Background: Food and beverage sanitation hygiene is a prevention effort that focuses on activities or actions that are necessary to free food and drinks from hazards that can interfere with or damage health.Objective: This study aimed to identify personal hygiene, sanitation and food safety knowledge of food workers at the canteen university.Methods: This was a descriptive study with observational approach. Thirty-four canteens were recruited using total sampling. Data were analyzed using descriptive statistics with percentage.Results: Findings showed that 11 canteens (32.3%) did not meet the standard for canteen sanitation, 24 canteens (70.6%) did not meet lighting standard, 29 (85.3%) did not meet ventilation standard, 18 (52,9%) did not meet the standard of clean water, 31 (91.2%) did not meet wastewater disposal standard, 23 (67.6%) did not meet the hand washing facility standard, 25 (73.5%) did not meet standard of waste disposal conditions, 28 respondents (85.3%) had good personal hygiene, 6 respondents (14.6%) had poor personal hygiene and all food workers had good knowledge on food safety (100%).Conclusion: Personal hygiene, sanitation and food safety at the university canteen must be carried out continuously. Our findings can be used as a basis for creating healthy university canteen.
Kasus diare di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Ketersediaan sarana sanitasi dasar seperti air bersih, saluran pembuangan air limbah, ketersediaan tempat sampah, ketersediaan jamban merupakan upaya untuk mencegah meningkatnya kejadian penyakit diare. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi dasar dengan kejadian diare pada masyarakat di Desa Porara Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah 105 KK yang diperoleh dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dan selanjutnya dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil uji statistik pada tingkat signifikasi α = 0,05 diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara saluran pembuangan air limbah (ρ-value = 0,000), ketersediaan tempat sampah (ρ-value = 0,000) dan ketersediaan jamban (ρ-value = 0,000). Tidak ada hubungan antara ketersediaan air bersih (ρ-value = 0,152). Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan saluran pembuangan air limbah, ketersediaan tempat sampah dan ketersediaan jamban dengan kejadian diare pada masyarakat. Tidak ada hubungan antara ketersediaan air bersih dengan kejadian diare pada masyarakat
Makanan sehat adalah makanan yang higienis dan bergizi, mengandung zat hidrat arang, protein, vitamin, dan mineral. Agar makanan sehat bagi konsumen diperlukan persyaratan khusus antara lain cara pengolahan yang memenuhi syarat, cara penyimpanan yang benar, dan pengangkutan yang sesuai dengan ketentuan. World Health Organization (WHO). Pada tahun 2017 di temukan data dalam satu tahun terdapat 420.000 orang meninggal karena keracunan makanan dan terdapat 200 penyakit yang ditularkan melalui makanan yang dikonsumsi. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2017 terdapat 39.913 (53,72%) kasus, data ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2016 sebanyak 35.864 (46,77%) kasus. Sedangkan Kasus diare di Kota Kendari pada tahun 2016 sampai 2017 mengalami peningkatan yang signifikan. Dimana pada tahun 2016 terdapat 1.099 kasus dan pada tahun 2017 terdapat kasus dan laki-laki sebanyak 6.449 kasus. Adapun yang meninggal sebanyak 7 orang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran higiene dan sanitasi makanan siap saji (bakso) di Kecamatan Baruga Kota Kendari Tahun 2020. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan crosssectional yaitu mengetahui gambaran hygiene sanitasi makanan jajanan siap saji (Bakso) di Kecamatan Baruga Kota Kendari. Kesimpulan dalam penelitian ialah variabel personal higienen penjamah makanan jajanan,pemilihan bahan makanan,peyimpanan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, penyimpanan makanan jadi, pengangkutan makanan, penyajian makanan sebagian besar memenuhi syarat.
Pengelolaan limbah medis benda tajam di rumah sakit adalah suatu metode, teknik, atau proses untuk mengurangi dan meminimalisir bahaya yang ditimbulkan dari materi padat yang memiliki sudut kurang dari 90 derajat dan dapat menyebabkan luka iris atau tusuk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengelolaan Limbah Medis Benda Tajam Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi: wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan limbah medis benda tajam dalam hal pemilahan dan pewadahan telah sesuai dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No.1204/Menkes/SK/X/ dan pengumpulan/pengangkutan serta pengelolaan/pemusnahan limbah medis benda tajam belum memenuhi standar sesuai dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No.1204/Menkes/SK/X/2004 yaitu masih terdapat limbah yang berceceran di TPS saat pengemasan juga terdapat sebuah kantin yang berjarak kurang dari 10 meter dari lokasi TPS, pengangkutan limbah medis benda tajam tidak menggunakan APD lengkap sehingga masih ditemukan beberapa petugas pengangkut limbah yang hanya menggunakan masker pada saat pengangkutan limbah. Alat pemusnahan limbah rumah sakit yaitu incenerator tidak digunakan karena belum memiliki izin operasional sehingga pemusnahannya melibatkan pihak rekanan yaitu PT Hijau Asia Baru. Berat limbah medis benda tajam yang dihasilkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas tahun 2020 setiap bulan adalah 50-80 kg limbah medis benda tajam.
Air bersih merupakan satu dari kebutuhan primer yang harus dipenuhi agar kelangsungan hidup manusia dapat berlanjut.Sekitar 48% kualitas air bersih Sulawesi Tenggara diprediksi memiliki air sumur yang tidak memenuhi kualitas air bersih sesuai PERMENKES RI NO. 32 Tahun 2017. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas air bersih menggunakan sistem saringan pasir lambat.Saringan pasir lambat merupakan pengolahan air dengan cara memisahkan air baku dari kontaminan yang dilewatkan perlahan pada media pasir. Pengolahan ini memiliki prinsip kombinasi antara fisik (penyaringan dan sedimentasi) dan biologi.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh ketebalan saringan pasir lambat dalam menurunkan kadar besi (fe) pada air sumursetelah dilakukan proses penyaringan berdasarkan ketebalan pasir 20 cm, 30 cm, 40 cm,50 cm, 60 cm dan menganalisis ketebalan yang paling efektif dalam menurunkan kadar Fe pada air sumur di Perumahan Napabale II Kelurahan Rahandouna Kecamatan Poasia Kota Kendari.Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif eksperimen dan desain penelitian menggunakan metode the one group pretest postest design. Sampel air dalam penelitian ini diambil pada 3 titik sampel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh saringan pasir lambat dengan ketebalan pasir dalam menurunkan kadar Fe untuk ketiga sampel pada ketebalan pasir 60 cm, dengan penurunan untuk kadar besi (Fe) pada sampel A sebesar 0,0082 mg/l, untuk penurunan Fe pada sampel B sebesar 0,0577 mg/L serta penurunan Fe pada sampel C sebesar 0,0627 mg/l. kesimpulan penelitian ini ialah semakin besar ketebalan pasir maka semakin tinggi penurunan kadar Fe pada air sumur
AbstrakInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyebab kematian bayi dan anak-anak paling utama di Indonesia. Tingkat morbiditas ISPA di Puskesmas Mekar selalu menduduki urutan pertama pada daftar 10 besar penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi sanitasi tempat tinggal (kondisi ventilasi rumah, kepadatan hunian, jenis bahan bakar memasak, kebiasaan merokok dalam rumah dan penggunaan anti nyamuk bakar) dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita di Puskesmas Mekar Kota Kendari Tahun 2019. Metode penelitian ini observasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel purposive sampling. Populasi pada penelitian ini berjumlah 2.332 anak, besar sampel berjumlah 293 anak. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada korelasi yang bermakna antara ventilasi tempat tinggal dengan kejadian ISPA ( p-value = 0,000< 0,05), ada korelasi yang bermakna antara jenis bahan bakar memasak dengan kejadian ISPA (p-value 0,000<0,05), ada korelasi yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan kejadian ISPA (p-value 0,001<0,05), ada korelasi yang bermakna antara penggunaan anti nyamuk bakar dengan kejadian ISPA (p-value 0,000<0,05). Kata Kunci : Sanitasi, Rumah, ISPA, Balita.
Pengabdian masyarakat Tentang Pelatihan Dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Pada Kedai Kopi "Dippa Coffee" bermaksud memberikan Pengetahuan kepada pemilik kedai kopi "Dippa Coffee" tentang bagaimana dalam pembuatan dan pencatatan Laporan Keuangan. Metode pelaksanaan ini adalah tahapan pelatihan yang dilakukan yang pertama yaitu Tahap Persiapan,Tahap persiapan yang dilakukan meliputi: Survei awal, Pemantapan dan penentuan lokasi dan sasaran, menganalisis kebutuhan untuk mengatasi permasalahan mitra Tahap kedua yaitu Tahap Pelaksanaan Pengabdian berupa Penyusunan bahan/materi pelatihan, kemudian memberikan materi kepada mitra dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi serta melakukan simulasi pencatatan dan pembuatan laporan keuangan dan Tahap ketiga yaitu tahap pendampingan dimana tim melakukan pendampingan kepada mitra dalam pencatatatan dan pembukuan laporan keuangan dan Tahap akhir adalah evaluasi dan pelaporan dimana tahap evaluasi sangat diperlukan untuk program selanjutnya agar lebih baik
AbstrakMedia edukasi gizi perlu dikembangkan untuk memperluas pengetahuan gizi pada anak usia dini untuk membangun pola/kebiasaan makan yang sehat salah satunya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh media edukasi gizi terhadap pengetahuan dan sikap melalui buku mewarnai yang telah dikembangkan, sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan gizi yang menarik dan mudah dipahapi oleh anak usia dini. Studi pre-eksperimental digunakan dalam penelitian ini dengan One Group Pretest-Posttest Design, melalui prosedur pengambilan sampel non acak menggunakan purposive sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariate (uji Wilcoxon). Penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media edukasi gizi buku mewarnai terhadap pengetahuan siswa PAUD dengan nilai P-value=0,0000 dan nilai t = -6.137, dan terdapat pengaruh media edukasi gizi buku mewarnai terhadap sikap siswa PAUD dengan nilai P-value=0,0000 dan nilai t = -5.745. Penerimaan siswa terhadap buku mewarnai sebagai media edukasi juga sangat baik sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mengetahui tentang gizi. Penelitian ini menunjukkan korelasi penting media edukasi gizi buku mewarnai terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa tentang gizi sehingga media edukasi gizi ini direkomendasikan agar untuk digunakan dalam mengedukasi gizi siswa PAUD. Kata Kunci: Media Edukasi Bergambar, Edukasi Gizi, Edukasi Anak Usia Dini
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.