2020
DOI: 10.29080/jhsp.v4i2.388
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Di Posbindu PTM Puskesmas Kendal Kabupaten Ngawi

Abstract: Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit diabetes yang disebabkan karena sel-sel tubuh tidak merespon insulin yang dilepaskan pankreas. Prevalensi DM di Indonesia tahun 2018 sebanyak 8,5 % dan tahun 2015 sebanyak 17,9 juta orang yang berisiko. Prevalensi DM Kabupaten Ngawi tahun 2018 sebesar 6,9 % dimana penderita DM tipe 2 mengalami kenaikan selama tiga tahun berturut-turut, terbukti tahun 2016 sebanyak 38.159, tahun 2017 sebanyak 43.279, dan tahun 2018 sebanyak 57.085 kasus. Tujuan penelitian ini adalah un… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(10 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa pola makan berhubungan signifikan dengan kejadian DM tipe 2 (Murtiningsih et al, 2021;Sutriyawan, 2021;Suwinawati et al, 2020). Pola makan atau yang disebut juga cara mengatur makanan dalam segi jumlah dan jenis makanan, yang tujuannya mempertahankan kesehatan, status nutrisi, dan mecegah atau membantuh kesembuhan suatu penyakit.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa pola makan berhubungan signifikan dengan kejadian DM tipe 2 (Murtiningsih et al, 2021;Sutriyawan, 2021;Suwinawati et al, 2020). Pola makan atau yang disebut juga cara mengatur makanan dalam segi jumlah dan jenis makanan, yang tujuannya mempertahankan kesehatan, status nutrisi, dan mecegah atau membantuh kesembuhan suatu penyakit.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Peningkatan cadangan lemak tubuh terutama di area abdomen, disebabkan oleh penurunan hormon estrogen pada perempuan (Prasetyani & Sodikin, 2016). Seseorang yang mengalami berat badan berlebihan memiliki sel-sel lemak yang lebih besar, sehingga dapat menyebabkan penurunan kepekaan terhadap respon insulin (Suwinawati et al, 2020). Apabila terjadi penurunan kepekaan terhadap respon insulin, maka akan menyebabkan terjadinya hiperglikemia, ketika mengalami hiperglikemia yang berkepanjangan dan tidak terkontrol akan membentuk AGEs, sehingga AGEs akan meningkat dan tidak dapat larut didalam darah yang akan berdampak dengan adanya penumpukan di jaringan ikat serta mengakibatkan terjadinya penebalan pada jaringan ikat, kekakuan serta terjadinya kerusakan pada struktural yang diakhiri dengan gangguan fungsional tubuh (Alabdali et al, 2021).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Hasil penghitungan IMT gemuk dan obesitas dapat mengakibatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular. Hal tersebut sejalan dari hasil penelitian Suwinawati et al (2020) didapatkan hasil variabel yang terbukti berhubungan dengan kejadian DM tipe 2 di posbindu PTM Puskesmas Kendal Kabupaten Ngawi adalah obesitas IMT p=0,014 (OR=3,826;95%CI=1,548), obesitas sentral p=0,020 (OR=3,423;95%CI=1,909).…”
Section: Hasil Dan Diskusiunclassified