Angka kematian ibu di Indonesia karena perdarahan post partum mempunyai peringkat yang tinggi salah satu penyebab perdarahannya adalah atonia uteri. Involusi dapat dipercepat prosesnya bila ibu menyusui bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan inisiasi menyusui dini dengan involusi uterus. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel yang digunakan adalah ibu bersalin spontan di Poskesdes Melati sebanyak 30 pasien dan tehnik sampling menggunakan Aksidental sampling. Dari hasil penelitian didapatkan setelah dilakukan inisiasi menyusui dini ada 17 pasien yang mengalami kondisi involusi uterus keras, kontraksi kuat dan ada 2 pasien yang mengalami kondisi involusi uterus lunak, kontraksi lemah. Sedangkan yang tidak dilakukan inisiasi menyusui dini ada 9 pasien yang mengalami kondisi involusi uterus keras, kontraksi kuat dan 2 pasien mengalami kondisi involusi lunak, kontraksi lemah. Dari hasil uji statistik fisher exact, maka ternyata p hitung lebih besar dari 0,05. Karena p hitung lebih besar dari α (0,06 > 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara inisiasi menyusui dini dengan involusi uterus.Diharapkan ibu selalu memberikan ASI pada bayinya agar proses involusi uterus berjalan dengan baik dan kebutuhan gizi bayi bisa terpenuhi.
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah secara kronik. Pembiayaan kesehatan di Indonesia semakin meningkat, maka perlu analisis efektivitas biaya untuk memutuskan pemilihan obat yang efektif secara manfaat dan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antihipertensi yang paling cost-effective di RSUD Kota Madiun. Penelitian dilakukan secara retrospektif terhadap rekam medik pasien. Aspek pengambilan data meliputi data terapi dan biaya pengobatan. Data yang diperoleh diolah dengan analisis descriptive. Efektivitas pengobatan diukur berdasarkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang mencapai target, sedangkan efektivitas biaya dilihat berdasarkan nilai ACER dan ICER.Hasil penelitian menunjukkan persentase efektivitas terapi obat A (ACEI dan CCB) sebesar 98% sedangkan obat B (ARB dan CCB) sebesar 90%. Rata-rata total biaya antihipertensi obat A (ACEI dan CCB) sebesar Rp.3.738.972,22 dan obat B (ARB dan CCB) sebesar Rp.4.170.392,72. Kelompok obat A (ACEI dan CCB) lebih cost-effective dengan nilai ACER sebesar Rp.38.152,77 dibandingkan obat B (ARB dan CCB) sebesar Rp.46.337,68 pada pasien hipertensi rawat inap di RSUD Kota Madiun. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kelompok terapi A (ACEI dan CCB) memiliki efktivitas terapi yang tinggi dengan biaya lebih rendah. Harapannya rumah sakit dapat mempertahankan anggaran obat untuk penyakit hipertensi secara efektif dan efisien. Kata Kunci : Hipertensi, Efektivitas Biaya, Antihipertensi Kombinasi
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu dan anak. AKI dan AKB yang masih tinggi di Indonesia masih menjadi perhatian utama dalam pembangunan bangsa karena AKI merupakan indikator kesejahteraan sebuah bangsa dalam penurunan AKI dan AKB, peran bidan sangat penting karena bidan sebagai pemberi pelayanan kepada ibu dan anak yang tersebar dari tingkat pedesaan sampai perkotaan. Upaya pencegahan untuk mengurangi angka kesakitan dan angka kematian bayi salah satunya dengan pemberian ASI eksklusif. Organisasi kesehatan dunia WHO dan UNICEF telah merekomendasikan beberapa hal untuk peningkatan cakupan ASI eksklusif, yaitu memberikan kesempatan untuk inisiasi menyusu dini pada satu jam setelah kelahiran, menyusui secara eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan, memberikan makanan pendamping ASI yang bergizi sejak bayi berusia 6 bulan, dan melanjutkan menyusui sampai anak berusia 2 tahun atau lebih. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan pendidikan kesehatan, demontrasi dan praktek secara langsung. Dari hasil pendidikan kesehatan yang dilakukan terjadi perubahan pengetahuan dari 54% menjadi 85%, dan Setelah dilakukan demonstrasi tentang cara menyusui yang benar dan cara perawatan payudara, ibu dapat melakukan sendiri praktek menyusui yang benar dan cara perawatan payudara secara mandiri. Pemberian informasi dan edukasi ASI eksklusif kepada ibu dan atau keluarga sejak kehamilan, sebagai persiapan langkah dalam pemberian ASI eksklusif. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui program kelas ibu hamil.
Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit diabetes yang disebabkan karena sel-sel tubuh tidak merespon insulin yang dilepaskan pankreas. Prevalensi DM di Indonesia tahun 2018 sebanyak 8,5 % dan tahun 2015 sebanyak 17,9 juta orang yang berisiko. Prevalensi DM Kabupaten Ngawi tahun 2018 sebesar 6,9 % dimana penderita DM tipe 2 mengalami kenaikan selama tiga tahun berturut-turut, terbukti tahun 2016 sebanyak 38.159, tahun 2017 sebanyak 43.279, dan tahun 2018 sebanyak 57.085 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian DM tipe 2 di posbindu PTM Puskesmas Kendal Kabupaten Ngawi. Jenis penelitian ini menggunakan desain studi kasus kontrol. Populasi studi adalah seluruh peserta posbindu tahun 2019. Jumlah sampel sebanyak 74 responden dengan 37 responden kelompok kasus dan 37 responden kelompok kontrol. Metode yang digunakan adalah Simple Random Sampling dengan analisis Uji Chi square. Variabel yang terbukti berhubungan dengan kejadian DM tipe 2 di posbindu PTM Puskesmas Kendal Kabupaten Ngawi adalah obesitas IMT p=0,014 (OR=3,826; 95%CI=1,388-10,548), obesitas sentral p=0,020 (OR=3,423; 95%CI=1,315-8,909). Dari hasil penelitian, Penderita DM tipe 2 diharapkan melakukan perilaku kesehatan seperti menerapkan gaya hidup sehat seperti mengontrol kadar gula darah, aktivitas fisik yang cukup, dan menjaga pola makan.
Upaya Berhenti Merokok Clinic is one of program from public health center which given from government. This clinic contains the smoke-free area and to help smokers who want to quit smoking. The objectives of this analyzing factor that influence the smoker visits in Upaya Berhenti Merokok clinics.In this research, the researcher uses descriptive quantitative research as approach. The method of research is analytical survey while the type of research is cross sectional. Total population of 187 people and using a sample of 126 people.The result of chi-square test shows that was a significant correlation between independet variable was knowledge (p-value = 0,003), intention (p-value = 0,001), attitude (p-value = 0,002), self-motivation (p-value = 0,010), and family support (p-value = 0,014) on smoker visits. And the results of the regressi logistic test most influential variables which are knowledge (p-value = 0.061), attitude (p-value of 0.060), self-motivation (p-value = 0,0153).The most influential variable was attitude with a result of 3,713 meaning that the attitude variable which are the most influential on smokers visit. From this study, the researcher concluded that the great effect on active smoker who visited on Upaya Berhenti Merokok clinics at Tawangrejo primary health center was attitude.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.