PurposeThis study aims to investigate city branding as a post-pandemic COVID-19 outcome factor on brand satisfaction, brand experience, perceived risk and revisit intention. In addition, this research contributes to the discussion of post-COVID-19 city branding that needs to be considered in the development of future tourism marketing.Design/methodology/approachA quantitative approach was used with PLS-SEM statistical analysis and a 263-tourist sample. The study was conducted on tourists from Malang Regency in Indonesia by distributing questionnaires modified from previous studies in a similar context.FindingsThe results of this study found that there were significant influences of city brand personality on brand experience, brand satisfaction, brand experience on perceived risk, brand satisfaction on revisit intention and perceived risk on revisit intention. This study also presents the mediating role.Research limitations/implicationsThe study was only conducted on a small regency in Indonesia, and therefore the results cannot be generalized for other cities over the world.Practical implicationsThe proposed study model suggests that stakeholders must seek to socialize services to potential tourists, so that tourists can understand the description of tourism activities that can be enjoyed during the COVID-19 pandemic and the way they travel in the future.Social implicationsUnderstanding the determinant factors of city branding post-COVID-19 was valuable for developing marketing strategies to cope with intense competition among the city.Originality/valueThis study emphasizes the determinants of COVID-19 perceived risk and revisit intentions as explained in the tourism marketing literature by considering the role of brand satisfaction, brand experience and city brand personality which significantly contribute to build the city competitiveness. Therefore, various creative strategies should be implemented to promote the city as well as escalate tourist visits without ignoring the pandemic’s risks.
High-performance academic information systems and high availability services are requirement in every university. One of many reasons is for anticipation damage and fail server disrupting server network performance. Failover computer cluster method is applied to two servers: primary server as main server and secondary server as backup server. Four stages will be carried out: First: Installation and support software configuration. Second: installation and failover cluster configuration. Third: installation and Distributed Replicated Block Devices (DRBD) configuration. Forth: server testing with siege and nettool. This research conducted by doing server test before and after high availability. As if the main server has a system failure, it will automatically backup the main server to backup server to minimize user accessed data failures. System uses Ubuntu 16.04 LTS operating system. Based on the test data, it is acquired two data: packet data and data response time (ms). Data packets acquired from this research are: 233.3 average data sent; 228.3 average data received; 2.3 average data lost; while 59.7 average response time (ms) is showed; 2.7 minimum average; 633.8 maximum average. Data sent is 120B per data.
Kemudahan pelayanan pembayaran dan pelaporan pajak oleh wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya akan mampu membantu pemerintah dalam memenuhi target pendapatan negara dari sektor pajak. BP2D Kota Malang adalah salah satu organisasi pemerintah yang berupaya menyelenggarakan kemudahan perpajakan bagi wajib pajak di kota Malang. Kemudahan tersebut diwujudkan dengan menyelenggarakan sistem informasi berbasis mobile SAMPADE yang khusus untuk pajak daerah. Sistem baru ini dihadapkan dengan kendala yang muncul dalam penerapannya, paper ini berupaya mengindetifikasi kendala atas penerapan sistem informasi yang baru saja di implementasikan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Analisis penelitian didasarkan pada kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini belum sukses diimplementasikan karena kegagalan dalam mewujudkan kualitas sistem dan kualitas informasinya. Simpulan dari paper ini yaitu pentingnya proyek pembuatan dan standarisasi implementasi sistem informasi adalah mutlak diperlukan untuk menjamin sistem yang handal dan adanya keberlanjutan sistem di masa depan sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Pulau Gili Labak atau yang lebih dikenal dengan Wisata Gili Labak merupakan salah satu jenis wisata bahari yang terletak di sebuah pulau kecil Madura. Pulau Gili Labak saat ini sudah mulai dikembangkan di Kabupaten Sumenep karena memiliki potensi keindahan alam berupa pertumbuhan terumbu karang yang cukup baik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif bertujuan untuk melakukan identifikasi potensi wisata pulau Gili Labak dan identifikasi permasalahan pengembangan destinasi wisata di sana. Sumber data diperoleh dari informan, observasi, dokumen, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pulau Gili Labak di Kabupaten Sumenep pada dasarnya adalah satu-satunya objek wisata bahari yang ada di Kabupaten Sumenep yang memiliki potensi yang cukup potensial untuk dikembangkan. Jika potensi wisata yang ada di Pulau Gili Labak mampu dimanfaatkan dan dikelola secara maksimal oleh seluruh stakeholders yang terkait didalamnya, maka Pulau Gili Labak akan menjadi sebuah objek wisata yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat di daerahnya. Namun pada kenyataannya, Pulau Gili Labak masih dapat dikatakan belum mampu dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal oleh para stakeholders pariwisata khususnya dari masyarakat lokal karena memiliki berbagai macam permasalahan, antara lain: Masyarakat kurang berperan aktif dalam kegiatan pengembangan destniasi wisata, Masyarakat lebih menyukai pekerjaan sebagai nelayan dibandingkan dengan kegiatan pariwisata, dan Masyarakat lokal masih awam dengan kegiatan pariwisata.
The batik business is engaged by Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs). In marketing products, there are still MSMEs that use word of mouth (WOMM) in marketing techniques and use WhatsApp communication. Media such as SMEs in the field of batik weaving fashion Muhibbuddiana. This service activity is intended to assist in the use of Instagram in marketing and selling products online, from creating Instagram accounts and product documentation to posting content, as well as analyzing Instagram insights to find out the most popular posts, follower and non-follower interactions, and increase in the number of followers. The activity results show the effect of the ease of using social media on promotion and sales, the impact of using social media to increase sales turnover, and the importance of understanding Instagram insight for customer segmentation.
Pemanfaatan aplikasi editing video untuk produk usaha yang digunakan sebagai komunikasi bisnis dalam penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram, maupuan marketplace telah banyak digunakan oleh masyarakat. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini berupaya untuk memberikan pengetahuan lebih dalam mengenai pemanfaatan aplikasi pembuatan video sederhana yang memiliki arti lebih banyak secara positif bagi seluruh elemen masyarakat. Sasaran peserta pada kegiatan ini adalah usaha kecil kerajinan yang tergabung dalam kelompok pengusaha kecil di Kota Malang. Identifikasi masalah adalah pengusaha kecil mengalami kesulitan bersaing dalam pemasaran secara visual dengan pengusaha menengah maupun besar yang memiliki modal lebih banyak. Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari identifikasi permasalahan, sosialisasi pemasaran digital berbasis visual, serta pelatihan dan pendampingan pembuatan video produk sederhana, pelaksanaan kegiatan efektif dimulai pada bulan Agustus hingga November 2021. Hasil dari kegiatan ini adalah diterimanya transfer pengetahuan dari akademisi kepada masyarakat terutama usaha kecil. Pelaksana kegiatan adalah dosen didampingi mahasiswa dan praktisi di bidang komunikasi visual.
Kehamilan, persalinan, nifas maupun bayi baru lahir merupakan suatu proses fisiologis dimana terjadinya angka kematian ibu dan bayi sebagai indikator keberhasilan pelayanan kesehatan. Sehingga dilakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan pendekatan menejemen kebidanan secara komprehensif untuk menghasilkan pelayanan yang berkualitas. Tujuan penelitian untuk memberikan pelayanan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dengan pendekatan manajemen asuhan kebidanan melalui 7 langkah varney dan pendokumentasian melalui SOAP. Metode penelitian menggunakan data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data dari wawancara, observasi, pemeriksaan dan studi dokumentasi, analisis data sesuai dengan manajemen kebidanan. Hasil laporan penelitian dan bahasan diperoleh diagnosa G4P3A0 usia kehamilan 37+6 minggu fisiologis dengan persalinan fisiologis yang diikuti nifas patologis perdarahan karena retensio sisa plasenta, bayi baru lahir fisiologis dan alat kontrasepsi yang dipilih ibu yaitu kb suntik 3 bulan. Antara teori dengan kasus ditemukan perbedaan dalam pemberian asuhan kebidanan bayi baru lahir pada perawatan tali pusat yang masih menggunakan antiseptic.
<p>Serangan pada jaringan saat ini sangat sering terjadi, dengan semakin banyaknya cara untuk melakukan pengaksesan terhadap data dan semakin berkembangnya teknologi yang digunakan tentunya akan menyebabkan meningkatnya ancaman keamanan suatu jaringan. Evaluasi manajemen keamanan informasi menggunakan indeks keamanan informasi (KAMI) yang dilakukan pada jaringan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta didapatkan hasil indeks 407, yang dianggap masih belum optimal. Hal ini yang mendasari perlunya implementasi Open Source SIEM (OSSIM) ke dalam indeks KAMI. Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimalkan proses keamanan informasi agar dapat bekerja sesuai dengan standar indeks KAMI. Metode penelitian yang digunakan meliputi studi literatur, melakukan Pre-Assesment Indeks KAMI, mengimplementasi infrastruktur OSSIM, monitoring indeks keamanan informasi menggunakan teknologi OSSIM, dan melakukan Post-Assesment Indeks KAMI, tahapan akhir ini menganalisis hasil monitoring untuk dibuat perbandingan bagaimana kondisi jaringan sebelum dan sesudah diimplementasikan OSSIM pada jaringan. Skor nilai perbandingan dari hasil penelitian terkait Indeks KAMI menunjukkan peningkatan skor penilaian sebesar 25, setelah diterapkan penggunaan OSSIM dari sebelumnya tanpa penerapan OSSIM sebesar nilai 407 menjadi 432. Peningkatan indeks KAMI membantu menaikan nilai pada aspek tata kelola, pengelolaan asset dan teknologi, namun tingkat kelayakan keamanan informasi masih di level I+ sampai dengan II+ sehingga keamanan informasi pada jaringan tidak layak dan butuh perbaikan.</p><p> </p><p><em><strong>Abstract</strong></em></p><p><em>Attacks on networks today are very common, with more and more ways to access data and the development of technology used, they will certainly cause an increase in network security threats. Evaluation of information security management using the information security index (KAMI) conducted on the network at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta obtained an index result of 407, which is considered still not optimal. This underlies the need to implement Open Source SIEM (OSSIM) into the KAMI index. This research was conducted to optimize the information security process so that it can work according to the KAMI index standards. The research methods used include literature study, conducting KAMI Index Pre-Assessment, implementing OSSIM infrastructure, monitoring information security index using OSSIM technology and conducting KAMI Index Post-Assessment, this final stage analyzes the results of monitoring to make comparisons of network conditions before and after implementation of OSSIM on the network. Comparative scores from the results of research related to the KAMI Index show an increase in the score of 25, after applying OSSIM from before without applying OSSIM, the value of 407 becomes 432. The increase in the KAMI index helps raise the value of governance aspects, asset management and technology, but the level of information security eligibility is still at the level of I+ to II+ so the information security on the network is not feasible and needs improvement.</em></p><p><em> </em></p><p><em><strong><br /></strong></em></p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.