Blood diseases caused by Ralstonia solancearum Phylotype IV is a major cause of production loss of banana in Indonesia, particularly for areas in West Sumatera. Currently there is a lack of information on blood diseases. The objective of this study was to obtain data of insect diversity and its potential as a dissemination agent of R. solanacearum Phylotype IV in West Sumatera. This research was conducted with a purposive sampling method in the Tabek Panjang highlands, District of Baso, Agam Regency and Pasar Usang lowland, district of Batang Anai, Pariaman Regency, West Sumatera. The results showed that banana plants infected by R. solanacearum Phylotype IV have a high diversity of flower-visiting insects. The diversity of insects in the lowlands is higher than that in highland and mainly are dominated by Trigona spp. (Hymenoptera: Apidae), Drosophila sp. (Diptera: Drosophilidae). To test the potential of both insect as vector of the blood diseases, isolated and identification of the bacteria using triphenyl tetrazolium medium chlorid (TTC) was used. Result showed that bacteria isolated from both insect are R. solanacearum hence providing evidence of the insect as vector of the blood diseases. Both insects have the potential to be vector of R. solanacearum Phylotype IV in West Sumatera. The identification of the bacteria that causes the disease. The identification of bacteria that is spread by flower visitors insects are R.solanacearum Phylotipe IV.
Integrated control Hypothenemus hampei in Saurdot farmer group, Motung Village, Ajibata District, Toba Samosir Regency, North Sumatra. The purpose of the activity was to increase the knowledge and skills of farmers about H.hampei and their management measures by improving cultivation techniques. The socialization of coffee borer pest management has been carried out by improving crop cultivation through spacing, crop pruning, chemical control and planting refugia plants. Partner problems are overcome by a number of technological solutions, which are carried out using technology transfer methods through education, training, demonstration plots, and mentoring. Socialization activities can increase farmers' knowledge about coffee berry borer (CBB) pests and its environmentally friendly control. The prototype of healthy coffee cultivation is very beneficial in increasing the knowledge and skills of Saurdot farmer group members in coffee cultivation. There is an increase in both knowledge and skills in the application of plant cultivation techniques. coffee specifically about the spacing of coffee seedlings increased by 15.38%, the distance of the shading trees around 50%, the selection of protective trees only about 50%, pruning coffee plants around 54%, pruning of shading trees around 25%, applying basic fertilizer and supplementary fertilizers around 50% in addition, there was also an increase in the group in the introduction of plant pests and control methods. There was an increase in the knowledge of partner groups about the type of pest of coffee plants by 11.11%, CBB pest by 51.11%, about CBB pest control by 50% and knowledge about the types of pesticides in controlling CBB by 50%
Tanaman pisang Barangan adalah komoditi penting yang sangat berperanan mendukung diversifikasi sumber pangan, ekonomi dan aktifitas budaya di Sumatera Utara dalam pengusahaannya penyakit Darah Bakteri yang disebabkan oleh Blood Disease Bacterium (BDB) Phylotipe IV dan Fusarium oxysporum f.sp.cubense (Foc) menjadi penyebab utama turunnya produksi pisang Barangan ini dan menyebabkan terkontaminasinya lahan tanam oleh propagul patogen.Untuk itu telah dilakukan penelitian tentang peningkatan pertumbuhan bibit pisang Barangan dengan Fungi Mikoriza Arbuskular. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali informasi tentang kemampuan FMA dalam meningkatkan pertumbuhan bibit pisang Barangan yang diperbanyak secara in-vitro. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu 1= Kontrol ( tanpa FMA ), 2 = Glomus tipe-1, 3= Acauluspora tipe-4, 4= Multispora. Parameter pengamatan: Persentese kolonisasi akar, Efektifitas simbiosis, Kepadatan Spora FMA, tinggi tanaman, jumlah daun.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa semua dosis FMA yang digunakan sangat baik untuk membantu pertumbuhan dan tinggi tanaman pisang, Pengaplikasian FMA Glomus tipe-1, Acauluspora tipe-4, Multispora sangat berpengaruh nyata untuk parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan berat basah tanaman pisang dan berpengaruh nyata untuk parameter berat shoot tanaman dan tidak berpengaruh nyata untuk berat basah root
Menurunnya produksi cabai merah di Sumatera Utara disebabkan oleh berkurangnya luas panen, serangan hama penyakit dan kurang tersedianya unsur hara yang ada di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah bermikoriza dengan aplikasi biochar dan pupuk kimia. Penelitian dilakukan di Gang Metcu Desa Guru Singa Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo yang dilakukan pada tanggal 24 Mei 2015 sampai 27 November 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu dosis Biochar (A) dengan 4 taraf yaitu A = 0 kg biochar /m2; A1 = 0,5 kg biochar / m2 ; A2 = 1 kg biochar / m2 ; A3 = 1,5 kg biochar / m2. Faktor kedua yaitu jumlah pupuk kimia (B) dengan 4 taraf yaitu B0 = 0% dosis anjuran ; B1 = 100% dosis anjuran ; B2 = 75% dosis anjuran ; B3 = 50% dosis anjuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian biochar kendaga dan cangkang biji karet dan pupuk kimia dapat meningkatkan pertumbuhan (tinggi tanaman,diameter batang) dan produksi (jumlah buah, bobot buah) tanaman cabai merah bermikoriza.
Penelitian mengenai Efektivitas Beberapa Jenis Media Tanam dan Frekuensi Penyiraman Pupuk Cair Urine Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L). Penelitian dilakukan di Jalan Air Bersih Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi. Penelitian ini menggunakan RAL Faktorial dengan dua faktor yaitu (1) Perlakuan media tanam (M) terdiri dari M<sub>0</sub> = 100 % tanah (kontrol negatif), M<sub>1 </sub>= 100 % pasir, M<sub>2</sub> = 100 % arang sekam, M<sub>3</sub> = 100 % sabut kelapa, M<sub>4</sub> = pasir : arang sekam = 50 % : 50 %, M<sub>5 </sub>= pasir : sabut kelapa = 50 % : 50 % , M<sub>6</sub> = arang sekam : sabut kelapa = 50 % : 50 %, dan M<sub>7</sub> = arang sekam : sabut kelapa : pasir = 33,3 % : 33,3 % : 33,3 %. Faktor kedua frekuensi penyiraman pupuk cair urine sapi (B) yaitu B0 = satu kali aplikasi, B1 = dua kali aplikasi dan B2 = tiga kali aplikasi. Kombinasi perlakuan diulang 3 kali, dalam satu ulangan terdiri dari 24 polibag. Parameter yang diamati terdiri atas persentase hidup, jumlah daun, luas daun, bobot basah panen, bobot basah shoot, bobot kering shoot, bobot basah root, bobot kering root dan efktivitas dari tiap-tiap parameter. Hasil penelitian diperoleh bahwa perlakuan media tanam menunjukkan dan interaksinya pengaruh tidak berbeda nyata untuk semua parameter, sementara frekuensi penyiraman pupuk cair urine sapi menunjukkan pengaruh sangat nyata untuk semua parameter.
AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali informasi tentang kemampuan cendawan Beauveria bassiana dalam mengurangi intensitas serangan penggerek bonggol dan penggerek batang pisang. Penelitian ini dilakukan di Desa Lao Sambo, Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deli Serdang, dengan ketinggian tempat 150 mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 6 taraf perlakuan, 4 ulangan, perlakuan adalah aplikasi jenis B. bassiana dengan dosis rekomendasi. sebagai berikut : A0 = 0 konidia/ml, A1 = 10 2 konidia/ml, A2 = 10 4 konidia/ml, A3 = 10 6 konidia/ml, A4 = 10 8 A5 = sipermetrin 0,5cc/ml. Parameter yang diamati meliputi mortalitas C.sordidus dan O.longicollis dan efektifitas dosis B.bassiana. C.sordidus Germar dan O.longicollis Oliver yang terperangkap lebih didominasi oleh trap A0 (kontrol) 75 % sedangkan A1 (suspensi 10 2 /ml) 0 %, A2 (suspensi 10 4 /ml) 14,29 %, A3 (suspensi 10 6 /ml) 0 %, A4 (suspensi 10 8 /ml) 10,71 %, dan A5 (Sipermetrin 0,5cc/ml) 0 % imago. Sedangkan O.longicollis pada trap A0 (kontrol) 39,13 % sedangkan A1 (suspensi 10 2 /ml) 34,78 %, A2 (suspensi 10 4 /ml) 0 %, A3 (suspensi 10 6 /ml) 21,74%, A4 (suspensi 10 8 /ml) 4,35% ekor, dan A5(Sipermetrin 0,5 ml) 0 % imago. Penggunaan suspensi jamur B.bassiana sangat berpengaruh nyata terhadap C.sordidus Germar dan O.longicollis Oliver yang terperangkap pada trap. AbstractThe purpose of this study was to explore information about the ability of the fungus Beauveria bassiana in reducing the intensity of borer attack and banana stem borer. This research was conducted in Lao Sambo Village, District of STM Hulu Kabupaten Deli Serdang, with altitude of place 150 mdpl. This study used non factorial Randomized Block Design (RAK) with 6 treatment levels, 4 replicates, treatment was application of B. bassiana type with recommendation dose. as follows: A0 = 0 conidia / ml, A1 = 102 conidia / ml, A2 = 104 conidia / ml, A3 = 106 conidia / ml, A4 = 108 A5 = 0.5 cm sipermetrin / ml. Parameters observed included mortality of C.sordidus and O.longicollis and the effectiveness of the dosage of B.bassiana. C.sordidus Germar and O.longicollis The trapped oligate was dominated by a 75% the tail, and A5 (Sipermetrin 0.5 ml) 0% imago. The use of suspension of the fungus B.bassiana very significant effect on C.sordidus Germar and O.longicollis Oliver who trapped on the trap.
Penelitian ini berjudul Efektivitas pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan anakan pisang yang diperbanyak melalui pematian titik tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan anakan pisang. Penelitian dilakukan pada bulan 25 Desember-20 Februari dikebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap non factorial dengan lima ulangan dan 5 perlakuan dimana M0(0 ton/Ha), M1 (3.12 kg pupuk organik/tanaman atau setara dengan 5 ton/hektar), M2 (6.25 kg pupuk organik/tanaman atau setara dengan 10 ton/hektar), M3 (9.37 kg pupuk organik/tanaman atau setara dengan 15 ton/hektar), M4 (12.5 kg pupuk organik/tanaman atau setara dengan 20 ton/hektar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik dapat meningkatkan bobot basah dan jumlah daun pada anakan pisang. Peningkatan berat basah anakan ini disebabkan unsur hara yang diserap oleh akar akan dimanfaatkan untuk mendorong diferensiasi sel pada batang pisang. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa semakin tinggi dosis pupuk organik yang diberikan maka jumlah daun pada anakan tanaman pisang semakin banyak. Hal ini tidak luput dari peran akar yang tumbuh dan berkembang dengan baik.
Banana cultivation will not be separated from pest problems. One of the main pests that attack banana plants is the banana leaf rolling caterpillar Erionota thrax L. The research was carried out in the Unified Community Farmer Group of Sampali Village, Percut Sei Tuan District, Deli Serdang Regency in March-May 2020. The research method used was descriptive analysis method using random sample (random sampling). The observation parameters consisted of population density, level of pest attack, egg parasitoid, larval parasitoid, pupa parasitoid, parasitoid identification, species diversity index, species evenness index, and relative abundance. There are 4 types of parasitoids, namely Braconidae sp 1 (Hymenoptera: Braconidae), Tachinidae sp 1 (Diptera: Tachinidae), Xanthopimpla gampsura (Hymenoptera: Ichneumonidae) and Brachymeria lasus Walker (Hymenoptera: Chalcididae). Erionota thrax L. parasitoid diversity index 0.7929 in low diversity levels, and the highest relative abundance of Brachymeria lasus Walker 98%, Erionota thrax attack rates on Barangan bananas reached 36.51%, Erionota thrax attack rates on Kepok bananas reached 45.13% , the attack rate of Erionota trax on Roti bananas was 50.72%, while the attack rate of Erionota thrax on FHIA-17 bananas was 42.46%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.