ABSTRAKSiswa kelas X di SMA Panjura Malang, mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran biologi. Metode yang digunakan dalam mata pelajaran biologi masih menggunakan metode ceramah dan rendahnya kemampuan berpikir siswa disebabkan karena pembelajaran biologi selama ini cenderung hanya mengasah aspek mengingat dan memahami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaranberbasis Scientific Approach terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari pembelajaran berbasis Scientific Approach sebagai variabel independent, kemampuan berpikir kritis siswa sebagai variabel dependent. Metode pengambilan data yaitu dengan menggunakan metode tes tertulis berupa soal uraian untuk kemampuan berpikir kritis sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis siswa. Validitas instrumen ini menggunakan pengujian validitas dan reliabilitas butir soal dengan pengujian tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis menggunakan analisis uji t-test pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran berbasis Scientific Approach memberikan pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA Panjura Malang yang dibuktikan dengan hasil menggunakan uji statistika yaitu uji t. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran berbasis Scientific Approach bisa digunakan dalam pembelajaran karena dapat memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berpikir siswa.Kata Kunci: Pembelajaran, Scientific Approach, kemampuan berpikir kritis.
Tinggi dan rendahnya aksesibilitas peternak terhadap sumber daya dipengaruhi oleh aspek kerentanan usaha ternak, yang akhirnya akan mempengaruhi pengembangan usaha ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh aspek kerentanan terhadap sumber daya usaha ternak sapi potong. Metode: Penelitian dilakukan di Bulan Juni hingga Agustus 2019 di Desa Grujugan Kidul, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso. Responden adalah semua peternak sapi potong di Desa Grujugan Kidul. Jumlah responden sebanyak 174 peternak (total sampling). Pengambilan data menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD), observasi, dan survei. Survei dilakukan dengan menggunakan wawancara dan pengisian kuisioner berskala likert +1 sampai +5. Data dianalisis menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kerentanan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap sumber finansial, teknologi, dan fisik masing-masing sebesar-0,437;-0,215; dan-0,346. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa aspek kerentanan usaha ternak sapi potong dapat mempengaruhi aksesibilitas peternak terhadap sumber daya secara negatif, sehingga aspek kerentanan tersebut harus mendapat perhatian dari para pemangku kepentingan untuk pengembangan komoditas sapi potong.
Resources have an important role in livestock farming business, while the aspect of vulnerability can hamper the development of livestock farming business. The purpose of this study is to identify the resources of dairy cattle farming business and examine its effects on the aspects of vulnerability. The resources of this study consisted of economic resources, environmental resources, and social resources. The research was conducted in June-September 2019 at the Joint Business Group (KUB) of Tirtasari Kresna Gemilang which is located in Malang District, East Java Province. The 174 respondents are all dairy farmers who are the members of the group. The data collection methods used are Focus on Group Discussion (FGD), observation, and survey. The survey method was carried out through interviews and questionnaires. Data were analyzed using the Partial Least Square (PLS) method. The results showed that the vulnerability aspect of dairy cattle farming business was positively and significantly affected by economic and environmental resources (0,249 and 0,317, respectively). On the other hand, social resources had a negative influence, although it was not significant to the vulnerability aspect of dairy cattle farming business. The conclusion of the research shows that the aspect of the vulnerability of dairy cattle farming business is influenced by economic, environmental, and social resources by 29.5%.
This research aims to find out the influence of dairy farmer’s internal resources on group dynamics and vulnerability context of dairy farming business. The research was conducted at the animal husbandry institution Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tirtasari Kresna Gemilang in Pujon Subdistrict, Malang District, East Java Province on October - December 2018. The research variables consisted of financial resources (X1), technological resources (X2), physical resources (X3), group dynamics (Z1), and the context of vulnerability of dairy farming business (Y1). The respondents were all KUB member dairy farmers, namely 174 dairy farmers. Data were analyzed by the SEM (Structural Equation Model) method using SmartPLS 2.0. The results showed that the accessibility of dairy farmers to internal resources affected group dynamics by 33%, while vulnerability context of dairy farming business was influenced by the dairy farmer’s internal resources and group dynamics by 30.3%. The conclusion of the research showed the role of resources could influence to group dynamics and vulnerability context of dairy farming business. Keywords: Dairy Cattle, Farming Business, Group Dynamics, Internal Resources, Vulnerability Context
ABSTRAKGuided inquiry atau inkuiri terbimbing adalah salah satu pembelajaran inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada siswa. Sebagaian perencaannya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan problem atau masalah. Permasalahan yang dihadapi adalah semangat siswa masih kurang ketika proses pembelajaran berlangsung, kurangnya keinginan dan keberanian bertanya ketika ada permasalahan terhadap materi yang akan disampaikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan penerapan pembelajaran Guided Inquiry untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA pada siswa kelas VIII-A SMP Muhammadiyah 2 Batu (2) Mendeskripsikan peningkatan motivasi pada siswa kelas VIII-A Muhammadiyah 2 Batu (3) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas VIII-A SMP Muhammadiyah 2 Batu.Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Tempat dan waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 Nopember- 12 Desember 2013 di SMP Muhammadiyah 2 Batu. Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A yang berjumlah 21 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi, tes dan hasil belajar, sedangkan motivasi belajar siswa dianalisis menggunakan teori ARCS yang terdiri dari 4 aspek Attention (perhatian), Relevance (keterkaitan), Self condition (kepercayaan diri), Satisfaction (kepuasan). Hasil belajar dianalisis dengan menggunakan ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar masing-masing siswa disesuaikan dengan KKM sekolah yaitu 75.Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan persentase rata-rata dari hasil belajar siswa yang meliputi penyajian masalah, membuat hipotesis, melakukan percobaan, menjelaskan hasil data, membuat kesimpulan adalah 70,26%. Setelah dilakukan perbaikan tindakan siklus II rata-rata dari hasil belajar siswa 80,72%. Jadi meningkat sebesar 10,46%. Berdasarkan angket motivasi, dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan pada aspek attention sebesar 10,78%, relevance 13,09%, self condition 7,13% dan satisfaction meningkat sebesar 12,41%. Kata Kunci: Pembelajaran Guided Inquiry, Motivasi, Hasil Belajar.
Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) is known as an herb plant that has a biofunctional compound and is used for medical treatment. This study aims to determine the effect of binahong leaf meal (BL) on the digestive organs’ profile, namely intestinal length and weight (duodenum, jejunum, and ileum), and percentages of liver, heart, and bursal of broiler chickens. A total of one hundred and ninety-two male DOC of broiler were divided into six treatments with four replications, and each replication consisted of 8 birds. The treatment groups were: C (negative control), T: tetracycline 50 ppm (positive control), B1 (1% BLM), B2 (2% BL), B4 (4%), and B8 (8% BL). The data obtained were performed by analysis of variance and followed with Duncan’s multiple range test. The results showed that BLM’s addition increased to 8%, significantly different (P <0.01), to jejunum length, ileum length, liver and heart weight percentage. Based on our study, it can be concluded that the addition of BLM up to 4% produced the best performance on the broiler’s digestive organ profile.
Pneumonia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia termasuk di Kota Tasikmalaya. Diperkirakan proporsi penyakit pneumonia bayi adalah 16,4%, dan pada balita adalah 25%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kejadian pneumonia pada balita dengan faktor lingkungan fisik kamar tidur dan karakteristik anak. Desain penelitian yang digunakan adalah case control. Sampel sebanyak 300 responden terdiri dari 150 orang kasus dan 150 orang kontrol. Dari hasil uji multivariat tanpa interaksi, faktor dominan yang mempengaruhi kejadian penyakit pneumonia pada anak balita adalah status gizi dengan nilai B 1,799 dan OR = 6,041 (CI 95%=1,607-22,713). Sedangkan hasil uji interaksi diperoleh hasil bahwa faktor dominan yang mempengaruhi kejadian pneumonia anak balita adalah interaksi antara asap obat nyamuk dengan status gizi dengan nilai B 1,040 dan OR=2,828 (CI 95%=1,667-4,7988). Pada perhitungan probabilitas didapatkan hasil bahwa balita yang menderita pneumonia memiliki probabilitas odds 15,6 kali punya riwayat status imunisasi tidak lengkap (DPT dan Campak), status gizi kurang dan ada asap obat nyamuk bakar di dalam kamar tidur dibanding balita yang tidak menderita pneumonia. Disarankan agar anak balita diimunisasi lengkap (DPT dan Campak), diberi asupan makanan dengan gizi seimbang, dan tidak menggunakan obat anti nyamuk bakar di dalam kamar tidur, serta perlu disosialisasikan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita.Kata kunci: Pneumonia, balita, kamar tidurAbstractPneumonia is still an important public health problem in Indonesia, especially in Tasikmalaya city, West Java. It was predicted that pneumonia contributed to fetal death at about 16.4%, while the incidence of the pneumonia among under 5 years children is 25%. The objective of this study is to know the relationship between physical environment of baby sleeping room and pneumonia. Design of the study used is case control study. The sample size is 300 subjects consists of 150 cases and 150 controls. Based on multivariate analysis, the nutritional status of children relate closely with pneumonia (OR = 6.041; 95% CI =1.607- 22.713). While from an interaction analysis it was found that there is an interaction effect of mosquito coil and nutritional status on pneumonia (OR=2.828 ;CI 95%= 1.667-4.7988). Based on probability computation it was known that under 5 years old children who suffer from pneumonia has probability odds of 15.6 times has incomplete diphteria and measles immunization, poor nutritional status, and using mosquito coil compared to healthy children. Under five years children is recommended to get complete DPT and measles immunization, provided balance nutritional intake and not using mosquito coil in sleeping room.Keywords : Pneumonia, under 5 years children, sleeping room
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian feed additive tepung daun binahong dalam pakan terhadap karakteristik litter ayam broiler. Sebanyak 144 ekor broiler jantan (Lohmann MB 202) dikelompokkan kedalam 6 perlakuan masing-masing perlakuan diulang 3 kali dan setiap ulangan terdiri dari 8 ekor ayam. Perlakuan 1 adalah pakan basal + Tetrasiklin 50 ppm (T50), perlakuan 2 adalah pakan basal (BT0), perlakuan 3, 4, 5, dan 6 adalah pakan basal + tepung daun binahong sebanyak 1, 2, 4, dan 8% (B1, B2, B4, dan B8). Parameter yang diamati adalah karakteristik litter yaitu: suhu, pH, total bakteri dan amonia litter. Analisis data yang digunakan adalah analisis sidik ragam (ANOVA) dan bila memberikan pengaruh yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan's multiple range test. Hasil penelitian diperoleh bahwa pemberian feed additive tepung daun binahong dalam pakan ayam broiler menurunkan suhu, total bakteri, dan kandungan amonia litter (P<0,05). Penurunan suhu litter dari 29,92 menjadi 27,17 O C, penurunan total bakteri litter dari 9,70 menjadi 9,41 CFU/g litter, dan penurunan amonia litter dari 734,67 menjadi 466,38 ppm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian feed additive tepung binahong dengan level 2% dalam pakan dapat memperbaiki karakteristik litter dengan menurunkan suhu, total bakteri, dan amonia litter. Kata Kunci: feed additive, binahong, karakteristik litter, broiler Effect of Feed Additive Binahong Flour (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) on litter Characteristics of Broiler Chickens
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
334 Leonard St
Brooklyn, NY 11211
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.