Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui program pelatihan peningkatan kapasitas fasilitator desa dari berbagai desa tertinggal di Pulau Sulawesi. Kegiatan tersebut bertujuan untuk (1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan fasilitator desa dalam mengidentifikasi potensi dan karakteristik sumber daya manusia yang ada di desa; (2) Meningkatkan keterampilan fasilitator masyarakat dalam berkomunikasi dengan tokoh adat dan tokoh masyarakat serta mensosialisasikan rencana program dari YHK. Peserta pelatihan adalah 24 orang pendamping desa dari Yayasan Hadji Kalla yang tersebar di empat provinsi yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Pencapaian peserta secara keseluruhan pada setiap sub materi pelatihan telah mencapai rata-rata sangat baik. Para peserta dengan antusias menunjukkan pemahaman tentang konsep fasilitator yang baik, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, membangun hubungan dan jaringan, komunikasi yang efektif, dan pemetaan sosial.
Penelitian ini mengungkapan isu konflik sosial dari aspek konflik agraria dan upaya pelibatan perempuan khusunya ibu rumah tangga dalam pengelolaan konflik sosial. Dilaksanakan di Kabupaten Takalar tahun 2016 dan Desa Timbuseng Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar tahun 2018, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam kepada tokoh kunci yang terlibat dalam konflik sosial dan Focus Group Discussion kepada ibu rumah tangga sebagai agen penyelesaian konflik sosial. Penelitian ini menunjukkan bahwa konflik agraria telah berlangsung cukup lama dengan mengalami eskalasi yang berujung memakan korban jiwa, serangkaian upaya yang dilakukan oleh aparat dengan memediasi kedua belah pihak yang bertikai namun belum memiliki kesepakatan yang berpotensi kembali terjadi konflik sosial. Dengan keterlibatan perempuan sebagai subjek (aktor/pelaku) pada kelembagaan formal dan informal sehingga dapat berkontribusi secara positif melalui pemetaan potensi, permasalahan dan upaya pengelolaan konflik sosial.
The purpose of the study was to reveal the phenomenon of students' sexual experiences, to analyze the process of relationships in sexual behavior and to identify and analyze the forms of sexual activity / behavior of students in the city of Makassar. This study uses a qualitative approach, with a phenomenological strategy / design. The subjects of this study were 5 (five) informants who were students or had just finished their education and were still in sexual activity / behavior. The results of this study show 3 findings namely; (1). All informants considered that they did not violate social norms. Because their sexual activity always refers to the standard "social norms" that they make themselves based on the principle of exchange and their definition; (2) the process of sexual behavior in social exchange includes internal and external factors of each individual which also influences the sexual behavior of the informants. These internal factors include; biological needs, relieving stress or feeling depressed and is also considered a form of seriousness towards a partner; and (3) external factors originating from outside the individual person include; a free and weak social control from parents or family, lack of sexual knowledge, and economic motives or meeting economic needs. Forms of social exchange in sexual behavior among students include cost (sacrifice) and reward (rewards or rewards) as a factor in the continuity of a relationship and their sexual activity. On the one hand, sexual activity is said to be successful and enduring if interpreted equally about satisfaction between the two parties and sexual exchange is defined equally, and on the other hand, social relations or sexual activity will end if what happens is the opposite. The informants revealed their reasons for engaging in sexual activity because they wanted to get attention, love, want to get money, and even to make the script easier. ABSTRAK Tujuan penelitian, mengungkapkan fenomena pengalaman seksual mahasiswa, menganalisis proses hubungan dalam perilaku seksual dan untuk mengidentifikasi serta menganalisis bentuk aktivitas/perilaku seksual mahasiswa di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan strategi/desain fenomenologi. Subjek penelitian ini ada 5 (lima) orang informan yang berstatus sebagai mahasiwa atau yang baru saja menyelesaikan pendidikannya dan masih aktivitas / perilaku seksual. Hasil penelitian ini menujukkan 3 temuan yaitu; (1). Semua informan menganggap bahwa mereka tidak melakukan pelanggaran terhadap norma sosial. Karena aktivitas seksual yang mereka lakukan selalu mengacu pada standar “norma sosial” yang mereka buat sendiri berdasarkan prinsip pertukaran dan pendefinisian mereka; (2) proses perilaku seksual dalam pertukaran sosial mencakup faktor internal dan eksternal dari setiap individu yang juga berpengaruh dalam perilaku seksual para informan. Faktor internal tersebut meliputi; kebutuhan biologis, menghilangkan rasa stres atau perasaan tertekan dan juga dianggap sebagai bentuk keseriusan terhadap pasangan; dan ( 3) faktor eksternal yang berasal dari luar diri individu tersebut meliputi; lingkungan sosial yang bebas dan lemahnya kontrol dari orang tua atau pun keluarga, kurangnya pengetahuan seksual, dan motif ekonomi atau pemenuhan kebutuhan ekonomi. Bentuk pertukaran sosial dalam perilaku seksual dikalangan mahasiswa mencakup cost (pengorbanan) dan reward (imbalan atau penghargaan) sebagai faktor keberlangsungan sebuah hubungan dan aktivitas seks mereka. Di satu sisi, aktivitas seksual dikatakan berhasil dan bertahan apabila ditafsirkan secara sama tentang kepuasan diantara kedua belah pihak dan pertukaran seksual didefinisikan secara berimbang, dan disisi lain, hubungan sosial atau aktivitas seksual akan berakhir jika yang terjadi adalah sebaliknya. Para informan mengungkapkan alasan mereka melakukan aktivitas seks karena ingin mendapatkan perhatian, kasih sayang, ingin mendapatkan uang, dan bahkan untuk mempermudah pengerjaan skripsinya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.