Massage bayi merupakan ungkapan kasih sayang seorang ibu melalui sentuhan. Kepuasan ibu akan tercapai apabila dapat melakukan massage bayi sendiri sehingga menambah hubungan kasih sayang dan kedekatan antara ibu dan bayi. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran kepuasan ibu dalam melakukan massage bayi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis deskriptif. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling sebanyak 43 responden. Analisis univariat untuk mendeskripsikan kepuasan ibu dalam melakukan massage bayi. Ibu yang memiliki tingkat kepuasan rendah sebesar 39,5%, sedangkan ibu yang memiliki tingkat kepuasan tinggi sebesar 60,5%. Hasil analisis data didapatkan bahwa ibu yang melakukan massage secara mandiri pada bayi, kemudian diukur tingkat kepuasannya sebagian besar ibu merasakan puas yaitu ditunjukkan dengan ibu yang merasa senang dan bayi yang nyaman saat dipijat serta diajak berkomunikasi oleh ibu. Bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan dan pendampingan untuk memberikan pelatihan kepada ibu untuk melakukan massage bayi sehingga makin banyak ibu yang terampil serta memfasilitasi sarana dan prasarana untuk memberikan pelayanan dan pendampingan dalam pelatihan kepada ibu untuk massage bayi.
Stroke is a neurological disease that can cause damage to the brain, the damage has an impact on the decline of the body's functional organs. Physical exercise carried out by post-stroke patients is also able to restore recovery, it is necessary to have a companion when doing these exercises from family members or closest neighbors, one of which can be done by Elderly Cadres. Cadre training can increase the knowledge of cadres which is expected to be able to improve the services provided to post-stroke patients. The purpose of this community service is to determine the effect of training on increasing the knowledge of cadres regarding post-stroke patient care. The method used is a question and answer lecture, discussion, and demonstration. The number of cadres who participated in this activity was 20 cadres. The instrument used to determine the increase in knowledge is a questionnaire. The results of this community service show that before the cadre training was carried out there were 15 cadres (75%), and after the cadre training the knowledge increased to Good as many as 17 cadres (85%). The effect of increasing the knowledge of cadres statistically is training with a value of 0.003 (<0.05), this means that training changes the knowledge of cadres before and after regarding post-stroke patient care. Suggestions for puskesmas in order to increase the knowledge of cadres can be through similar training with other themes.Keywords: Cadre; training; knowledge AbstrakStroke merupakan penyakit neurologi yang dapat menyebabkan kerusakan pada otak, kerusakan tersebut berdampak pada kemunduran organ fungsional tubuh. Latihan fisik yang dilakukan pasien pasca stroke juga mampu mempercepat pemulihan, perlunya ada pendamping ketika lansia melakukan latihan tersebut bisa dari anggota keluarga atau tetangga terdekat salah satunya dapat dilakukan oleh Kader Lansia. Pelatihan kader dapat meningkatkan pengetahuan kader yang diharapkan mampu untuk meningkatkan pula pelayanan yang diberikan kepada pasien pasca stroke. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan kader mengenai perawatan pasien pasca stroke. Metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab, diskusi, dan demontrasi. Jumlah kader yang mengikuti kegiatan ini adalah 20 kader. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan adalah kuesioner. Hasil pengabdian masyarakat ini bahwa sebelum dilakukan pelatihan pengetahuan kader ada pada kategori cukup sebanyak 15 kader (75%), dan setelah dilakukan pelatihan pengetahuan kader meningkat menjadi Baik sebanyak 17 kader (85%). Pengaruh pelatihan dalam meningkatkan pengetahuan kader secara statistic dengan nilai p 0,003 (<0,05) hal ini berarti pelatihan berpengaruh mengubah pengetahuan kader sebelum dan setelah pelatihan mengenai perawatan pasien pasca stroke. Saran bagi puskesmas agar dapat meningkatkan pengetahuan kader dapat melalui pelatihan sejenis dengan tema yang lain. Keywords: Kader;pelatihan;pengetahuan
Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang insiden stroke terbesar di negara Asia. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyegaran kader pro lansia pasca stroke merupakan upaya yang dilakukan untuk menghindari terjadinya faktor resiko stroke dan memastikan pelaksanaan perawatan pasien pasca stroke yang dilakukan oleh kader dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat yang baik bagi pasien pasca stroke dalam memfasilitasi pasien stroke pada saat pemeriksaan dan penanganan dari tenaga kesehatan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai evaluasi tindak lanjut dari pengabdian masyarakat yang telah dilakukan pada tahun 2018 yaitu kegiatan yang telah dilakukan oleh kader untuk mengetahui pelaksanaan perawatan pasien pasca stroke. Metode kegiatan yang dilakukan yaitu dengan melakukan evaluasi menggunakan kuesioner evaluasi pelaksanaan perawatan pasien pasca stroke kepada kader, diskusi mengenai kendala selama pelaksanaan, dan penyegaran materi menggunakan metode ceramah tanya jawab dan demonstrasi. Pengabdian kepada masyarakat ini banyak memberikan manfaat bagi kader pro lansia pasca stroke, bentuk nyatanya adalah adanya peningkatan pengetahuan. Setelah terjadi peningkatan pengetahuan diharapkan tumbuhnya sikap kesadaran akan pentingnya perawatan pasien pasca stroke dan untuk kader pro lansia pasca stroke diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang diterima dalam kehidupan sehari-hari dan diharapkan dapat terjadi transfer ilmu pengetahuan dari kader terhadap masyarakat sekitar.
Menopause merupakan suatu kondisi fisiologis pada wanita yang telah memasuki masa penuaan (aging) atau wanita berusia 45 tahun keatas. Salah satu penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaan adalah osteoarthritis genu. Osteoarthritis genu merupakan penyakit kronis yang terjadi pada persendian akibat penurunan hormone estrogen pada wanita menopause yang menyebabkan menurunnya matrik kolagen sehingga tulang rawan menjadi rusak. Permasalahan yang akan terjadi pada penderita osteoarthritis genu yaitu timbulnya rasa nyeri, kelemahan otot, ketidakstabilan sendi, kekakuan sendi pada pagi hari, krepitasi, pembengkakan dan keterbatasan fungsional. Pelayanan fisioterapi yang bisa diberikan yaitu pemberian edukasi mengenai terapi latihan. Tujuannya adalah memberikan edukasi terkait osteoarthritis genu dan penatalaksanaan fisioterapinya. Metode ini menggunakan metode penyuluhan (ceramah dan tanya jawab), edukasi dan demonstrasi tentang latihan, serta pemeriksaan nyeri lutut menggunakan Western Ontario and McMaster Universities Osteoarthritis Index (WOMAC) pada 65 wanita menopause yang dilakukan selama 1 bulan yaitu pada tanggal 06 s/d 31 Desember 2021. Hasil setelah diberikan edukasi fisioterapi dan terapi latihan didapatkan adanya penurunan keluhan nyeri lutut pada wanita menopause. Hasil dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini diharapkan akan menjadi referensi bagi fisioterapis maupun profesi kesehatan lain agar kegiatan serupa dapat dilakukan, sehingga kemanfaatannya dapat meningkatkan kesehatan pada masyarakat khususnya terkait kasus osteoarthritis genu pada wanita menopause.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.