyarakat partisipatif atau Participatory Rural Apraisal (PRA) yaitu keterlibatan masyarakat dirasakan sangat penting untuk menyelesaikan masalah. Hasil dari program kemitraan universitas ini adalah meningkatnya pengetahuan Guru Sekolah Dasar tentang macam- macam obat, bentuk sediaan obat, cara penggunaan obat, cara menyimpan dan membuang obat yang sudah tidak dipakai serta mampu menerapkan dan mendampingi masyarakat terutama tentang bagaimana Mendapatkan, Menggunakan, Menyimpan dan Membuang Obat dengan Baik dan benar
ABSTRAKTujuan program ini adalah mengetahui langkah-langkah pelatihan mutu kerjasama dan mengoptimalkan pelatihan manajemen mutu kerjasama. Hal ini didasari pada permasalahan yang terjadi pada mitra yaitu kurangnya perhatian Kepala Sekolah dalam kerjasama lembaga, bentuk kerjasama-kerjasama yang dimiliki oleh sekolah kurang maksimal, dan terbatasnya sumber dana yang dimiliki sekolah dalam peningkatan mutu.Target luaran dalam pengabdian ini adalah Modul Pelatihan Manajemen Mutu Kabupaten dan Kota Magelang Kepala Sekolah Sebagai Penunjang Kualitas Dan Akreditasi Sekolah Dasar. Pelatihan yang diikuti oleh 25 kepala Sekolah Dasar di Kabupaten dan Kota Magelang ini, menggunakan model pelatihan yang tertutup dengan keuntungan penggunaan model ini yaitu: 1) Menerangkan beberapa aspek dari perilaku manusia dan interaksi; 2) Mengintegrasikan apa yang akan diketahui dengan observasi; 3) Penyederhanaan proses hubungan antar manusia yang kompleks; 4) Membimbing observasi. Pelatihan dalam program pengabdian ini memiliki aspek yaitu, mengidentifikasi kebutuhan organisasi, penilaian dan umpan balik, spesifikasi pekerjaan, identifikasi kebutuhan peserta pelatihan, menentukan tujuan, membuat kurikulum, memilih strategi pengajaran dan pengadaan sumber-sumber pengajaran, pelaksanaan pelatihan. Efektifitas pelatihan dilihat melalui pengukuran awal yaitu menggunakan pretest diperoleh skor pemahaman awal dengan persentase 67,4% dan pengukuran akhir dalam bentuk post test dengan persentase 82,95%. Terjadi peningkatan pemahaman tentang manajemen mutu kerjasama sekolah sebesar, terjadi peningkatan 15,55% dalam tahap pelatihan. Hal ini menunjukkan efektifitas model pelatihan mutu kerjasama. Kata kunci : Model Pelatihan, Manajemen Mutu, Kerjasama Sekolah PENDAHULUANKualitas sekolah sangat dipengaruhi prestasi guru, siswa, dan kepala sekolah. Guru yang mempunyai kinerja yang baik, akan meningkatkan output sekolah. Begitu juga dengan kemampuan siswa yang baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotor akan meningkatkan pencapaian indikator
The purpose of this study was to determine the type of intelligence of PGSD students at the University of Muhammadiyah Magelang through the application of Multiple Intelligences Research (MIR), as well as to develop a Multiple Intelligences-based lecture design based on the results of Multiple Intelligences Research (MIR). This research design uses a qualitative approach with a descriptive type. The research method used is a questionnaire and interviews. The research questionnaire is in the form of a Multiple Intelligences Research (MIR) test in which each question item is based on the classification of the theory of Multiple Intelligences. The classification is in the form of 8 theories of intelligence from Howard Gardner, namely, naturalist, interpersonal, intrapersonal, musical, visual, mathematical, linguistic, and kinesthetic. The interview method is used to confirm the results of the Multiple Intelligences Research (MIR) generated from the instruments used. The subject of the research was conducted on PGSD students at the University of Muhammadiyah Magelang. The results of this study, based on the Multiple Intelligences Research (MIR) questionnaire on the subject of PGSD students, showed that there were 3 dominant intelligence tendencies, namely, logical 16%, interpersonal 29%, and naturalist 20%. Lecture design is based on the Multiple Intelligences learning strategy, referring to logical, interpersonal, and naturalist characteristics. Logic refers to the ability to count, measure propositions and hypotheses, as well as number operations. Interpersonal refers to the ability to understand and interact with others effectively. And naturalists, related to the environment and natural sustainability. Through this study, it was concluded that, by designing a lecture based on the type of student intelligence, it could increase the effectiveness and enthusiasm of students in carrying out lectures.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran yang dilakukan guru kelas di MI Muhammadiyah Paremono pada mata pelajaran IPA di masa pandemi covid-19.Penelitian ini dilakukan di MI Muhammadiyah Paremono, kecamatan Mungkid, kabupaten Magelang. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pengambilan data berupa wawancara yang dilakukan kepada kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua, observasi kepada kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua, serta pencermatan beberapa dokumen pendukung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis kualitatif deskriptif. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi yang digunakan merupakan triangulasi metode dan triangulasi sumber.Hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan analisis metode pembelajaran yang digunakan oleh guru di MI Muhammadiyah Paremono pada mata pelajaran IPA di masa pandemi corona/covid-19. Metode yang digunakan guru diantaranya Touring , demonstrasi secara langsung secara terbatas maupun demonstrasi melalui video, pemberian contoh melalui foto, penugasan secara tertulis yang diberikan via whatsapp maupun siswa atau orang tua mengambil tugas di sekolah, dan praktek yang divideokan dan dikirim melalui aplikasi whatsapp.
It was rarely the academicians, and practitioners knew how to make the standardized instruments to analyze the student's multiple intelligences. The purpose of this study was to describe the development of a standardized instrument of multiple intelligences for children in elementary school. The research method used was descriptive qualitative. In qualitative research, the research instrument was the researcher himself. The research instrument was not external or objective, but internal or subjective, namely the researcher himself without using tests, questionnaires, or experiments. Therefore the direct presence of researchers was a necessity in qualitative research. The data collection techniques used were observation and documentation. The results obtained in this study were to identify multiple intelligences in 7-12 years old children, we could use standardized instruments based on the classification of children's multiple intelligences. To analyze the development of multiple intelligences of 7-12 years old children, we could use the major theory of Gardner and Armstrong. The development of standard instruments used to measure multiple intelligences of 7-12 years old children, we could use 13 steps of Jamaris theory. This development step unravels the theory, determines the basis, then turns it into a standardized instrument that can be used to measure the type of multiple intelligences in 7-12 years old children. How to use the standardized instruments and its recommendations for teachers are discussed.Keywords:multiple intelligences; standardized instrument; development
The purpose of this program is to optimize the interests and abilities of entrepreneurs owned by students. The subjects used in this program are students who already have an entrepreneurial program. The method is carried out through fostering sustainable entrepreneurs, by applying a questionnaire as the main instrument in the acquisition of data sources from the implementation ofthe program. The results obtained in the implementation of the program, to optimize entrepreneurial interest increased by 65%, while the optimization of student entrepreneurship in terms of entrepreneurial basic knowledge increased by 73%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.