The study entitled The Influence of Demographic Variables on the Economic Growth of the Province of West Nusa Tenggara towards the Demogerafi Bonus aims to analyze the variables of population growth, number of workers, dependency ratio, the level of participation of women labor force towards economic growth in West Nusa Tenggara province. This type of research is descriptive research and uses secondary data for the period 2009-2016. To analyze the relationship of variables Population growth, labor, dependency ratio and the level of participation of the female labor force towards the economic growth of the province of West Nusa Tenggara were used multiple linear regression model with the Ordinary Least Square (OLS) method. The results obtained from this regression for the population growth variable (X1) and dependency ratio (X3) have a negative slope giving meaning if there is an increase in population growth and dependency ratio, there is a tendency to decrease economic growth while for the variable labor (X2) and participation rate the female workforce (X4) has a positive slope giving meaning, if there is an increase in the number of workers and the level of participation of the female workforce, there is a tendency to increase economic growth. The test is partially and simultaneously all significant. The level of suitability (the goodness of fit) of the observed estimation model is indicated by the coefficient of determination (R2) of 0.894. This means that the ability and contribution of the independent variables observed in the dependent variable is 89.4 percent while the remaining 10.6 percent is outside the model.
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis Pendapatan dan Tingkat kesejahteraan Pekerja sektor Informal dan Formal di Kota Mataram pada era Covid -19. Metode penelitian dilakukan dengan cara survey dengan mengambil sampel sebanyak 90 orang responden, dan penentuan responden ditentukan secara accidental dengan melihat karakteristik dari kedua pekerja tersebut.Karakteristik dari pekerja informal dan formal sebagian besar berjualan ditempat-tempat keramaian yang padat penduduk dan pengunjung di wilayah kota Mataram dilihat dari tingkat pendidikan 56,7 % memiliki pendidikan setara SMA ke atas dan 43,3 % tingkat pendidikan tamat SMP dan SD dengan rata-rata lama waktu bekerja di atas 10 jam sehari, sedangkan rata-rata tanggungan keluarga pekerja informal dan formal antara 2 sampai 4 orang tanggungan. Rata-rata pendapatan yang diperoleh pekerja informal dibawah Rp 3.000.000,- sebanyak 16,67% dan 44,45 % pendapatannya di atas Rp 3.000,000,- Sedangkan pendapatan pekerja formal rata-rata di atas Rp 4.000.000, sebanyak 8,89 % selebihnya pendapatan di atas Rp 6.000.000 sebanyak 30 %. Secara keseluruhan analisis pendapatan pekerja informal dan formal jika dikaitkan dengan tingkat kesejahteraan kriteria Sayogjo dengan ukuran setara beras, maka kategori nyaris miskin sebanyak 10 % ( 9 orang pekerja yaitu jasa tukang jam , jahit sepatu dan pedagang sayuran), dengan pengeluaran /kapita/tahun sebanyak 450 kg setara nilai beras/tahun. Sedangkan 40 % ( 36 responden ) berada pada batas ambang cukup dengan pengeluaran perkapita/tahun 481-960 kg hasil analisis rata-rata sebesar 750 kg setara beras. Kategori hidup layak apabila pengeluaran perkapita/tahun lebih tinggi dari 960 kg setara nilai beras /tahun. Rata-rata pendapatan perkapita pekerja formal dan informal sebesar Rp 11.2550.000 ,- jika dibagi dengan harga beras saat penelitian Rp 10.000,- perkg , maka hasilnya 1.125 kg beras berarti hampir 50 % pekerja berada pada kehidupan yang layak yaitu terdiri dari 35 responde pekerja formal dan 10 responden pekerja informal. Untuk lebih meningkatkan pendapatan pekerja informal khususnya lebih meningkatkan waktu bekerja minimal 15 jam per hari dan membuka layanan penjualan sistem digital via internet (go food , go jek ) khususnya bagi pedagang makanan matang seperti rumah makan, lalapan, pedagang nasi dan sebagainya.
Lunching on the establishing and developing “a thousand villages’ destinations” is possible due to the unique potential “resources”, such as local languages, literature opuses, traditional songs and dances, high value of handicrafts, certain unique and nature production modes, the available of beautiful unique cultures, challenging with its historical background, sacred places and identified with spirituality. These potencies can support the establishing and developing “a thousand villages’ destinations”. For the sake of practice on finding out and evaluating villages’ potencies which can be established to be villages’ destinations. The establishment and development made suite to stakeholders. Therefore, useful common accountant knowledge is going to be introduced in hope that it could be used to make standard report, control and make decision, and develop business. Despite promoting through global internet, the establishing and developing can also be done by having competition on destinations’ packet. It is made and suited with other destinations so that it could create more innovating and interesting products of destinations’ packet.
Law Number 6 of 2014 and its implementation regulation have mandated a more independent village government in managing its governanceand the various village’s natural resources, including assets and financial management. The counseling on managing and accountability village funds in East Sukamulia village, Sukamulia sub-district, East Lombok district, aims to 1). Increase the village officials' knowledge and understanding of the village funds or financial management, including planning and implementation stages; 2). Improve the village officials' technical accounting skills, especially the village fund or financial management unit, including the village financial reporting and administration. in conclusion, the community service program is very beneficial because it is following the village’s needs, such as managing the village funds, especially those sourced from central funds or APBN. Also, its material fits the village’s demand perfectly within the governance, accountability, and the village funds reporting, especially those sourced from the APBN. Technically, it is very communicative and interactive because it can involve participants actively in presenting the material
Pengembangan Ekonomi yang berbasis syariah/ islam di Indonesia tak terkecuali di NTB didasarkan atas kenyataan bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Dengan penduduk yang mayoritas muslim, maka harapan untuk pengelolaan ekonomi yang sejalan dengan prinsip syariah berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits, menjadi suatu keniscayaan. Sejalan dengan kondisi dan harapan di atas, maka konsep dan aktivitas ekonomi yang berlandaskan syari’at Islam perlu di desiminasikan dan disosialisasikan kepada semua lapisan masyarakat termasuk para siswa SMA agar memiliki refrensi dan preverensi serta pemahaman sebelum mereka terjun ke dunia bisnis atau melanjukan kuliah nanti. Sosialisasi ekonomi syariah pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 1) Masbagik ini bertujuan untuk 1.) memberikan pengetahuan dan pemahaman (transfer of knowledge) kepada para siswa SMA tentang konsep atau sistem ekonomi yang berbasis syariah/ islam 2). Memberikan pengetahuan dan pemahaman (transfer of knowledge) kepada siswa mengenai keunggulan sistem ekonomi syari’ah/ islam dibandingkan dengan ekonomi konvensional. Metode yang digunakan adalah metode ceramah dilengkapi dengan tanya jawab atau diskusi. Dari sosialisasi yang dilakukan setidaknya ada dua kesimpulan yaitu 1). Para siswa SMA Negeri 1 Masbagik masih sangat awam dengan ekonomi syari’ah atau ekonomi yang berbasis syari’ah bahkan mendengarkannya saja baru pertama kali yaitu pada saat sosialisasi dilaksanakan. Hal ini mejadi justifikasi kuat betapa kegiatan sosialisasi ini menjadi penting, dan bahkan dilanjutkan untuk khalayak yang lebih luas. 2). Secara tekhnis operasional, kegiatan sosialisasi cukup berhasil dan berjalan lancar tampa hambatan yang berarti. Demikian pula dalam penyampaian materi nyaris tampa hambatan dan berlangsung komonikatif dan interaktif. Hal ini dimungkinkan karena tim pengabdian FEB UNRAM telah berkoordinasi dengan pihak sekolah seminggu sebelum acara dilaksanakan.
Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan pengetahuan tentang tata cara mendapatkan NPWP, fungsi NPWP, fungsi pajak dan tata cara menghitung menyetor dan melaporkan pajak terutang dan manajemen pengeloaan usaha. Tempat penyelenggaraan kegiatan ini adalah di Aula Keluruhan Gomong, Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 September 2022 di ikuti Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan / UMKM dan Ketua RT dengan jumlah peserta 25 Orang. Metode kegiatan pelatihann berupa ceramah dan focus group discussion ( FGD ) yang berkaitan dengan perpajakan dan manajemen pengelolaan usaha. Hasil pelatihan dan diskusi dengan menggunakan metode FGD menunujukkan bahwa peserta pada umumnya sudah mengetahui tata cara menghitung, menyetor dan melaporkan pajak terutang, sudah mengetahui cara mendapatkan NPWP serta sudah mengetahui pentingnya manajemen pengelolaan usaha baik yang sangat menentukan perkembangan dan keberlanjutan usaha. Disarankan agar para pengusaha baik Orang Pribadi maupun dalam bentuk Badan agar tetap memperhatikan dan menanyakan pada KPP dan Tim pengabdian dosen FEB Unram apabila ada perubahan-perubahan peraturan perpajakan dalam ketentuan dan tata cara perpajakan.
Tujuan penyuluhan ini adalah bertujuan untuk memberikan pengetahuan praktis kepada para petani tentang bagaimana cara memanfaatkan limbah Jerami padi dijadikan kompos, pupuk kendang dan penggunaan Mikroba untuk meningkatkan kesuburan lahan ke arah peningkatan produksi dan pendapatan petani. Bentuk kegiatan pengabdian ini adalah penyuluhan sekaligus praktik tentang bagaimana cara memanfaatkan limbah jerami padi dijadikan kompos, pupuk kandang dan penggunaan mikroba untuk meningkatkan produksi pertaniannya dan sekaligus untuk meningkatkan pendapatan. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah : a. Pada dasarnya para petani sudah terbiasa menggunakan pupuk kandang dan jerami padi dalam kegiatan menanam sayur, namun penggunaan mikroba dan MOL (mikro organisme local) sebagai pengganti pupuk kimia dan pestisida belum pernah dikakukan : b. Sebagian besar dari para peserta pelatihan ingin dibimbing dalam kegiataan bertani yang menggunakan mikroba dan MOL untuk meningkatkan kualitas hasil produksi dan pendapatan mereka
Law Number 6 of 2014 and its implementation regulation have mandated a more independent village government in managing its governanceand the various village’s natural resources, including assets and financial management. The counseling on managing and accountability village funds in Labulia village, Jonggat district, Central Lombok Regency, aims to 1). Increase the village officials' knowledge and understanding of the village funds or financial management, including planning and implementation stages; 2). Improve the village officials' technical accounting skills, especially the village fund or financial management unit, including the village financial reporting and administration.In conclusion, the community service program is very beneficial because it is following the village’s needs, such as managing the village funds, especially those sourced from central funds or APBN. Also, its material fits the village’s demand perfectly within the governance, accountability, and the village funds reporting, especially those sourced from the APBN.Technically, it is very communicative and interactive because it can involve participants actively in presenting the material.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.