This study aims to determine the effect of the use of guided inquiry methods on students' science learning results at SDI Wae Ratun. This school is one of the schools in underdeveloped regions. This type of research is a quasi-experimental study with posttest only control group design research. The subject of the study was the fifth-grade students with sampling techniques using random class techniques. The sample chosen in this study was class V B as the experimental class and class V A as the control class. The instrument used is a test in the form of multiple-choice questions. Data analysis uses descriptive and inferential statistics. The results of data analysis obtained the calculation of tcount = 4.940 and ttable = 2.026 at a significant level and degrees of freedom = 35. Thus, there is a substantial influence on the use of guided inquiry learning models on student science learning results at SDI Wae Ratun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan video pembelajaran IPA SMP berbasis pendekatan kontekstual sesuai latar belakang siswa di kabupaten Manggarai. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (analyze, design, development, implementation, and evaluation). Tahapan yang akan dilakukan yaitu tahap analisis yang dilakukan meliputi: analisis pengetahuan atau kompetensi sasaran, karakteristik sasaran, dan peralatan yang menunjang penggunaan media; tahap perancangan yang dilakukan meliputi: pemindahan informasi dari fase analisis ke dalam bentuk dokumen yang menjadi tujuan dibuatnya video pembelajaran; tahap pengembangan yang dilakukan meliputi: kegiatan produksi atau mengembangkan video pembelajaran, inti dari kegiatan ini adalah pengambilan gambar berupa perekaman gambar dengan menggunakan kamera, dimana pengembangan video dilakukan menggunakan beberapa aplikasi yaitu videoscribe, photoshop, dan editor video; tahap implementasi yang dilakukan meliputi video pembelajaran diterapkan pada siswa kelas VII SMP; dan tahap evaluasi meliputi kegiatan: penilaian media berdasarkan evaluasi formatif. Hasil penelitian pengembangan ini yaitu dihasilkannya video pembelajaran IPA SMP kelas VII berbasis pendekatan kontekstual Manggarai yang bisa digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa di Manggarai memahami konsep materi berdasarkan hasil validasi ahli materi sebesar 92,5% dan ahli media sebesar 96% serta hasil uji coba pada kelompok kecil yaitu kelayakan isi sebesar 93,33%, penyajian sebesar 93,89%, dan bahasa sebesar 94,28%. Dengan demikian, video pembelajaran ini bisa digunakan siswa untuk membantu proses belajarnya dari rumah sehingga dengan mudah memahami konsep IPA dasar.
Proses pembelajaran yang baik akan menunjang belajar efektif. Pelaksanaan pembelajaran cenderung mengalami kendala pada proses pelaksanaannya. Salah satu kendala belajar siswa yaitu jarangnya pemanfaat media dalam belajar. Proses belajar siswa cenderung terpaku pada buku bacaan. Proses belajar sebenarnya bisa juga menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga bisa meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep siswa. Siswa di desa Popo kecamatan Satarmese Utara kabupaten Manggarai lebih dominan belajar dengan memanfaatkan buku bacaan saja sehingga siswa cepat merasa bosan untuk belajar. Belajar yang menyenangkan bisa memanfaatkan media pembelajaran sederhana dengan memanfaatkan berbagai macam alat dan bahan yang ada di sekitar lingkungan. Media pembelajaran yang dihasilkan memberikan manfaat bagi anak SD di desa Popo terutama dalam kemampuan matematisnya. Siswa lebih mudah untuk memahami berbagai konsep matematika karena dibantu media pembelajaran interaktif. Guru termotivasi untuk mengembangkan media pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar matematika siswa.
This research aimed to examine the effect of collaboration Think Pair Share (TPS) Leaning Model and m-Learning based on Android on the understanding of trigonometry concepts and to investigate the interaction between collaborative learning and cognitive style on the understanding of trigonometry concepts. This research involved 80 pre-service teachers of Mathematics Department at STKIP Santu Paulus Ruteng, Province of East Nusa Tenggara, Indonesia. The quasiexperimental research with control class without pre-test was done. Before the experiment, the Group Embedded Figures Test (GEFT) was used to identify students cognitive styles either Field-Dependent (FD) or Field-Independent (FI). The research data were obtained from a test consisting of five questions to measure students' understanding of trigonometry concepts. The data were then analyzed using two-way ANOVA. The results of the research show that 1) the collaboration of TPS Leaning Model and m-Learning based on Android leads to the higher achievement of the students on the understanding of trigonometry concepts if compared to students in conventional groups (expository). 2) there was no interaction effect between the collaborative learning and cognitive style of students' understanding of trigonometry concepts.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesesuaian buku teks Kemendikbud Matematika kelas VIII edisi revisi 2017 dengan Kurikulum 2013 dilihat dari Standar Isi yang meliputi aspek cakupan materi, Kompetisi Dasar, keluasan materi, kedalaman materi, dan keakuratan materi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis konten. Objek penelitian ini adalah materi buku yang terdapat dalam buku teks Matematika SMP kelas VIII edisi revisi 2017 yang diterbitkan oleh Puskurbuk. Data dianalisis dengan menggunakan instrumen yang telah divalidasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tahap pendefinisian unit, penentuan sampel, pencatatan, pereduksian data, penarikan kesimpulan, dan penarasian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian materi dalam buku dengan Standar Isi pada Kurikulum 2013 dilihat dari cakupan materi adalah sebesar 100%, Kesesuaian KD dalam buku dengan KD pada Kurikulum 2013 adalah sebesar 100%. Kesesuaian keluasan materi dalam buku dengan keluasan materi dalam Kurikulum 2013 adalah sebesar 98%. Tidak terdapat bahasan materi beserta contoh yang berkaitan dengan cara menentukan kuartil data ganda pada pokok bahasan Statistika. Kesesuaian kedalaman materi dalam buku dengan kedalaman materi dalam Kurikulum 2013 adalah sebesar 100%. Sedangkan keakuratan materi dalam buku adalah sebesar 88%. Terdapat beberapa ketidakakuratan materi dalam buku, seperti ketidaksesuaian contoh yang berkaitan dengan fungsi dan bukan fungsi, kesalahan operasi aljabar pada alternatif penyelesaian masalah dari contoh soal relasi dan fungsi, ketidakakuratan dalam penulisan persamaan pada alternatif jawaban pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, ketidakakuratan Pengertian lingkaran dan Statistika, dan ketidaksesuaian dalam penyajian contoh Prisma segidelapan. Hal ini kurang sesuai dengan implementasi Kurikulum 2013 yang terdapat dalam buku tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe <em>Numbered Head Together</em> (NHT) lebih baik dibandingkan dengan kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran langsung pada siswa kelas XI SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain <em>quasi eksperimen design</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Bahasa SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri atas dua kelas dengan jumlah 64 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan<em> random</em> kelas. Jumlah sampel penelitian adalah 64 orang. Data kemampuan penalaran matematis dikumpulkan dengan tes uraian. Data dianalisis dengan menggunakan uji . Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa hasil perhitungan t<sub>hitung</sub> = 6,003 dan t<sub>tabel</sub>=1,999pada taraf signifikan 5% dengan dk = 62. karena t<sub>hitung</sub> > t<sub>tabel </sub> maka ditolak dan diterima, yang artinya kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe <em>Numbered Head Together</em> (NHT) lebih baik dibandingkan dengan kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.
STRENGTHENING TEACHER PEDAGOGICAL COMPETENCIES THROUGH THE USE OF DYNAMIC GEOMETRY SOFTWARE IN MATHEMATICS LEARNING. The selection of strategies, methods, models, and media of appropriate mathematics learning is a form of implementation of a teacher's pedagogical competence. In the 2013 curriculum, the teacher not only sets a scientific approach as a reference in implementing the learning process but also demands innovation to accommodate the right media as well. The role of instructional media, especially dynamic media, is very important in learning mathematics in both elementary and junior high schools. The media was used to explain abstract mathematical problems to be concrete, motivate students, stimulate student learning activities, and help the effectiveness of the learning process. Technological devices such as computers are one of the tools that can be used as dynamic mathematics learning media. Mathematical learning collaboration with ICT devices has been widely carried out in urban and rural areas in Indonesia. Dynamic Geometry Software (DGS) in the form of GeoGebra is a learning medium specifically developed to facilitate the learning of geometry, algebra, and calculus. Therefore, this community service activity (PkM) is intended to strengthen the teacher's pedagogical competence through the use of dynamic learning media using Dynamic Geometry Software (DGS) in the form of GeoGebra in mathematics learning in junior high schools. This PkM aims to train teachers to be able to operate or create mathematics learning media assisted by DGS, especially in learning geometry to students. By making their own, teachers can add insight and increase creativity in making learning media. The supported subjects in these community service activities were junior high school mathematics teachers in Ruteng City. As for the results obtained after the PKM activities, the teachers can operate and create mathematics learning media using DGS in the form of GeoGebra.
This study aimed to describe the students’ critical thinking processes in solving plane geometry problems based on cognitive styles and gender styles. This research used the descriptive qualitative method. The subjects of this study were four junior high school students selected based on differences in cognitive styles and gender styles. The instrument consisted of the main instruments are researchers and supporting instruments, namely problem-solving instruments, cognitive style instruments, and interview guidelines. The data were collected by means of tests and interviews. The results showed there is a significant difference in critical thinking based on students’ cognitive styles. Students with field independent cognitive style tend to go through critical thinking stages more fully than students with field dependent cognitive style. Besides that, gender differences also have an impact, although not as significant as the cognitive style.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.