The use of harmful chemicals in cosmetics can be harmful to health. Surveys on students and the people of the herbal village in Surabaya show that there are still women and young women who use cosmetic products, both local and imported product, without distribution license. So it is necessary to make an effort to the people, so that they can protect themselves against harmful cosmetic products. The activity was carried out using the counseling method and was attended by 45 participants ranging in age from 17-31. The purpose of this service is to increase knowledge to the public about safe cosmetics (free from harmful chemicals) and how to choose the right cosmetics. After participating in this service activity, the knowledge level of participants in the good category was 75.6%. Penggunaan bahan kimia berbahaya dalam kosmetik dapat membahayakan kesehatan. Survey pada mahasiswa dan masyarakat kampung herbal Surabaya menunjukkan masih adanya ibu-ibu dan remaja yang membeli dan menggunakan produk kosmetik baik produksi lokal maupun import tanpa izin edar. Sehingga dilakukan suatu upaya agar masyarakat dapat melakukan perlindungan pada dirinya terhadap produk-produk kosmetik yang berbahaya. Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan dan diikuti oleh 45 orang peserta mulai usia 17-31. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan khususnya mahasiswa baru Universitas PGRI Adi Buana yang sedang berada pada usia remaja dan masyarakat Kampung Herbal Nginden Surabaya, mengenai kosmetika yang aman, bebas dari bahan kimia yang berbahaya serta ketepatan bagaimana cara memilihnya. Setelah mengikuti kegiatan pengabdian ini didapatkan tingkat pengetahuan peserta dengan kategori baik adalah 75,6%.
Prediabetes adalah keadaan yang ditandai dengan gangguan glukosa puasa atau gangguan toleransi glukosa. Indonesia menduduki peringkat ke tujuh di dunia dengan jumlah penduduk diabetes tertinggi. Di seluruh dunia, ada lebih dari 400 juta orang dengan prediabetes dan proyeksi menunjukkan bahwa lebih dari 470 juta orang akan mengalami prediabetes pada tahun 2030. Estimasi handal yang berkelanjutan diperlukan untuk merencanakan program pencegahan dan pengobatan yang efektif untuk manajemen diabetes secara nasional untuk menurunkan angka tersebut khususnya pada masyakat usia produktif. Kebaruan penelitian ini menganalisis profil prediabetes pada usia produktif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran terkait tingkat prediabetes pada usia produktif. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan analisis deskriptif. Responden yang diambil sebagai sampel yaitu pria maupun wanita dengan usia produktif (15-64 tahun) di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang yang bersedia mengisi kuesioner yang meliputi nama, umur, tingkat pendidikan, nilai gula darah acak, tekanan darah, berat badan, tinggi badan, ada tidaknya Riwayat diabetes dalam keluarga dan frekuensi aktivitas fisik yang dilakukan. Data yang terkumpul diolah untuk mendapatkan nilai/skor prediabetes dengan bantuan website CDC untuk mendapatkan nilai / skor prediabetes. Â Berdasarkan hasil survey langsung terhadap 101 responden dapat disimpulkan bahwa dari ke enam parameter penentu pre diabetes (usia, jenis kelamin, tekanan darah, BMI, dan Riwayat keluarga) maka dari 101 responden usia produktif sebanyak 92,1% responden memiliki resiko rendah pre diabetes dan 7,9% memiliki resiko tinggi prediabetes. Kata kunci: Diabetes; Gula Darah; Prediabetes; Usia Produktif. Â AbstractPrediabetes is a condition characterized by impaired fasting glucose or impaired glucose tolerance. Indonesia is ranked seventh in the world with the highest number of diabetics. Worldwide, there are more than 400 million people with prediabetes and projections show that more than 470 million people will have prediabetes by 2030. Reliable estimates are useful for planning effective prevention and treatment programs for diabetes management nationwide to reduce this number especially in people of working age. Therefore, this study aims to provide an overview regarding the level of prediabetes in productive age. This research is an observational study with descriptive analysis. Respondents who met these criteria filled out a questionnaire which included name, age, level of education, random blood sugar values, blood pressure, weight, height, no history of diabetes in the family and the frequency of physical activity carried out. The collected data is processed to obtain prediabetes values/scores with the help of the CDC website to obtain prediabetes values/scores. Based on the results of a survey of 101 respondents collected. Based on the research above, it can be concluded that of the six parameters (age, sex, blood pressure, BMI, and family history) determinants of pre-diabetes, 92.1% of 101 respondents had a low risk of pre-diabetes and 7.9% had a low risk of developing pre-diabetes. Keywords: Diabetes; Blood Glucose; Prediabetes; Productive Age.
Kitosan merupakan senyawa alami, non toksik dan sudah banyak digunakan dalam industri makanan maupun farmasi. Kitosan dapat diperoleh dari hasil isolasi cangkang kreca (Bellamya javanica). Kitosan memiliki berbagai aktivitas seperti antitumor, neuroptotektif, antiinflamasi, antijamur dan antibakteri. Aktivitas antibakteri kitosan dari cangkang Bellamya javanica belum diketahui sebelumnya, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kitosan hasil isolasi ini memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Kitosan diuji pada konsentrasi 100, 300 dan 500 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan 100, 300 dan 500 ppm memiliki aktivitas antibakteri yang semakin meningkat dengan zona hambat terbesar pada 500 ppm (E.coli 10,1±0,5 mm) dan (S.aureus 1,8±0,1 mm). Kesimpulan dari penelitian ini adalah kitosan yang diisolasi dari cangkang kreca (Bellamya javanica) memiliki aktivitas sedang terhadap bakteri Escherichia coli dan aktivitas lemah terhadap Staphylococcus aureus. Konsentrasi kitosan yang semakin tinggi akan meningkatkan kemampuan daya hambatnya terhadap bakteri.
Osteoarthritis (OA) adalah gangguan sendi yang paling sering dijumpai dan biasa menyerang sendi pinggul, lutut, tangan, dan kaki. Di Indonesia, prevalensi osteoartritis mencapai 5% pada usia 61 tahun. Untuk osteoartritis lutut prevalensinya cukup tinggi yaitu 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita. Nyeri biasanya adalah gejala utama dari Osteoarthritis. Berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 yaitu osteoartritis primer dan sekunder. Berdasarkan lokasi sendi yang terkena yaitu: tangan, lutut, panggul, vertebra, kaki dan pergelangan kaki, bahu, siku, temporomandibular. Gejala klinis pada Osteoarthritis yang biasanya muncul menurut Rekomendasi IRA tahun 2014 yaitu: Nyeri OA diakibatkan oleh 3 penyebab mayor, Kaku pagi, Hambatan gerak sendi, Pembengkakan Sendi, Gangguan pada aktivitas sehari-hari. Pencegahan osteoarthritis meliputi Menjaga berat badan, pada lansia gunakan tongkat sebagai alat bantu, Lindungi persendian dari cedera, Olahraga teratur. Tujuan dari dilakukannya pengabdian masyarakat ini untuk memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai pencegahan serta terapi penyakit Osteoarthritis ini. Peningkatan pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan meningkat sebanyak 45% , pengetahuan masyarakat juga semakin bertambah dalam hal penggunaan obat untuk mengurangi rasa nyeri dari yang hanya membiarkan sampai nyerinya hilang , kemudian mengetahui tentang obat yang dapat digunakan untuk meredakan nyeri yang dialami juga pengobatan yang dapat dilakukan untuk menutrisi tulang agar tidak sampai mengalami nyeri.
Bellamya javanica atau yang lebih dikenal dengan nama kreca merupakan hewan dalam kelas gastropoda yang mengandung senyawa seperti kalsium, kitin, protein dan mineral. Kitosan dari cangkang umumnya diperoleh dari deasetilasi kitin dengan hidrolisis basa. Metode yang dilakukan untuk memperoleh kitosan meliputi deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi, kemudian hasil yang diperoleh di analisis dengan FT-IR. Hasil penelitian menunjukkan rendemen kitosan yang dihasilkan dari cangkang kreca (Bellamya javanica) adalah 10,768%. Derajat deasetilasi kitosan dari cangkang kreca adalah 84%. Hasil karakterisasi dengan spektroskopi inframerah menunjukkan bahwa senyawa hasil ekstraksi yang diperoleh adalah kitosan.
The inflorescence of the banana plant has not been widely used as a natural remedy. The inflorescence is known to contain anthocyanin compounds that have a variety of benefits. This study aimed to determine the anthocyanin content. This study used the ratio of materials: solvents of 1:5 and 1:9 as well as extraction time of 6 hours and 24 hours. Total anthocyanin levels were determined by the pH-differential method using pH 1.0 and pH 4.5 buffers. The best extraction conditions are determined by measuring the total anthocyanin levels. The data obtained were statistically analyzed by two-way variance analysis (Two Way ANOVA). The results showed that the ratio of the material to the solvent with the highest anthocyanin content was 1:9 with an extraction time of 6 hours. The extraction resulted in a yield of 2.64% and a total anthocyanin content of 0,119 g / 100 grams. This shows that the extraction duration affects the total level of anthocyanins and is statistically meaningful (p = 0.0010.05).
Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk dan industri saat ini memacu terjadinya pencemaran air yang mengakibatkan penurunan kualitas air dan makhluk hidup yang ada didalamnya. Telah banyak penelitian yang membuktikan adanya pencemaran logam berat pada biota laut, terutama kerang dan ikan. Akumulasi logam berat pada organ dan daging ikan dapat terjadi karena adanya kontak antara media yang tercemar dengan ikan sehingga terjadi pemindahan zat kimia dari lingkungan air ke dalam atau permukaan tubuh ikan yang secara terus menerus, dalam jangka waktu lama dapat mencapai jumlah yang membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya penurunan kadar logam berat pada ikan yang sering dikonsumsi oleh manusia, salah satunya dengan melaksanakan sosialisasi. Upaya yang secara mudah dapat dilakukan oleh masyarakat dalam mengurangi cemaran logam berat yaitu dengan metode maserasi atau perendaman dengan asam sitrat dan blimbing wuluh yang telah terbukti mampu mengurangi kadar logam berat pada ikan segar dengan minimal waktu perendaman yaitu 30 menit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.