Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan video pembelajaran IPA SMP berbasis pendekatan kontekstual sesuai latar belakang siswa di kabupaten Manggarai. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (analyze, design, development, implementation, and evaluation). Tahapan yang akan dilakukan yaitu tahap analisis yang dilakukan meliputi: analisis pengetahuan atau kompetensi sasaran, karakteristik sasaran, dan peralatan yang menunjang penggunaan media; tahap perancangan yang dilakukan meliputi: pemindahan informasi dari fase analisis ke dalam bentuk dokumen yang menjadi tujuan dibuatnya video pembelajaran; tahap pengembangan yang dilakukan meliputi: kegiatan produksi atau mengembangkan video pembelajaran, inti dari kegiatan ini adalah pengambilan gambar berupa perekaman gambar dengan menggunakan kamera, dimana pengembangan video dilakukan menggunakan beberapa aplikasi yaitu videoscribe, photoshop, dan editor video; tahap implementasi yang dilakukan meliputi video pembelajaran diterapkan pada siswa kelas VII SMP; dan tahap evaluasi meliputi kegiatan: penilaian media berdasarkan evaluasi formatif. Hasil penelitian pengembangan ini yaitu dihasilkannya video pembelajaran IPA SMP kelas VII berbasis pendekatan kontekstual Manggarai yang bisa digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa di Manggarai memahami konsep materi berdasarkan hasil validasi ahli materi sebesar 92,5% dan ahli media sebesar 96% serta hasil uji coba pada kelompok kecil yaitu kelayakan isi sebesar 93,33%, penyajian sebesar 93,89%, dan bahasa sebesar 94,28%. Dengan demikian, video pembelajaran ini bisa digunakan siswa untuk membantu proses belajarnya dari rumah sehingga dengan mudah memahami konsep IPA dasar.
AbstrakRendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa di kelas VIII SMP Negeri 4 Langke Rembong tahun ajaran 2018/2019 menjadi latar belakang masalah penelitian ini. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap pemahaman konsep matematis siswa di sekolah ini. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, dengan menggunakan desain Posttest Only Control Group Design. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Langke Rembong sebanyak 211 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dan anggota sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen tes pemahaman konsep matematika yang berbentuk tes uraian. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman konsep matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada pemahaman konsep matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Model pembelajaran kontekstual dinilai dapat menghubungkan materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata. Contextual Learning Model’s Effect on Mathematical Concept Understanding of Middle School StudentsAbstractThe low ability to understand the mathematical concepts of students in grade VIII Langke Rembong 4 Public Middle School 2018/2019 school year fits the background of the problem of this research. The goal of this study was to discover the effect of contextual learning models on understanding the mathematical concepts of students in this school. This type of research is quasi-experimental research, using the design of the Posttest-Only Control Group Design. The population chosen in this study were all eighth -grade students of Langke Rembong 4 SMP Negeri as many as 211 people. The sampling technique used random sampling and the sample members in this study were 60 people. Data was collected by using mathematical concept understanding test instruments in the form of description tests. The results of the study show that understanding the mathematical concepts of students who are taught by the contextual learning model is better than understanding the mathematical concepts of students who are taught with conventional learning models. The contextual learning model is assessed to be able to relate the material learned with real-life situations.
Proses pembelajaran yang baik akan menunjang belajar efektif. Pelaksanaan pembelajaran cenderung mengalami kendala pada proses pelaksanaannya. Salah satu kendala belajar siswa yaitu jarangnya pemanfaat media dalam belajar. Proses belajar siswa cenderung terpaku pada buku bacaan. Proses belajar sebenarnya bisa juga menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga bisa meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep siswa. Siswa di desa Popo kecamatan Satarmese Utara kabupaten Manggarai lebih dominan belajar dengan memanfaatkan buku bacaan saja sehingga siswa cepat merasa bosan untuk belajar. Belajar yang menyenangkan bisa memanfaatkan media pembelajaran sederhana dengan memanfaatkan berbagai macam alat dan bahan yang ada di sekitar lingkungan. Media pembelajaran yang dihasilkan memberikan manfaat bagi anak SD di desa Popo terutama dalam kemampuan matematisnya. Siswa lebih mudah untuk memahami berbagai konsep matematika karena dibantu media pembelajaran interaktif. Guru termotivasi untuk mengembangkan media pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar matematika siswa.
To date, in the literature, hundreds of studies have been found on mathematics learning that is supported by the Contextual Teaching and Learning (CTL) Model. Several studies with conflicting results are found in the literature. This meta-analysis study was carried out to combine and interpret the findings of this study. Related databases are sought for studies that qualify for examining the effects of CTL compared to conventional learning on students’ mathematical understanding abilities. Random-effect models with 95% confidence intervals (CIs) were estimated. 21 effect sizes were analyzed from 21 primary studies that met the inclusion criteria and were published in ERIC documents, journal articles, proceedings, and repository documents from 2010 to 2020, and with a total of 1349 students involved. The Comprehensive Meta-Analysis (CMA) program is used to assist analysis. Based on the results of the analysis found the overall effect size (ES) is 0.868 with a standard error of 0.155 based on a random-effects model. The size of the effect represents that the average student exposed to CTL exceeds the ability of mathematical understanding by 76% of students in conventional classes who are initially equivalent. This result can also be interpreted that, students shift from the 50th percentile to the 79th percentile in mathematical understanding abilities when CTL is applied. The results of the analysis of the mediator variables were found that all variables except the year of study and education level were related to ES. The strongest relationship was found for sample size variables and publication sources. The analysis shows that CTL is more effective if it is applied in the condition of a sample size of 1-30 students. It was found that there were sources of publications which tended to publish only significant studies, although they did not indicate publication bias. These facts are considered by mathematics education practitioners for CTL implementation in the future.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan memahami konsep matematika yang diajarkan siswa menggunakan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dengan kemampuan memahami konsep matematika yang diajarkan siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada siswa kelas VIII di SMPN 2 Langke Rembong. NTT, Indonesia. Quasi Experimental Research dengan desain Posttest-Only Control Group Design melibatkan siswa kelas 358 di SMP 2 Langke Rembong, yang berjumlah 355 orang. 65 anggota sampel dipilih menggunakan random sampling. Analisis data menggunakan statistik parametrik melalui uji-t yang didahului dengan melakukan uji prasyarat analisis. Perhitungan ukuran efek dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh model pembelajaran CUP terhadap pemahaman siswa tentang konsep matematika menggunakan persamaan Hedges. Sebagai hasil analisis disimpulkan bahwa kemampuan untuk memahami konsep matematika siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran CUP lebih baik daripada kemampuan untuk memahami konsep matematika siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran langsung, pada tingkat signifikansi 0,05. Analisis lebih lanjut memperoleh ukuran efek 0, 53 yang menunjukkan bahwa efek CUPs pada kemampuan siswa untuk memahami konsep matematika berada dalam kategori sedang. Ini berarti bahwa penerapan model CUP tidak memiliki pengaruh besar pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Fakta ini memberikan pertimbangan bagi pendidik dan peneliti untuk mempertimbangkan variabilitas yang mungkin memediasi efek CUP pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. 53 menunjukkan bahwa pengaruh CUPs pada kemampuan siswa untuk memahami konsep matematika berada dalam kategori sedang. Ini berarti bahwa penerapan model CUP tidak memiliki pengaruh besar pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Fakta ini memberikan pertimbangan bagi pendidik dan peneliti untuk mempertimbangkan variabilitas yang mungkin memediasi efek CUP pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. 53 menunjukkan bahwa pengaruh CUPs pada kemampuan siswa untuk memahami konsep matematika berada dalam kategori sedang. Ini berarti bahwa penerapan model CUP tidak memiliki pengaruh besar pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Fakta ini memberikan pertimbangan bagi pendidik dan peneliti untuk mempertimbangkan variabilitas yang mungkin memediasi efek CUP pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa.
The orientation of education nowadays should be in line with the fulfillment of 21st century demand which encourage learners to perform the originality of human resources quality. This research aims to know whether there is effect connection mathematics ability toward student's mathematics learning achievement and to know the contribution of connection mathematics ability toward student's mathematics learning achievement at the elementary school. Respondent in this research were 35 students at Watu Weri state elementary school. Proportionate stratified random sampling technique was applied in collecting sample. The research design was ex-post facto. Data were collected through test and documentation. Data were analyzed by linear regression. The research result shows that there was significant effect mathematics connection ability toward student's mathematics learning achievement. The contribution of mathematics connection ability toward students mathematics learning achievement was 21,9% . This result indicates that high or law student's mathematics learning achievement significantly affected by their mathematics connection ability.
Kalkulus integral merupakan salah satu mata kuliah matematika yang memerlukan tingkat penalaran, kemampuan komunikasi serta kemampuan berpikir tingkat tinggi yang memadai untuk dapat memahami dan menyelesaikan soal. Oleh karena itu, banyak mahasiswa mengalami kesulitan saat mempelajarinya sehingga melakukan banyak kesalahan saat memecahkan masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesalahan mahasiswa berdasarkan Newman’s Error Analysis (NEA) dalam menyelesaikan soal kalkulus integral disertai dengan pemberian scaffolding. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus yang mengikuti perkuliahan kalkulus integral. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara tidak terstruktur. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada kesalahan yang dilakukan mahasiswa pada tipe indikator 1 (reading error), mahasiswa rata-rata melakukan kesalahan pada indikator 2 (comprehension error) sebesar 39%, rata-rata kesalahan pada indikator 3 (transformation error) sebesar 71%, rata-rata kesalahan pada indikator 4 (process skills error) sebesar 76% dan rata-rata kesalahan yang paling banyak dilakukan pada indikator 5 (encoding error) sebesar 87%. Scaffolding yang digunakan untuk mengatasi semua kesalahan mahasiswa hanya sampai pada scaffolding level 2 yaitu explaining, reviewing, dan restructuring. Pemberian scaffolding yang dilakukan dosen bersifat menjelaskan, meninjau dan merestrukturisasi sehingga mendorong mahasiswa untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Bertolak dari hasil penelitian ini, maka dosen diharapkan untuk melakukan kegiatan perkuliahan yang bermakna bagi mahasiswa sehingga tidak mudah untuk melupakan konsep-konsep materi yang telah dijelaskan.
Respon mahasiswa merupakan aspek penting dalam pembelajaran, karena membantu pendidik untuk memahami perkembangannya. Salah satu kerangka yang digunakan menganalisis respon mahasiswa pada aspek kognitif, afektif, maupun metakognitif yaitu taksonomi Fink. Penelitian ini betujuan menemukan pola tingkat respon mahasiswa dalam menyelesaikan soal koneksi matematis melalui taksonomi Fink. Metode penelitian ini yaitu metode kualitatif. Data yang dikumpulkan yaitu data kemampuan koneksi matematis untuk mengukur respon mahasiswa pada aspek kognitif dan metakognitif yang diambil dengan menggunakan instrumen tes serta data dimensi sosial dan kepedulian untuk mengukur respon mahasiswa pada aspek afektif yang ambil dengan menggunakan angket. Data penelitian ini dikumpulkan pada bulan januari dan Februari tahun 2020 pada mahasiswa tingkat 3B program studi pendidikan Matematika Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus yang berjumlah 20 orang. Hasil penelitian ini yaitu respon mahasiswa pada level pengetahuan dasar sebesar 18,42%, aplikasi sebesar 12,79%, integrasi sebesar 12,22%, dimensi sosial 23,28%, aspek kepedulian sebesar 22,34% serta metakognitif sebesar 10,95% dan hasil respon mahasiswi pada level pengetahuan dasar sebesar 18,94%, aplikasi sebesar 13,16%, integrasi sebesar 11,23%, dimensi sosial 23,87%, aspek kepedulian sebesar 22,78% dan metakognitif sebesar 10,02%. Respon mahasiswa pada aspek kognitif, afektif, maupun metakognitif memberikan gambaran bagi pendidik agar memperhatikan kemampuan dan sikap siswa dalam membangun pengetahuan secara mandiri pada suatu materi pelajaran.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.