<p class="Affiliasi">Seiring dengan perkembangan zaman, terminologi ekowisata terus berkembang tanpa menghilangkan esensial dasar yang ada dalam pengertian ekowisata itu sendiri, yaitu konservasi atau pelastarian baik untuk alam, budaya dan masyarakat itu sendiri. Konsep ekowisata berbasis masyarakat menjadi konsep yang berkembang di tahun 2000-an yang di mana terminologi dari konsep ini lebih menekan pada pelibatan masyarakat yang ada dalam perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan usaha ekowisata dan segala keuntungan yang diperoleh. Penelitian ini mengkaji terkait sejauh mana konsep ekowisata berbasis masyarakat dalam menunjang pengembangan pariwisata dan hal apa saja yang masih menjadi hambatan dalam konsep ekowisata berbasis masyarakat tersebut untuk kemudian dapat menjadi rekomendasi bagi penelitian selanjutnya. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif berupa studi literatur dari 20 artikel yang didapat. Alat bantu pencarian yang digunakan adalah <em>harzing’s publish or perish</em>. Selanjutnya, data dianalisis dengan metode tinjauan pustaka dengan teknik <em>traditional review</em>. Konsep ekowisata berbasis masyarakat dalam konteks pengembangan pariwisata dapat diartikan sebagai wujud pengembangan dalam pemanfaatan sumberdaya dengan pelibatan masyarakat sebagai pemegang kunci. Konsep ekowisata berbasis masyarakat juga menjadi konsep yang masih baru dan membuka peluang untuk memperkaya kajian tersebut. Indikator yang didapat dari hasil analisis bahwa indikator sumber daya, masyarakat dan wisatawan menjadi faktor dalam pengembangan pariwisata yang menggunakan konsep ekowisata berbasis masyarakat.</p>
Tujuan dari penelitian ini adalah memahami perilaku wisatawan dalam fungsi interaksi di suatu destinasi pariwisata khususnya kepariwisataan di Indonesia dengan menggunakan metode bibliometric study atau dengan metode penelitian dari data sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa interpretasi yang baik akan sangat mempengaruhi suatu destinasi dan calon wisatawan yang akan mengunjunginya. Semakin tinggi nilai tambah suatu destinasi yang ditawarkan kemudian ditambah interpretasi yang baik maka semakin menarik calon wisatawan untuk melakukan perjalanan, khususnya Nature-Based Tourismyang sejatinya memiliki banyak hal untuk dipelajari oleh wisatawan.
Salah satu strategi pengembangan pariwisata di Provinsi Jawa Barat untuk mewujudkan pengembangan pariwisata berkelanjutan adalah berbasis masyarakat atau Community Based Tourism (CBT). Arikel ini bertujuan untuk melihat perkembangan pariwisata berbasis masyarakat yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah penelitian studi literatur dengan menggunakan alat pencarian berupa google scholar mengenai penelitian-penelitian tentang pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Provinsi Jawa Barat. Kriteria artikel yang dipilih yaitu memiliki fokus penelitian di Provinsi Jawa Barat, kemudian topik artikel yang dibahas adalah pariwisata berbasis masyarakat yang berisikan substansi tentang pelibatan masyarakat dalam pengembangan destinasi pariwisata Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat, peran pemangku kepentingan, dan pengurangan kemiskinan menjadi fokus utama pembahasan yang ada dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Provinsi Jawa Barat. Provinsi tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat dengan mempertimbangkan aspek sinergitas antar sektor, pemerataan pembangunan dan pemberian manfaat kepada masyarakat dalam konteks pengembangan pariwisata.
The Bandung City Government has launched creative villages in 30 sub-districts in Bandung City. The tourism development that is in the management of tourist village destinations in Bandung City can be formed as a thematic tourism village with important attributes that integrate the tourism potential that exists in the tourist village. One of them is the Tourism Village which is carried out in development, namely the Braga Tourism Village through a community empowerment approach. Kampung Wisata Braga is the focus of tourism development in the form of community empowerment carried out by the Bandung City Culture and Tourism Office to be steps taken in preparing the management of tourism destinations in Bandung City in 2020 through special allocation funds. This study aims to identify the tourist attractions in the Braga Tourism Village which is integrated in the Braga Village with a community empowerment approach. The method used is a survey method with a qualitative approach through community empowerment techniques. Obstacles that occur from destination management in Bandung City, especially those that occur in Kampung Wisata Braga, from the results of research, namely management, facilities and regulations are obstacles that occur in development. The results of the development of tourism destination governance that can be developed in the Braga Tourism Village by integrating the tourism potential in Braga Village in the form of the main activities that exist, namely traveling around visiting cultural heritage and getting to know history.
Tourism emphasizes the authenticity of an area with the principle of preservation and sustainable development, but technology is one factor that influences it enough to attract tourists or ease management in the tourism sector. The terminology of smart tourism appears as a direction in the support system for supporters in the tourism sector. One system in implementing smart tourism is gamification, which is still a lot of ordinary people in the system. This article examines the extent of the application of gamification in the concept of smart tourism and what things are still obstacles in the application of gamification in the tourism industry so that it can be a recommendation for further research. So that both are expected to provide an understanding of the application of gamification and the extent of realization in the concept of smart tourism. The method used in this research is a literature study. The results got by the application of gamification in smart tourism are very helpful in the tourism industry. This system provides tourism development, namely providing education, using the potential and use of technology. Gamification is a system where tourists are given more flexibility for activities and interacting with tourist areas, both visually and directly.
Moto pariwisata Indonesia sekarang mengarah pada quality and sustainable tourism yang dimaksudkan menciptakan pariwisata yang melestarikan dan menyejahterakan masyarakat. Mewujudkan arah tersebut dibutuhkan pemberdayaan masyarakat yang mendukung berjalannya moto pariwisata Indonesia. Penelitian ini dilakukan selama satu tahun di tahun 2021. Bertujuan mengkaji sejauh mana pemberdayaan dalam pariwisata berkelanjutan di Indonesia dengan pendekatan bibliometric. Tahapan yang dilakukan dengan tahap pencarian 15 artikel dan tahap pemetaan topik yang dianalisis menggunakan Vosviewer. Temuan yang didapat menunjukkan keterhubungan jejaring pemberdayaan masyarakat dan pariwisata berkelanjutan terhubung dengan jejaring tema pembangunan berkelanjutan dan model pemberdayaan yang dilakukan masih minim yang di mana tren terkait pemberdayaan masyarakat dan pariwisata menjadi penelitian yang baru berkembang. Hasil yang didapat dalam kajian dilakukan berupa skema proses pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan dengan proses pendekatan pemberdayaan sosial, pemberdayaan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi untuk menciptakan ekosistem pariwisata berkelanjutan.
Daya saing masih menjadi masalah bagi para pelaku usaha pariwisata kreatif karena dunia usaha berkembang mengikuti zaman apalagi kondisi yang tidak menentu akibat Pandemi Covid-19. Salah satu subsector fesyen industri ekonomi kreatif yang mengalami permasalahan daya saing usaha adalah Pusat Pariwisata Kreatif Rajut Binong Jati Bandung. Upaya yang dilakukan Pusat Pariwisata Kreatif Rajut Binong Jati Bandung sebagai pelaku usaha pariwisata kreatif untuk meningkatkan daya saing usaha di tengah Pandemi Covid-19 yaitu dengan meningkatkan kreativitas dan inovasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap daya saing usaha pariwisata kreatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode explanatory survey dengan jumlah sampel sebanyak 71 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi berganda dengan perangkat lunak komputer Statistical Product Service Solutions (SPSS) 24.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan kreativitas dan inovasi memiliki pengaruh yang cukup tinggi dan tinggi terhadap daya saing usaha wisata kreatif. Pelaku usaha wisata kreatif perlu terus melatih kreativitas dengan cara mengembangkan dan meningkatkan keterampilan dan gagasan baru yang disertai dengan dorongan atau motivasi yang kuat. Mereka juga perlu terus melakukan inovasi produk, pemasaran, model bisnis, dan layanan yang diberikan industri perlu dikembangkan agar siap menghadapi persaingan.
This study aims to describe Kemiren Tourism Village through the perspective of tourism village indicators and community-based tourism. This research was conducted in Kemiren Village, Glagah District, Banyuwangi Regency. This research uses qualitative methods with data collection techniques carried out by means of observation, in-depth interviews with informants, and documentation. The results showed that the existence of the Kemiren tourist village which is a form of integration of natural and cultural tourist attractions and the strength of the community to maintain heritage, customs that are still strong and unique is maintained because of the local wisdom of the local community so that Kemiren Village has been designated as a cultural heritage to preserve his solitude. In its management, Kemiren Tourism Village applies the principle of community-based tourism. Supervision or control is carried out by the community led by a traditional leader who is very influential in holding traditions, customs and culture as well as in making decisions. In order to maintain and maintain the existence of Kemiren Village as a Tourism Village, there are several things that may need to be improved, including facilities, regeneration, and the making of written cultural rules.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.