In this work, a novel way is proposed to produce an eco‐friendly and formaldehyde‐free particleboard (PB) panel from agro‐industrial residues bonded with natural rubber latex (NRL)‐based adhesive. Polyvinyl alcohol (PVOH) was added as an adhesion promoter and polymeric 4,4‐methylene diphenyl diisocyanate (pMDI) was used as cross‐linker. Different formulations of agro‐industrial residues (cassava stem, sengon wood waste, and rice husk) and different contents of NRL‐adhesive (10%, 15%, and 20%) were applied to prepare the PB panel. Several techniques were performed to characterize the properties of NRL‐based adhesive and to evaluate the performance of PB panels from agro‐industrial residues bonded with NRL‐based adhesive. The blending of NRL and PVOH resulted in weak hydrogen bonds in the polymer blends. Incorporation of pMDI provided NCO groups as the reactive site for cross‐linking with NRL‐PVOH via urethane linkages. The results showed that no remarkable differences in the physical properties of the PB panel, such as density, moisture content, water absorption, and thickness swelling, with different agro‐industrial residues formulations and NRL‐adhesive content. By contrast, greater NRL‐adhesive content affected the mechanical properties of the PB panel. The best mechanical properties of the PB panel were obtained using a formulation of 40% of cassava stem, 30% of sengon wood waste, 30% of rice husk, and bonded with 20% of NRL‐adhesive content, which resulted in 4.02 MPa of modulus of rupture (MOR), 441.00 MPa of modulus of elasticity (MOE), and 0.19 MPa of internal bonding (IB) strength. A combination of agro‐industrial residues particles and NRL‐based adhesive presented a high potential for application as an eco‐friendly, formaldehyde‐free, and non‐structural PB such as interior applications.
Land is the main factor in developing agriculture. The increase of population’s number and economy activity, give impact to land’s needs. This should trigger land conversion happen. Land conversion would be a problem if that happens on productive agricultural land. According to BPS Pesawaran, that every years the harvested area of rice crops decreased in Pesawaran regency. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) is the government’s effort in protecting and overcome land conversion of food agricultural land.The purpose of this research was to analyze the potential of Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) and Lahan Cadangan Pangan Berkelanjutan (LCP2B) in Pesawaran regency. The decree of LP2B and LCP2B refers to Constitution number 41 in 2009 about Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (UU PLPPB).The potency of LP2B in Pesawaran regency is as large as the total potency’s wide of Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) in Pesawaran regency that is 10.236,49 Ha, which is consisted as potency of Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B) of 1.294,06 Ha. Keywords : Land conversion, LP2B, LCP2B, and Pesawaran Regency.
Penerapan alat dan mesin pertanian (alsintan) merupakan salah satu upaya mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia. Alsintan dinilai mampu meningkatkan produksi pertanian dengan mempercepat pekerjaan petani hingga mengurangi kehilangan hasil panen saat proses panen maupun pasca panen. Dalam penerapan alsintan dibutuhkan adanya proses analisis untuk mengetahui potensi wilayah dan potensi jumlah yang dapat diterapkan dan penambahan. Penelitian ini dilakukan dengan objek penelitian kabupaten Lampung Tengah dan 3 (tiga) alsintan yaitu Traktor Roda Dua, Rice Transplanter, dan Combine Harvester, dengan tujuan mengetahui potensi wilayah penerapan dan potensi jumlah yang dapat diterapkan dan ditambahkan dengan menggunakan software ARCGIS 10.3. Metode yang digunakan adalah Overlay/tumpang susun dan skoring dengan data spasial berupa peta kemiringan lereng, peta jenis tanah, dan peta curah hujan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas lahan sawah di Lampung Tengah masuk dalam kategori Potensi Wilayah II (Dua) yaitu 92,76% sedangkan sisanya adalah Potensi Wilayah I (satu) ada 7,24%, dan Potensi Wilayah III (tiga) tidak ada atau 0%. Untuk potensi jumlah penerapan terbanyak adalah Rice Transplanter yaitu 22.321 unit dengan potensi penambahan 22.171 unit. Traktor Roda Dua memiliki potensi penerapan sebanyak 10.147 unit dengan potensi penambahan 4.369 unit. Combine Harvester memiliki potensi penerapan sebanyak 3.190 unit dengan potensi penambahan 3.155 unit.
Jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain gandum dan padi. Namun permasalahan yang dihadapi petani yaitu kadar air awal jagung yang tinggi dan cuaca yang tidak mendukung menjadi kendala yang dihadapi dalam proses pengeringan. Salah satu alternatif alat yang dapat digunakan untuk proses pengeringan jagung yaitu alat pengering tipe silinder vertikal. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik pengeringan jagung dan megetahui efisiensi total alat pengering silinder vertikal selama proses pengeringan. Tahapan penelitian meliputi modifikasi alat dengan penambahan besi plat berbentuk segitiga pada bagian bawah ruang pengering untuk mengurangi titik kritis serta tahap pengujian yang dilakukan 3 kali berdasarkan kadar air 29% bb, 27,5% bb basis basah dan 26% bb. Hasil penelitian menunjukan waktu yang digunakan untuk mengeringkan jagung hingga mencapai kadar air 12-14 % pada setiap uji berbeda-beda. Uji kinerja 1 membutuhkan waktu 8 jam, uji kinerja 2 membutuhkan waktu 7 jam dan uji kinerja 3 membutuhkan waktu 6 jam. Tetapi laju pengeringan untuk setiap uji kinerja hampir memiliki nilai yang sama sekitar 5 kg H2O/Jam. Sehingga efisiensi total pengeringan pada uji kinerja 1 sebesar 23,56%, uji kinerja 2 sebesar 26,90% dan uji kinerja 3 sebesar 23,57%. Kata kunci : pengering silinder vertikal; jagung; suhu; kadar air
Cassava stem waste in Lampung Province has not been utilized to its maximum potential, so there is a need for an alternative treatment to process the cassava stem waste into a useful material. One way to do this is by turning the stem waste into an organic pot. There are several aims in this study, which are to design the composition of the raw materials and adhesives needed to develop organic pot for media to grow land variant of kangkung (Ipomea reptans Poir), second, to determine the physical properties of organic pots made from cassava stem waste raw material, coconut fiber, and tapioca adhesive. The raw materials used are cassava stem powder, coconut fiber, and tapioca adhesive with three levels of treatment, namely P1(60% cassava steam, 10% coconut coir, 30% adhesive), P2 (50% cassava steam, 10% coconut coir, 40% adhesive), and P3 (50% cassava steam, 20% coconut coir, 30% adhesive). Research results from 15 Organic pots with 3 levels of treatment P1, P2, P3, based on physical characteristics and planting test of the three organic pot treatments, can be penetrated by roots and fully decomposed after 23 days and show good growth.
Indonesia merupakan negara yang dikenal sebagai produsen minyak sawit dunia. Salah satu produk samping tanaman perkebunan sawit yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah limbah pelepah kelapa sawit. Kendala utama dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit adalah sifat fisiknya yang keras sehingga tidak bisa langsung dimanfaatkan untuk pakan ternak, Sehingga diperlukan teknologi pengolahan pelepah kelapa sawit agar bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, salah satunya dengan teknologi cacahan (chopping). Jurusan Teknik Pertanian Universitas Lampung telah memodifikasi dan membuat alat Mesin pencacah (Chopper) Tipe TEP-1 yang digunakan untuk mencacah pelepah kelapa sawit sebagai bahan baku pakan ternak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kecepatan putar mesin pencacah (chopper) tipe TEP-1 terhadap kapasitas kerja, susut bobot, dan keberagaman cacahan pelepah kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2017, di Desa Batuliman Indah, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Penelitian ini dilakukan dalam 6 tahap (1) persiapan alat dan bahan. (2) pencacahan pelepah kelapa sawit. (3) pengukuran hasil cacahan. (4) penghalusan yang dilakukan 1 kali pada setiap perlakuan (5) penimbangan. (6) analisis data. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah waktu kerja pencacahan (t), kapasitas kerja (ka), susut bobot (sb), dan keberagaman cacahan (kc). Penelitian ini, pelepah kelapa sawit diambil dari kebun kelapa sawit milik warga. Berdasarkan penelitian dan pengamatan, diambil kesimpulan Kecepatan putar (RPM) berpengaruh terhadap kapasitas kerja, susut bobot, keberagaman cacahan, dan konsumsi bahan bakar, Kecepatan putar pencacah terbaik berkisaran antara 1200 – 1600 Rpm. Kata Kunci : Pelepah kelapa sawit; mesin pencacah Tipe TEP-1; Kecepatan putaran.
Shallot is one of important horticultural crops in Indonesia; shallot consumption per capita is estimated to be 4.6 kg per year. The objective of this study was to evaluate the effect of combining biofertilizer and organic fertilizer on the production of shallot in Sukabanjar village, Pesawaran, Lampung, Indonesia. The study was set up using a randomized completely block design with two factors, biofertilizers and various organic fertilizers, i.e. cow manure, chicken manure, rice straw compost, oyster mushroom baglog. Our study demonstrated that combining biofertilizer and organic fertilizer significantly increased the number, diameter, and fresh and dry weight of tubers of “Bima Brebes” shallot. Shallots treated with biofertilizer combined with oyster mushroom baglog produced the highest tuber yield of 1788 g compared to 282 g in the control.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.