Penerapan pendidikan akhlak di pesantren yang sarat akan nilai-nilai mulia telah berhasil membentuk santri-santrinya memiliki budaya sekolah dan karakter yang baik, melalui berbagai metode dan model khas pesantren itu sendiri. Sehingga sekolah-sekolah umum dalam hal ini lembaga pendidikan khususnya pendidikan dasar (SD) dapat mengadaptasi beberapa hal penting dari model pendidikan akhlak di pesantren. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana pendidikan akhlak di pesantren Cipari melalui program <em>Nidzomul Ma’had </em>dan proses penyelenggaraannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini adalah 1) Penerapan program <em>Nidzomul Ma’had</em> kepada para santri pesantren Cipari; 2) Proses penyelenggaraan pendidikan akhlak di pesantren Cipari melalui empat tahapan yang meliputi: uswatun hasanah (keteladanan); latihan dan pembiasaan; pengamalan; serta pengajian kitab kuning dan mauidzhotul hasanah (nasihat yang baik).
Tujuan penelitian ini yaitu menghasilkan deskripsi analisis mengenai keefektifan penggunaan aplikasi Sway sebagai media pembelajaran IPS SD pada materi kegiatan Ekspor dan Impor. Penelitian ini menggunakan model penelitian bentuk Reserach and development. Pada penelitian ini dilakukananalisis deskriptif data. Tahap deskriptif digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan temuan awal penelitian yang berada dilapangan dan dinarasikan dalam bentuk catatan, kemudiam digunakan untuk mengukur tingkat keefektifan dan kepuasan produk tersebut. Hasil penelitian mencakup kepuasan siswa dalam menggunakan aplikasi sway pada materi kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan dengan menggunakan sebaran menunjukan 60% efektif dan sangat puas untuk dijadikan sebagai media pembelajaran. Implikasi hasil penelitian ini adalah pengembangan penggunaan media dalam mencapai keefektifan pembelajaran.
<span>Industry commitment plays a vital role in vocational education programs, especially in vocational high schools. The involvement of the industry is the key to the success of implementing vocational education. However, how to measure industry commitment in vocational learning is still not discussed. This study aimed to develop and test the validity of an industry commitment questionnaire. The industrial commitment questionnaire validation test gradually used three techniques, namely, content validity test, pilot test, and confirmatory factor analysis (CFA). The respondents were 390 culinary students of seven state vocational schools in Yogyakarta Special Region Province, Indonesia. This study revealed that industrial commitment can be measured by 12 items of industry commitment questionnaire consisting of four career opportunity items, two performance assessment items, four involvement/participation items, and two empowerment items. This study fills a gap in the assessment of industry commitment to engagement in vocational education programs. This study has implications for vocational education practitioners to evaluate the extent of industry commitment to vocational education programs.</span>
Pendidikan karakter pada aspek pengembangan pengetahuan moral peserta didik dewasa ini dianggap masih lemah karena hanya fokus pada hafalan konsep dan kebenaran saja, sehingga dibutuhkan metode yang tepat dalam proses pelaksanaannya. Ketidaktepatan metode yang digunakan menyebabkan pendidikan karakter akan kurang efektif. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan metode mau`izhotul hasanah dalam pendidikan karakter di pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian mengungkap bahwa metode mau’izhatul hasanah yang digunakan dalam membangun karakter santri pada aspek pengetahun moral yaitu: 1) Pengajian kitab kuning; 2) Metode mau`izhotul hasanah yang dilakukan baik secara terbuka, spontan, dan rahasia (personal). Implikasi penelitian dapat dijadikan best practice dalam pelaksanaan pendidikan karakter di lembaga pendidikan umum yang lain
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis yang memanfaatkan internet tersebut. Pemanfaatan media elektronik dan internet tidak hanya bisa dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi dan mencari informasi, tapi juga bisa menjadi platform baru bagi pelaku UMKM di Desa Santana Mekar Kabupaten Tasikmalaya sebagai sarana promosi dan tempat berjualan digital untuk menjangkau calon konsumen yang lebih luas. Walaupun banyak pelaku bisnis di Desa Santana Mekar yang sudah mengenal betul tentang internet dan media elektronik tetapi belum benar-benar memanfaatkannya sebagai sarana untuk meningkatkan jangkauan bisnisnya. Kegiatan ini memberikan pelatihan skill literasi digital untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mengaplikasikan profil dan pemasaran dengan media sosial instagram dan mempraktikannya bagaimana mengoptimalisasi platform tersebut, metode yang disampaikan ceramah, simulasi, diskusi dan praktik mandiri. Hasil dari pelatihan ini, peserta pelaku UMKM di Desa Santana Mekar Kabupaten Tasikmalaya sudah bisa membuat akun Google Bisnisku dan mengoptimalisasi media sosial Instagramnya dengan membuat beberapa konten bisnisnya.
Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan Pendidikan Karakter di Pesantren Cipari Kabupaten Garut dengan melibatkan 1 orang Kyai, 2 orang ustadz, dan 1 orang santri. Masalah pokok yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter di Pesantren Cipari Kabupaten Garut? Secara rinci masalah pokok ini dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1) Mengapa di Pesantren Cipari diselenggarakan pendidikan karakter? 2) Bagaimanakah program pendidikan karakter di pesantren Cipari Kabupaten Garut? 3) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan karakter di pesantren Cipari Kabupaten Garut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Temuan penelitian ini menunjukan ada lima alasan yang melandasi pesantren Cipari melaksanakan pendidikan karakter kepada para santrinya; pesantren Cipari tidak memiliki program tertulis mengenai pendidikan karakter namun pada praktiknya pesantren Cipari melaksanakannya melalui penerapan aturan dan sanksi (nidzomul ma’had), pembiasaan, pemberian penghargaan, dan sistem pendidikan 24 jam, sumber nilai, serta evaluasi; dan ada dua faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan karakter di pesantren Cipari yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat.
Hashtag plays a role as the key to global social change while education plays a role as a tool to optimize it. A topic discussed in this study is that a research on viral hashtag has not been found as a medium for character education for netizens. The research problems formulated in this study are viral Twitter hashtags and the concept of viral hashtags as a medium for character education for netizens. This study aims to determine the patterns of viral hashtags on Twitter and to find out the concept of viral hashtags as a medium for character building for netizens. This study has the benefit of complementing the concept of character education in the technology era and helping people become netizens with character. The research used a qualitative approach with discourse analysis. The objects of this study are viral hashtags, while the subjects are netizens. The samples of this study are the hashtag #dajjal found on Twitter. The instruments used are observation and document notes. The data dealing with character education were analyzed and triangulated. The results of this study show that: 1) viral hashtags are used to share knowledge, pray, opinions, discussions, social movements, peace mediators, entertainment, and personal interests; 2) the concept of character education for netizens, namely viral hashtags as a medium for conveying knowledge, expression, declaration, clarification, action, and control values.Keywords: hashtags, media, character education, netizens, Twitter ABSTRAKTagar sebagai kunci perubahan sosial global dan pendidikan sebagai alat untuk mengoptimalnya. Masalah penelitian pada kajian ini yaitu belum ditemukan penelitian tagar viral sebagai media pendidikan karakter bagi netizen. Rumusan masalahnya adalah pola penggunaan tagar Twitter yang viral dan konsep tagar viral sebagai media pendidikan karakter bagi netizen. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola penggunaan tagar yang viral di media sosial Twitter dan juga untuk mengetahui konsep tagar viral sebagai media pembinaan karakter netizen. Penelitian ini memiliki manfaat untuk melengkapi konsep pendidikan karakter era teknologi dan membantu masyarakat menjadi netizen yang berkarakter. Penelitian menggunakan: pendekatan kualitatif; analisis wacana; objek penelitian berupa tagar viral; subjeknya adalah netizen; sampel berupa tagar #dajjal; observasi; catatan dokumen; analisis tinjauan pendidikan karakter; dan triangulasi teori. Hasil penelitian ini yaitu: 1) tagar viral digunakan untuk berbagi ilmu, berdoa, beropini, diskusi, gerakan sosial, mediator perdamaian, hiburan, dan kepentingan pribadi; 2) konsep pendidikan karakter bagi netizen yaitu tagar viral sebagai media penyampai pengetahuan nilai (values knowledge), ekspresi keyakinan nilai (values express), deklasari pilihan nilai (values declare), klarifikasi nilai (values clarification), aksi nilai (values action), dan pengontrol nilai (values control).Kata Kunci: Tagar, media, pendidikan karakter, netizen, Twitter
The pandemic of Covid 19 requires teachers to guide their students through distance or online learning. Effective learning should always be explored so that students' learning outcomes does not decrease during this pandemic. It is certainly not easy to carry out effective and fun learning for students. Teachers keep always try the latest ideas every single time. Interactive video is one of the most appropriate strategies to solve learning problems in the classroom. This study aims to find out: 1) the percentage of students who responds positively to animative-interactive learning videos; 2) the percentage of students who does not respond to animative-interactive learning videos; 3) the percentage of students who responds negatively to interactive learning videos. This data was gained from 104 students of elementary school throughout in District of Tasikmalaya and Majalengka who learned Social Studies. Overall results analyzed through percentage form based on the students' response qualifications. The study was conducted by three observers who researched in different primary schools. Through this research, it was obtained that the use of Animative-interactive learning videos was effectively implemented as a learning strategy during this pandemic covid 19. The use of this media was also appropriate to be applied in the subjects of primary school of class of VI, because it was able to increase interest and explore the creativity of students. Through suitable analysis of the characteristics of learners, this type of media would be a reference for teachers to the implementation of learning that should use learning media that was fun and liked by students.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.