Summary The data on the predictors and prognosis of acute liver injury (ALI) among patients in coronavirus disease 2019 (COVID‐19) patients are limited. The aim of this study was to determine the prevalence, predictors and outcomes of ALI among patients with COVID‐19. A systematic review was conducted up to 10 June 2021. The relevant papers were searched from PubMed, Embase, Cochrane and Web of Science, and the data were analysed using a Z test. A total of 1331 papers were identified and 16 papers consisting of 1254 COVID‐19 with ALI and 4999 COVID‐19 without ALI were analysed. The cumulative prevalence of ALI among patients with COVID‐19 was 22.8%. Male and having low lymphocyte levels were more likely to be associated with ALI compared with female and having higher lymphocyte level, odds ratio (OR): 2.70; 95% confidence interval (CI): 2.03, 3.60 and mean difference (MD) −125; 95% CI: −207, −43, respectively. COVID‐19 patients with ALI had higher risk of developing severe COVID‐19 compared with those without ALI (OR: 3.61; 95% CI: 2.60, 5.02). Our findings may serve as the additional evaluation for the management of ALI in COVID‐19 patients.
Pajak merupakan sumber penerimaaan terbesar dalam APBN, pajak sendiri digunakan oleh pemerintah untuk pembiayaan pembangunan nasional. Jumlah wajib pajak dari tahun ke tahun semakin meningkat. Namun, bertambahnya jumlah tersebut tidak diimbangi dengan kepatuhan wajib pajak dalam setiap tahunnya. Masalah kepatuhan tersebut menjadi kendala dalam memaksimalkan penerimaan pajak. Penelitian ini mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Purworejo. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Purworejo dan pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Jumlah sampel ditentukan yaitu 100 wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Purworejo. Metode pengumpulan data primer adalah menggunakan metode angket (kuesioner). Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian yang diperoleh dinyatakan dengan F hitung 59,622, dengan nilai signifikan 0,000, penerapan sistem e-fiiling tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, pemahaman perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, kesadaran wajib pajak berpengaruh sebesar 0,339 terhadap kepatuhan wajib pajak dan sanksi perpajakan berpengaruh sebesar 0,265 terhadap kepatuhan wajib pajak. Kata Kunci: kepatuhan, sistem e-filing, pemahaman, kesadaran dan sanksi perpajakan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tentang pengaruh kecukupan modal, risiko kredit, efisiensi operasional, dan likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Popolasi dalam penelitian ini adalah bank umum go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2017, terdapat 43 perusahaan perbankan. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling dengan kriteria tertentu. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dengan metode dokumentasi dengan mengakses situs www.idx.co.id, dan www.sahamok.com. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda, uji F dan uji t. Hasil penelitian nenunjukkan bahwa kecukupan modal (CAR), risiko kredit (NPL), efisiensi operasional (BOPO), dan likuiditas (LDR) memberikan kontribusi sebesar 52% terhadap profitabilitas perbankan (ROA). Secara parsial kecukupan modal (CAR), dan efisiensi operasional (BOPO) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Sedangkan risiko kredit (NPL) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA), likuiditas (LDR) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Secara simultan kecukupan modal (CAR), risiko kredit (NPL), efisiensi operasional (BOPO), dan likuiditas (LDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
BACKGROUND: Transforming growth factor (TGF)-β1 has a pivotal role in liver fibrogenesis. Curcumin effectively prevent the progression of liver fibrosis through inhibition of TGF-β1/Sma and drosophila MAD (Smad) signaling pathway. However, the role of curcumin in the regression of liver fibrosis is still unknown. This study investigated the role of curcumin and TGF-β1 in liver fibrosis regression.METHODS: An experimental Wistar rat model included 6 treatment groups as well as positive and negative control groups. The treatment and positive control groups were injected with carbon tetrachlorid (CCl4) for 9 weeks to induce liver fibrosis. After cessation of injection, 3 of the treatment groups were given curcumin and 3 were given carboxymethylcellulose (CMC) for 2, 5 and 9 weeks, while the positive control was untreated. The negative control was injected with normal saline. TGF-β1 liver tissue levels were analyzed by ELISA, while the TGF-β1 expression in liver cells was analyzed by immunohistochemical assay. The metavir score was used to assess the degree of liver fibrosis. Values of p<0.05 were regarded as statistically significant.RESULTS: Nine weeks of CCl4 injection induced liver fibrosis (metavir F3); and significantly increased TGF-β1 levels and expression in tissues (p=0.00, p=0.021, respectively). Curcumin administration decreased levels and expression of TGF-β1 in the liver and accelerated regression of liver fibrosis. There was a significant correlation between duration of administration of curcumin with an expression of TGF-β1 in the liver tissue (r=0.87; p<0.00).CONCLUSION: Curcumin accelerates regression of liver fibrosis, likely through decreasing of TGF-β1 expression in the liver.KEYWORDS: curcumin, TGF-β1, liver fibrosis regression, CCl4, animal model
Hepatitis akibat obat anti tuberkulosis (OAT) merupakan ancaman yang serius terhadap pengendalian penyakit tuberkulosis. Namun belum ada data yang representatif mengenai hal tersebut dalam suatu populasi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami gambaran klinis dan mengevaluasi efek dari terapi obat anti tuberkulosis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang pada tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif potong-lintang (cross sectional) yang melibatkan sebanyak 460 pasien tuberkulosis (TB) yang menerima directly observed treatment strategy (DOTS). Dari hasil penelitian diperoleh 25 pasien yang mengalami hepatitis akibat OAT dengan nilai insiden sebesar 5,4%. Gejala-gejala yang paling sering timbul adalah rasa mual dan muntah (48%). Terjadi hepatitis ringan (20%), sedang (48%), berat (4%), dan sengat berat (4%). Sebanyak 60% tanpa penyakit penyerta. Efek Hepatitis yang menyebabkan pemberhentian OAT sementara sebesar 56% kasus dan yang tetap meneruskan OAT sebesar 44% kasus, rata-rata durasi terapi hepatitis akibat Obat Anti Tuberkulosis adalah 18 hari. Hepatitis akibat OAT dapat mempengaruhi angka keberhasilan (outcome) terapi. Adanya insiden hepatitis akibat OAT dan besarnya populasi Hepatitis tersebut di Rumah Sakit Saiful Anwar menunjukkan bahwa mendeteksi efek negatif dari terapi OAT sangatlah penting.
Pendahuluan. Inflamasi kronik merupakan mekanisme utama penyebab fibrosis hati. NF-κB berfungsi mengatur inflamasi, penyembuhan luka, serta kematian sel. Kurkumin berperan sebagai antiinflamasi, antifibrotik, dan induksi apoptosis, salah satunya melalui hambatan terhadap NF-κB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kurkumin terhadap perubahan kadar NF-κB dan korelasi antara lama pemberian kurkumin terhadap kadar NF-κB dan derajat fibrosis hati. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo menggunakan 32 ekor tikus wistar yang dibagi dalam 8 kelompok perlakuan, tiap kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Perlakuan terhadap tikus berupa induksi CCl 4 dan pemberian kurkumin. Pengukuran kadar NF-κB dengan metode ELISA. Derajat fibrosis hati menggunakan Metavir scoring system. Analisis data menggunakan uji korelasi, one-way Anova, unpair T-test, Mann-Whitney, Chi-square, Kruskal-Wallis dan analisis jalur model struktural dengan nilai p signifikan yaitu p<0,05. Hasil. Terdapat perbedaan yang signifikan kadar NF-κB dan derajat fibrosis hati antara kelompok kontrol positif dengan kelompok kontrol negatif. Terdapat pengaruh yang signifikan pemberian kurkumin dan lama pemberian kurkumin terhadap perubahan derajat fibrosis hati dan kadar NF-κB jaringan hati. Terdapat korelasi negatif antara lama pemberian kurkumin dengan perubahan kadar NF-κB dan korelasi positif antara perubahan kadar NF-κB dengan derajat fibrosis hati. Simpulan. Pemberian kurkumin dapat menurunkan kadar NF-κB dan derajat fibrosis hati. Lama pemberian kurkumin berkorelasi dengan penurunan kadar NF-κB dan penurunan kadar NF-κB berkorelasi dengan penurunan derajat fibrosis hati.
Tourism is a variety of tourism activities and is supported by various facilities and services provided by the community, business people, the Government, and Local Governments. One of the many cultural events that are events is the Reyog Ponorogo Festival (FRN). This study aims to determine the process of developing FRN as an event tour and to find out the obstacles that occur, using descriptive qualitative methods, with data collection methods with Snowball sampling. The results showed that FRN in Ponorogo was an event tour that was able to bring in foreign and domestic tourists. Event tourism activities have an impact on the economic value of the Ponorogo community, both reyog artists and crafters (handycraft). The inhibiting factor in FRN from a technical perspective is related to the duration of the long enough implementation time (minimum of a week), sound system, participant protest. From a non-technical aspect it is more due to natural factors (rain). While the supporting factor is the awareness of reyog artists who come from outside the area, consider Reyog to be from Ponorogo, so that the implementation is automatically implemented in Ponorogo.
Abstract-In the current electric energy supply crisis, Indonesian Government encourages the citizen to save electric energy. Therefore, we should control the electric power consumption in the offices or houses intelligently. Using one of automation technologies, Programmable Logic Controller (PLC), we can control electricity usage in our surroundings. This research focuses on the development of Automatic Transfer Switch (ATS) system to become Automatic Transfer and Synchonization Switch (ATSS). The system can monitor electric power consumption connected to PLN. If the electric power consumption has reached > 80%, then the generator as electric energy back up supply will support in a synchronized way. If electric power load is < 80% then automatically the generator is non-active. ATSS can become an ATS as well. It is an electric energy back up power supply when supply from PLN is cut. The result shows that a 900 watt electric power PLN, with 1.060 watt maximum load, and 300 watt support generator synchonization, can support a load of 1.450 watt.Intisari-Di tengah keterbatasan suplai energi listrik dan seruan pemerintah untuk menghemat energi listrik, kita dituntut untuk membuat pengendali daya listrik gedung perkantoran atau rumah menjadi lebih "cerdas" dan mampu mengontrol penggunaan daya listrik dengan teknologi otomatisasi menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) dalam lingkungannya sehingga tempat tersebut menjadi aman dan nyaman, Makalah ini mengembangkan suatu sistem Automatic Transfer Switch (ATS) menjadi Automatic Transfer And Synchonization Switch (ATSS), sehingga sistem dapat memantau pemakaian daya listrik PLN yang tersambung. Jika daya listrik yang terpakai sudah mencapai > 80%, maka generator sebagai suplai energi listrik cadangan akan membantu dengan cara sinkronisasi. Bila daya beban berkurang kembali menjadi < 80%, secara otomatis generator dinonaktifkan. Sistem ATSS ini juga dapat berfungsi sebagai ATS yaitu sebagai suplai cadangan bila suplai PLN terputus. Dari hasil pengujian diketahui daya listrik PLN sebesar 900 watt jika dibebani maksimum 1.060 watt, dengan bantuan generator 300 watt cadangan dengan cara disinkron mampu memikul daya beban sampai dengan 1.450 watt. Kata Kunci-Programmable Logic Controller (PLC), ATS, ATSS, Energi, Kualitas DayaI. PENDAHULUAN Di tengah keterbatasan suplai energi listrik dan seruan pemerintah untuk menghemat energi listrik, masih sering terjadi peristiwa yang tidak diinginkan seperti kebakaran yang diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian dalam pengoperasian peralatan listrik yang berlebihan serta penggunaan yang tidak terkontrol, dan pemborosan energi listrik dengan percuma. Hal tersebut menyebabkan tagihan listrik melonjak, kondisi dalam ruangan yang kurang nyaman akibat suhu, serta intensitas cahaya yang kurang sesuai. Juga tidak memperhatikan faktor-faktor kerugian dari terbuangnya daya listrik yang tanpa disadari. Menurut Zhuo Fang, dkk [1], penambahan pengendalian Active Power Filter (APF) pada jaringan listrik dapat memperbaiki faktor daya, dan a...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
334 Leonard St
Brooklyn, NY 11211
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.