Kajian Konsep Ekowisata Berbasis Masyarakat Dalam Menunjang Pengembangan Pariwisata : Sebuah Studi Literatur

Abstract

<p class="Affiliasi">Seiring dengan perkembangan zaman, terminologi ekowisata terus berkembang tanpa menghilangkan esensial dasar yang ada dalam pengertian ekowisata itu sendiri, yaitu konservasi atau pelastarian baik untuk alam, budaya dan masyarakat itu sendiri. Konsep ekowisata berbasis masyarakat menjadi konsep yang berkembang di tahun 2000-an yang di mana terminologi dari konsep ini lebih menekan pada pelibatan masyarakat yang ada dalam perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan usaha ekowisata dan segala keuntungan yang diperoleh. Penelitian ini mengkaji terkait sejauh mana konsep ekowisata berbasis masyarakat dalam menunjang pengembangan pariwisata dan hal apa saja yang masih menjadi hambatan dalam konsep ekowisata berbasis masyarakat tersebut untuk kemudian dapat menjadi rekomendasi bagi penelitian selanjutnya. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif berupa studi literatur dari 20 artikel yang didapat. Alat bantu pencarian yang digunakan adalah <em>harzing’s publish or perish</em>. Selanjutnya, data dianalisis dengan metode tinjauan pustaka dengan teknik <em>traditional review</em>. Konsep ekowisata berbasis masyarakat dalam konteks pengembangan pariwisata dapat diartikan sebagai wujud pengembangan dalam pemanfaatan sumberdaya dengan pelibatan masyarakat sebagai pemegang kunci. Konsep ekowisata berbasis masyarakat juga menjadi konsep yang masih baru dan membuka peluang untuk memperkaya kajian tersebut. Indikator yang didapat dari hasil analisis bahwa indikator sumber daya, masyarakat dan wisatawan menjadi faktor dalam pengembangan pariwisata yang menggunakan konsep ekowisata berbasis masyarakat.</p>

Ecotourism Development in the Tanjung Papuma Area, Jember Regency to Attract Generation Zs Visiting Interest

“…Ecotourism management cannot be separated from conservation. According to the definition of The International Union for Conservation of Nature and Natural Resources, conservation is a human effort to maintain the sustainability of the use of natural resources from the present to the future (as cited in Asy'ari et al, 2021). One form of effort to maintain the sustainability of natural resources is to make efforts to set aside areas which can be called zoning.…”

“…The definition of community empowerment is widely interpreted by several experts both at home and abroad. For example, Sumodiningrat (as cited in Asy'ari et al, 2021) defines community empowerment as an effort to maximize the community's capabilities to become independent and empowered. In this context, some parties empower and are empowered.…”

“…Tourism can also be a help in achieving environmental conservation goals. According to Phillips (as cited in Asy'ari et al, 2021), community development is needed to empower the local community to better recognize and understand the problems in their area and find the right solution to overcome them. Furthermore, empowering local communities will create good participation between local communities and tourism managers in the area.…”

Ketidakberlanjutan Dalam Konsumerisme Pariwisata: Sebuah Tinjauan Kritis

“…Oleh karena itu metode yang digunakan yaitu studi literatur. Pendekatan yang digunakan merujuk pada Asy'ari et al (2021) serta Bala & Verma (2018) yaitu menyarikan artikel-artikel yang telah diterbitkan dalam jurnal. Artikel yang digunakan tidak dibatasi rentang tahun karena sudut pandang yang digunakan diawali dari perkembangan sejarah hingga fenomena yang terjadi saat ini.…”

Analisis sosial ekonomi masyarakat terhadap pemanfaatan taman lindung hutan mangrove di Desa Sidodadi Kec. Teluk Pandan Kab. Pesawaran Lampung

“…Konsep ekowisata telah berkembang dari waktu ke waktu. Namun pada intinya, konsep ekowisata bertanggung jawab terhadap pelestarian kawasan yang masih tergolong alami (kawasan biasa), memberikan manfaat ekonomi dan masyarakat local (Asy'ari et al, 2021). Berdasarkan pengertian tersebut, bentuk ekowisata pada hakekatnya merupakan bentuk gerakan konservasi yang dapat dilakukan oleh penduduk dunia (Mulyadi, Hendriyanto, dan Fitriani, 2010).…”