Penyakit degeneratif atau penyakit non infeksi merupakan salah satu implikasi kesehatan yang dapat terjadi kepada seseorang di masa depan sebagai akibat dari perilaku kesehatan di masa remaja. Oleh karena itu, sangat penting mengidentifikasi faktor penentu obesitas agar dapat diketahui upaya pencegahannya pada remaja. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui faktor penentu obesitas di kalangan siswa SMA di Tangerang Selatan. Data diperoleh dari survei cross sectional yang dilakukan di SMAN 7 Tangerang Selatan terhadap 131 siswa SMA yang dipilih dengan teknik sampling proportional stratified sampling. Responden dinilai obesitas jika Z-score IMT/U (kg/m2) lebih dari 2 standar deviasi dari standar acuan pertumbuhan. Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Regresi logistik ganda digunakan untuk menganalisis faktor penentu obesitas. Hasil penelitian ini menunjukkan risiko obesitas lebih tinggi pada siswa yang memiliki aktivitas fisik rendah (OR = 2.39), rendahnya pengetahuan gizi (OR = 2.89), dan tingginya konsumsi makanan cepat saji (OR = 2.74). Penentu obesitas adalah pengetahuan gizi dan frekuensi konsumsi makanan cepat saji. Risiko tertinggi adalah di kalangan siswa yang memiliki pengetahuan gizi rendah. Sekolah sebaiknya melakukan pelatihan tentang gizi dan makanan sehat secara teratur kepada siswa serta mengintegrasikan pengetahuan gizi ke dalam kurikulum sekolah untuk meningkatkan pengetahuan gizi siswa. Kata kunci: obesitas, remaja, pengetahuan
Latar belakang: Penyakit diabetes melitus (DM) dapat meningkatkan risiko kematian pada pasien Covid-19. Diabetes melitus merupakan merupakan penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Penyakit dengan multi etiologi ini disebabkan oleh beberapa determinan utama mencakup obesitas, pola diet, dan aktifitas fisik. Insiden kasus diabetes melitus secara global terus meningkat secara signifikan di berbagai negara. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi diabetes melitus menurut hasil pemeriksaan gula darah meningkat dari 6,9% pada 2013 menjadi 8,5% di Indonesia. Prevalensi penyakit ini tidak hanya meningkat pada kelompok usia dewasa namun juga pada kelompok usia remaja yaitu usia 15 tahun. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menelaah secara ilmiah penanganan DM dari faktor obesitas, pola diet, dan aktifitas fisik. Hasil: Penderita diabetes melitus mengalami insufisiensi fungsi insulin akibat terjadinya gangguan atau produksi insulin dalam pankreas, sehingga insulin mengalami kesulitan dalam mengubah glukosa menjadi energi. Kadar glukosa dalam darah memiliki hubungan signifikan dengan jumlah lemak dalam tubuh yang terkait dengan obesitas, pola makan, serta pengambilan energi dari aktifitas fisik. Keberhasilan penanganan diabetes melitus dengan mengontrol berbagai determinan juga ditentukan oleh kondisi psikososial serta dukungan dari keluarga. Kesimpulan: Penanganan diabetes melitus dapat dilakukan secara optimal melalui pengaturan pola hidup sehat yaitu dengan mempertahankan status gizi normal dan mencegah obesitas, pengaturan pola makan yang sehat melalui asupan gizi seimbang, serta melakukan aktifitas fisik terutama dengan berolahraga secara rutin.
Latar Belakang: Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko timbulnya penyakit kardiovaskular. Tujuan: Penelitian cross sectional ini bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi prehipertensi/hipertensi dan hubungan konsumsi sayuran dengan tekanan darah remaja di Tangerang Selatan. Metode: Penelitian berlangsung selama 8 bulan (Januari – Agustus 2018) di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2017/2018 terhadap 220 siswa yang dipilih secara propotional stratified random sampling. Data konsumsi sayur dikumpulkan menggunakan kuesioner FFQ, sedangkan tekanan darah diukur oleh tenaga terlatih menggunakan alat ukur tekanan darah digital dan dikelompokkan menjadi normal dan prehipertensi/hipertensi. Analisis data deskriptif untuk menggambarkan variabel konsumsi sayuran dan tekanan darah, dan uji Chi Square untuk menguji hubungan konsumsi sayur dengan prehipertensi/hipertensi dengan tingkat kemaknaan (alpha) 0,05 dan selang kepercayaan (CI) 95%. Hasil: Hasil penelitian 10,5% ramaja menderita prehipertensi/hipertensi. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan signifikan antara konsumsi sayuran dengan prehipertensi/hipertensi pada remaja (p>0,05).
Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) berdasarkan SK rektor tahun 2012 telah berjalan 5 tahun. Sosialisasi KTR dari Peraturan Rektor nomor 372 pasal 27 tahun 2018 telah disampaikan di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dibutuhkan informasi dan pendalaman mengenai upaya yang sesuai agar pelaksanaan kebijakan ini dapat diterapkan oleh mahasiswa di lingkungan universitas. Penelitian bertujuan mengetahui alur dampak kebijakan kawasan tanpa rokok dalam perspektif mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2018. Rancangan penelitian kualitatif dengan 22 informan mahasiswa dari FAI, FISIP, FE, FKK, FKM, FIP baik pengurus organisasi mahasiswa (ormawa) IMM, HIMA dan BEM, maupun yang tidak aktif berorganisasi. Indepht interview dan focus group discussion dilakukan pada bulan Agustus 2018 dengan menggunakan pedoman wawancara. Transkrip dievaluasi pada saat melakukan analysis content. SK Rektor mengenai kebijakan KTR di lingkungan universitas mendorong penerapan KTR di kalangan mahasiswa, meskipun pada pelaksanaannya sosialisasi SK Rektor tersebut tidak berkelanjutan, dan intensif diterapkan pada fakultas terkait kesehatan. Mahasiswa memandang penting untuk meningkatkan peran organisasi mahasiswa dan individual mahasiswa dalam setiap pelaksanaan kebijakan KTR. Alur dampak kebijakan KTR untuk dapat diterapkan membutuhkan perubahan yang kompleks dalam kebijakan ditingkat universitas maupun organisasi mahasiswa. Keterampilan mengenai KTR, kebijakan, kemauan pengambil keputusan dapat memberikan pengaruh pada proses ini. SK Rektor dan sosialisasi KTR memberikan kontribusi dalam kebijakan dan praktek kawasan tanpa rokok. Untuk percepatan implementasi KTR diperlukan peran serta mahasiswa atau organisasi mahasiswa dalam setiap tahapan pelaksanaan kegiatan KTR.Kata Kunci: kebijakan, alur, KTR, perspektif mahasiswa, penelitian kualitatif
In 4 years of observations of ISMEA (Indonesia Small Medium Enterprises Association), the research taken shows many SMEs neglect the effort to build a brand or branding then more focused on sales strategies to drive revenue instead. This condition will have an impact on the sustainability of the SMEs themselves. Since 2016, ISMEA is aggressively promoting SMEs products that are unique, homemade, and handmade through exhibitions and bazaars. From Exhibitions and Bazaars, the sales are much faster and definite rather than by stores or resellers. However, as a reaction to the impact of the Covid-19 pandemic, SMEs in ISMEA have to change their marketing method to Virtual Exhibitions. In virtual exhibitions, brand or branding plays a significant role in the business's reputation. Building a brand or branding is an effort to portray the image and perception that will be embedded in buyers or customers. The role of universities to educate about branding and reputation greatly assist SMEs on business sustainability in the era of Covid-19. Two months of training did conduct online and their products were sent to the trainers for evaluation and improvement. The SMEs were assigned tasks to enhance their skills. After the training, several SMEs began taking part in virtual marketing held such as BRI UMKM Virtual Mart, Ciputra Virtual Exhibition. In the future, ISMEA planned an initiative to organize its first virtual exhibition in October 2021 on Batik Day.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.