AC atau Air Conditioner adalah menyerap udara dari bagian luar. Dan melepaskan udara di bagian outdoor, dari ini udara indoor yang telah dihasilkan akan berangsur-angur berkonverter sehingga dapat membuat ruangan menjadi suhu yang dingin .Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Kelembaban merupakan suatu tingkat keadaan lingkungan udara basah yang disebabkan oleh adanya uap air. Tingkat kejenuhan sangat dipengaruhi oleh temperatur. Jika tekanan uap parsial sama dengan tekanan uap air yang jenuh maka akan terjadi pemadatan. Secara matematis kelembaban relative (RH) didefinisikan sebagai prosentase perbandingan antara tekanan uap air parsial dengan tekanan uap air jenuh. Kelembaban dapat diartikan dalam beberapa cara. Relative Humidity secara umum mampu mewakili pengertian kelembaban. Untuk mengerti Relative Humidity pertama harus diketahui Absolut Humidity. Absolut Humidity merupakan jumlah uap air pada volume udara tertentu yang dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan.Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif-kuantitatif atau penelitian terapan yang di dalamnya mencangkup penelitian survey. Alat penelitian menggunakan : AC, Termometer, Hygrometer, Multimeter atau multitester , dan Clamp Meter / Tang Ampere. Sedangkan bahan penelitian menggunakan udara, udara sendiri adalah campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Jenis data penelitian yaitu data primer. Metode pengumpulan data diambil dari studi observasi lapangan dan kepustakaan.Hasil penelitian diketahui Semakin rendah suhu yang diinginkan dalam ruangan, maka kinerja Air Conditioner akan semakin tinggi dan Semakin tinggi kelembaban dalam ruangan, maka kinerja Air Conditioner akan semakin tinggi.Kata kunci: suhu, kelembaban, kinerja, air conditioner
This study evaluates the macrostructure, microstructure, hardness, and tensile strength in dissimilar metal welding applied to bus body construction. The process involved joining hollow stainless steel and galvanized steel at the dimensions of 80 x 40 x 3.2 mm through Gas Metal Arc Welding (GMAW). The current was varied at 90, 100, and 110 A while ER70S-6 electrodes with diameters of 0.8 and 1.0 mm were used. The results showed that electrode diameter and welding current affect the capping area, penetration depth, and hardness. Moreover, the formation of the widmasatten ferrite phase was increased and the coarse grain boundaries in the weld zone were detected. It was also observed that an increase in the diameter of the electrode and the welding current which indicates an increment in the heat reduced the rate of solidification and cooling. The average tensile strength for all the samples investigated was found to be lower than the value for the base metal. Therefore, further research is recommended to improve the tensile strength.
Dalam proses pengelasan, bagian yang di las menerima panas setempat yang mengakibatkan pengembangan termal, sedangkan bagian yang dingin tidak mengalami perubahan sehingga dapat mengakibatkan ketidak seragaman regangan, hal ini juga berpengaruh terhadap perubahan struktur yang terkandung didalamnya. Maka dari itu pemelihan jenis elektroda serta media pendingin sangat berpengaruh terhadap kekuatan tarik benda dan juga perubahan kandungan struktur yang terjadi di dalamnya. Berdasarkan analisa yang dilakukan, untuk jenis elektroda E6013 NK dengan media pendingin berupa oli, udara, dan air laut, nilai kekuatan tarik tertinggi pada media pendinginan udara yaitu sebesar 57.016 kg/mm². Sedangkan untuk jenis elektroda E7018 LB, kekuatan tarik rata-rata tertinggi justru pada jenis pendinginan air laut yang mencapai nilai tegangan tarik hingga 55.228 kg/mm². Kandungan Hidrogen rendah sangat baik untuk mencegah deoksidasi pada saat pengelasan, karena baja yang memiliki kadar oksigen tinggi apabila tercampur pada saat proses pengelasan, maka tegangan tariknya akan menurun.Keyword : pengelasan, media pendingin, elektroda, tegangan tarik, struktur mikro
Body mobil KMHE yang dilombakan oleh kemendikbud tahunan, kebanyakan menggunakan rangka aluminium. Penelitian ini mengajukan bahan carbon fiber-honeycomb sebagai pengganti rangka aluminium. Dalam penelitian metode yang digunakan adalah melapisi honeycomb dengan lapisan carbon fiber-resin. Cara pelapisan bagian dari 1 sampai 3 lapisan pembuatan material menggunakan hand lay-up. Standar specimen yang digunakan adalah ASTM D 638-02 dan ASTM D 790 – 02. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berturut-turut kekuatan tarik dan bending tertinggi di dapat pada 3 lapisan atas komposit karbon fiber-honeycomb 3449,49 kg/mm2 dan untuk pengunjian bending 203,65 kg/mm2. Jika dibandingkan dengan aluminium maka bahan ini dapat digunakan sebagai body mobil KMHE
Di Indonesia membran dari keramik berpori akhir-akhir ini mulai meningkat penggunaannya, karena membran dari keramik mempunyai kandungan kimia yang bagus, tahan terhadap panas dan kekuatan yang stabil. Bahan dan proses yang mahal membuat membran keramik mempunyai harga yang mahal. Sedangkan arang sekam padi sering dijumpai, mempunyai kemampuan daya serap (absorpsi) yang baik. Penelitian ini bertujuan mencampurkan bahan zeolit alam dan arang sekam padi untuk dibuat membran keramik berpori dengan harga murah. Campuran dari zeolit alam dan arang sekam padi ini dapat dipakai sebagai membran karena sifatnya yang unik secara fisika, kimia dan bersifat adsorben terhadap cairan. Zeolit alam dan arang sekam padi dicoba untuk dibuat membran keramik berpori. Pembakaran keramik berpori dilakukan pada suhu 900°C. Pada penelitian ini keramik berpori berbentuk silinder dan dapat diteliti porositas, mampu alir dan nilai TDS. Metode Archimedes digunakan untuk pengukuran densitas dan porositas. Uji laju aliran air dan Uji nilai TDS (Total Dissolved Solid). Dari pengujian yang dilakukan dapat diketahui, semakin banyak arang sekam padi sehingga nilai porositasnya semakin besar. laju aliran air semakin cepat dan nilai TDS air semakin kecil. Pada proses sintering arang sekam padi terbakar sehingga timbul rongga atau pori-pori di dalam material keramik. Hasil pengujian ICP menujukan penurunan yang signifikan terhadap unsur logam dimandikan air sebelum dilakukan penyaringan. Kata kunci: arang sekam padi, sifat fisik,. zeolit murni
Perkembangan teknologi di dunia kedirgantaraan semakin maju. Ketergantungan pada bahan buatan yang semakin tinggi menuntut terciptanya inovasi untuk mengembangkan material yang ringan namun tetap kuat tanpa meninggalkan aspek-aspek keselamatan. Perkembangan teknologi komposit makin serius di kembangkan. Salah satunya teknologi komposit dengan material serat inti busa (fiber foam core). Dalam penelitian ini variasi yang digunakan adalah lapisan bagian atas 1 sampai 3 lapisan. Pembuatan material menggunakan metode hand lay-up, spesimen menggunakan standar ASTM D 638 dan ASTM C 393. Pengujian tarik dan bending dengan pengulangan 3 kali. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik dan Bending tertinggi di dapat pada 3 lapisan atas komposit karbon fiber core styrofoam sebesar 605,38 kg/cm2 dan untuk pengujian Bending 702,7 kg/cm2. Kata kunci: Komposit Karbon, Uji Bending, Uji Tarik
Serat pelepah tanaman salak sebagai bahan komposit merupakan salah satu alternatif dalam pembuatan komposit secara ilmiah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan kekuatan tarik dan mengetahui sifat fisik dari komposit serat glass dan serat pelepah salak dengan matrik resin epoxy dengan variasi fraksi volume serat. Sifat-sifat mekanik yang diperoleh yaitu kekuatan tarik, regangan, dan modulus elastisitas. Untuk mengetahui sifat fisik dari komposit melalui pengamatan foto makro dari penampang patahan spesimen uji tarik. Pembuatan benda uji komposit dengan proses hand lay-up menggunakan standar ukuran ASTM D 638M-84. Komposit dibuat dengan fraksi volume (94% resin dan 6% serat glass), (94% resin dan 6% serat pelepah salak), (94% resin, 3% serat glass dan 3% serat pelepah salak), ( 94% resin, 4% serat glass dan 2% serat pelepah salak), (94% resin, 2% serat glass dan 4% serat pelepah salak) dan matrik tanpa serat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa nilai kekuatan tarik maksimum diperoleh pada komposit fraksi volume 94% resin dan 6% serat glass sebesar 35,49 Mpa. Kekuatan tarik komposit terendah pada fraksi volume 94% resin dan 6% serat pelepah salak sebesar 14,90 Mpa. Nilai regangan tertinggi didapat pada komposit fraksi tanpa serat yaitu 34,66%. Penambahan serat berpengaruh pada modulus elastisitas komposit. Pada komposit fraksi volume 94% resin dan 6% serat glass memperoleh nilai modulus elastisitas paling tinggi yaitu 434,19 Mpa. Hasil foto makro yang terlihat pada spesimen adalah fiber break, fiber pull out, void dan matrik cracking. Kata kunci:epoxy, glass, komposit, pelepah salak, sifat mekanik, sifat fisik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.